Ridwan Kamil Bergetar Menahan Haru Masjid Syaikh Ajlin di Palestina Kembali Dibangun, Ini Alasannya
Ridwan Kamil Terharu Masjid Syaikh 'Ajlin di Gaza, Palestina kembali dibangun setelah dihancurkan Israel pada 2014 lalu, menyisakan puing-puing.
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Dimulainya pembangunan kembali Masjid Syaikh Ajlin di Gaza, Palestina, menjadi momentum yang sangat emosional bagi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Masjid ini dihancurkan Israel pada 2014 lalu, menyisakan puing-puing. Ridwan Kamil sendiri menjadi arsitek perancang masjid yang akan terlahir kembali melalui donasi masyarakat Indonesia tersebut.
Kegiatan seremoni peletakan batu pertama Masjid Syaikh Ajlin pun dilakukan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (7/4). Acara ini terhubung melalui siaran langsung secara digital dengan lokasi pembangunan masjid di Kampung Syaikh Ajlin di pinggir pantai Gaza.
Disampaikan dalam Bahasa Inggris dan didengar langsung oleh masyarakat di Indonesia dan Palestina, sambutan Ridwan Kamil sempat terhenti sejenak beberapa kali. Berkali-kali Ridwan Kamil berusaha menahan rasa haru, sedih, dan rasa semangat untuk melanjutkan pidato sambutannya.
Baca juga: Duh, Karawang Rawan Banget, Dalam Waktu 30 Menit Saja Dua Perempuan Jadi Korban Begal Payudara
Baca juga: VIRAL Wanita Cantik Bawa Kabur Duit Rp 376 Juta Milik Bos Kacang Kedelai di Banjar, Ini Kronologinya
Ridwan Kamil tak kuasa menahan emosinya dengan berhenti sejenak dan berkali-kali menghela napas saat menyampaikan semangatnya membantu rakyat Palestina untuk membangun kembali masjid-masjid yang telah dihancurkan Israel.
"Hari ini kita menjadi saksi pembangunan kembali Masjid Syaikh Ajlin yangpada 2014 dihancurkan oleh Israel. Tapi dengan semangat kita, dengan jihad kita.., jika seseorang.., jika seseorang menghancurkan satu masjid, kita akan membangun 1.000 masjid lagi," katanya dengan suara yang bergetar, sambil disaksikan Ibundanya tercinta, Tjutju Sukaesih, yang ikut hadir dalam acara tersebut.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan masyarakat Indonesia harus bersyukur bisa dengan aman mendirikan masjid dan beribadah dengan aman di Indonesia. Sedangkan, mendirikan masjid dan beribadah di Palestina memutuhkan perjuangan yang sampai mempertaruhkan nyawa.
Tidak hanya sekali, suaranya kembali bergetar dan pidatonya berhenti sejenak saat menyampaikan harapannya jika masjid ini telah selesai dibangun dan dapat dimanfaatkan oleh warga Gaza.
"Kami berharap dengan peletakan batu pertama ini, Allah akan memberi kelancaran. Menjadi tempat ibadah, tempat mujahidin palestina, melahirkan ribuan hafiz Alquran..., jadi pusat peradaban Gaza," katanya.
Terakhir pada bagian penutup pidato, Kang Emil kembali menghela napasnya berkali-kali saat membacakan penggalan Surat Ali Imran ayat 159 yang artinya adalah "Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah."
"Faidza ‘azamta... Faidza 'azamta fatawakkal ‘alallah. Dengan mengucap bismillah, dengan ini pembangunan kembali Masjid Syaikh Azlin secara resmi dimulai," kata Kang Emil yang kemudian mengucapkan Takbir.

Ditemui setelah acara, Kang Emil mengatakan perjalanan perancangan masjid ini memang emosional karena masyarakat di Gaza menghadapi masalah yang jauh lebih rumit dibandingkan di Indonesia saat akan mendirikan masjid.
"Perjalanannya memang emosional karena kalau saya mendesain masjid di Indonesia, probelmnya sedikit, tidak terlalu masalah. Tapi di Gaza luar biasa, makanya panjang. Tapi saya punya kesaksian, barang siapa memulai membangun masjid, saya tidak pernah melihat ada masjid yang tidak selesai, mau cepat lambat insyaallah selesai," katanya.
Dirinya menjadi emosional karena juga membayangkan warga Gaza yang salat dalam kondisi yang tidak kondusif, tempat seadanya, selama bertahun-tahun, karena masjidnya hancur.