Gus Baha Sebut Anak adalah Cerminan Orang Tua: Anak Minta Uang Banyak, Itu Cerminan Orang Tua Rakus
Menurut Gus Baha, ketika anak sedang marah karena protes, misalnya dikasih uang saku 10.000 tapi protes meminta 15.000, maka tidak perlu marah.
"Ojo wani-wani karo anak, ndak kuwalat (Jangan berani sama anak, nanti kalian bisa celaka).
Gus Baha membalik kalimat tersebut, bahwa anak harus dihormati.
Anak selamanya adalah anak.
Gus Baha menjelaskan, anak, mempunyai ikatan yang tidak akan putus.
Berbeda dengan istri, ketika cerai maka hak dan kewajiban yang pernah melekat akan gugur seketika.
"Ikatan yang tak akan putus tersebut, meskipun jika anak mempunyai kelakuan yang nakal, mbedugal dan ndableg, mereka akan tetap menjadi anak, bahkan jika anak dan orang tua saling berjanji tidak mau mengakui hubungan mereka. Maka tetap saja secara syariat mereka tetap mempunyai hubungan, jika salah satu di antara mereka yang meninggal dunia, maka warisan tetap berlaku. Jika perempuan, maka walinya tetap saja adalah ayahnya," pesan Gus Baha.
Begitulah anak. Statusnya akan selalu melekat tanpa sekat. Anak adalah penerus Kalimat Tauhid.
Gus Baha memberikan poin penting tentang kalimat tauhid. Kalimat tauhid adalah kalimat kebenaran yang universal dan absolut. Sehingga jika kalimat tersebut diucapkan oleh orang gila sekalipun, kalimat tersebut akan selalu benar.
Kebenaran kalimat tauhid tidak bisa dimonopoli oleh siapapun. Meskipun diucapkan oleh seorang pendosa sekalipun kalimat tauhid tidak menjadi hina, begitu pula jika diucapkan oleh orang saleh sekalipun kalimat tersebut juga tidak akan bertambah mulia.
Siapapun orang yang mengucapkan kalimat tauhid akan menjadi mulia, siapapun orangnya. Sebab itulah Gus Baha menghormati anaknya, sebab anaknyalah yang kelak akan meneruskan kalimat tauhid tersebut.
Sebab inilah, Gus Baha mengaku tidak pernah memukul anaknya.
"Bagaimana bisa mukul ketika saya selalu ingat bahwa ia adalah umatnya Nabi Muhammad yang kelak akan menjadi penerus agama Islam," kata Gus Baha yang juga santri kesayangan KH Maimoen Zubair itu.
Baca juga: Daftar Pemain Persija yang Diwaspadai Pelatih Barito Putera Djadjang Nurdjaman di Perempat Final
Baca juga: PREDIKSI Susunan Pemain Persija Vs Barito Putera, Lengkap Dengan Live Streaming Piala Menpora 2021
Jangan Sampai Anak Merasa Kecewa dengan Bapaknya
Kekecewaan anak terhadap orang tua, agaknya sebanding dengan kekecewaan orang tua terhadap anak. Sebagai orang tua kita merasa yang paling berhak atas masa depan anak kita.
Sebagai anak, kita justru yang paling berhak kelak mau menjadi apa. Wajar, sebab zaman yang dialami oleh orang tua dan anak sama sekali berbeda.