KONDISI Terkini Ade Londok Usai Kritis Akibat Jatuh dari Tangga, Sang Kakak Ungkap Kronologinya
Kondisi Ade Londok saat itu masih tidak bisa bergerak serta tingkat kesadaran yang tidak stabil.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Kronologi sebenarnya Ade Londok sempat sakit akibat jatuh dari tangga diungkap kakak kandungnya, Iwan Setiawan alias Ujang Itok.
Iwan mengungkapkan, Ade Londok ditemukan sudah terlentang di lantai dekat tangga rumah di Kosambi, Bandung, akibat jatuh dari tangga, sekitar dua minggu lalu.
"Posisi saat ditemukan terlentang dengan kedua kaki melipat di atas. Saya terkejut dan sempat akan membangunkan. Tapi Ade ternyata bisa bangun sendiri," kata Iwan saat ditemui di Kampung Beleketek, Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (27/3) malam.
Baca juga: MUSIBAH Besar bagi Ade Londok, Kritis Setelah Jatuh dari Tangga, Kini Dirawat di Tasikmalaya
Baca juga: SOSOK Ade Londok yang Populerkan Odading Mang Oleh, Sempat Ngetop, Kini Kondisinya Tengah Kritis
Setelah bangun Ade langsung naik lagi dengan cara merangkak.
"Setelah itu saya kerja dan saat pulang Ade tidak ada, ternyata sudah dilarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah," ujar Iwan.
Setelah tiga hari di rumah sakit, Ade Londok akhirnya dibawa pulang.
Kondisinya saat itu masih tidak bisa bergerak serta tingkat kesadaran yang tidak stabil.
"Kata orang rumah sakit, Ade kena benturan di belakang leher. Ada syaraf yang kena, serta tulang ekor juga kena," kata Iwan.
Setelah berada di rumah dua hari dengan kondisi tak membaik, pihak keluarga kemudian meminta bantuan seorang tukang pijit bernama Ali di Kosambi.
"Diluar dugaan setelah dipijit Pak Ali, kondisi Ade Londok langsung membaik drastis. Ia langsung bisa bergerak-gerak. Keluarga yang semula cemas mulai lega," ujar Iwan.
Karena ingatan Ade masih belum stabil, keluarga akhirnya membawa Ade ke kampung halamannya di Kampung Beleketek untuk titirah (istirahat) sambil berobat.
Kedatangan Ade ke Beleketek disambut antusias warga dan pemerintahan desa setempat.
Termasuk ada ambulans yang disiapkan jika diperlukan.
"Ade kemudian mendapat bimbingan spiritual dari Ajengan Muklis yang masih ada hubungan keluarga," kata Iwan.
