Petani Indramayu Menjerit, Belum Masuk Panen Raya Harga Gabah Anjlok Sampai Rp 3.300 per Kilogram
Padahal sekarang ini di wilayah Kabupaten Indramayu belum memasuki panen raya, namun harga sudah anjlok lebih dahulu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Petani di Kabupaten Indramayu menjerit dengan anjloknya harga gabah kering basah (GKB).
Padahal sekarang ini di wilayah Kabupaten Indramayu belum memasuki panen raya, namun harga sudah anjlok lebih dahulu.
Salah satunya yang terjadi di Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, harga GKB di tingkat petani hanya dihargai sebesar Rp 3.300-3.500 per kilogram saja.
Baca juga: Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono dengan Tegas Menolak Rencana Pemerintah Soal Impor Beras
Baca juga: Luna Maya Ketahuan Pandangi Ariel NOAH dari Kejauhan hingga Salah Tingkah Direkam Ruben Onsu
Harga tersebut jauh lebih rendah dari harga yang ditentukan pemerintah, yakni Rp 4.200 per kilogram.
"Kalau untuk harga gabah kering panen (GKP) belum tahu pak harganya, karena yang nyari itu biasanya yang basah," ujar salah seorang petani, Karidi (63) kepada Tribuncirebon.com, Senin (22/3/2021).
Karidi mengatakan, harga tersebut tidak sebanding dengan biaya operasional, meliputi traktor, pupuk, dan buruh.
Mereka pun mengaku terjepit dengan kondisi tersebut dan berharap pemerintah segera melakukan upaya menstabilkan harga.
"Petani ini kondisinya terjepit, contohnya saja pupuk itu mahalnya luar biasa, padahal kan katanya itu disubsidi," ujar dia.
Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Selasa 23 Maret 2021, Virgo Siap-siap Ada Masalah, Taurus Saldo Rekening Kosong
Baca juga: Aduh Bu Kades Kepergok Berduaan Tanpa Busana dengan Anak Buah oleh Suaminya Sendiri, Ini Kisahnya