JADWAL Puasa Sunnah di Bulan Syaban, Menjelang Datangnya Bulan Puasa Ramadhan 1442 Hijriah
Tibanya bulan Syaban yang kini sudah masuk hari ke-5, menandakan sudah dekatnya bulan puasa Ramadhan 1442 Hijriah.
TRIBUNCIREBON.COM - Saat ini telah memasuki bulan Syaban 1442 Hijriah.
Tibanya bulan Syaban yang kini sudah masuk hari ke-5, menandakan sudah dekatnya bulan puasa Ramadhan 1442 Hijriah.
Berdasarkan kalender Islam, bulan Ramadhan 1442 Hijriah atau awal puasa Ramadhan jatuh pada 13 April 2021.
Ini artinya, masih ada satu bulan purnama menyambut bulan suci itu tiba, yakni bulan purnama di bulan Syaban.
Selama kurang dari sebulan ini, umat muslim sangat dianjurkan memperbanyak amalan ibadah di bulan Syaban.
Baca juga: Bulan Syaban Sudah Tiba, Ini Amalan-amalan yang Disunnahkan Rasulullah SAW, Jangan Sampai Terlewat
Baca juga: Apa Itu Nisfu Syaban? Ditunggu-tunggu Orang Islam Karena Keutamaannya, Ini Amalan yang Dikerjakan
Adapun satu di antara amalan yang dapat dikerjakan di bulan Syaban yakni puasa sunnah, termasuk puasa sunnah Senin Kamis dan puasa Ayyamul Bidh.
Puasa sunnah tersebut juga bisa dilakukan pada bulan lainnya.
Melakukan puasa sunnah di bulan Syaban juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Seperti dikatakan Ustaz Abdul Somad dalam salah satu ceramahnya, seperti dilansir dari Surya.co.id, menceritakan kisah cucu angkat Nabi Muhammad SAW, Usamah bin Zaid.
Saat itu Usamah bin Zain datang menemui Nabi Muhammad dan bertanya: Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Ada apa gerangan?
Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini (Sya’ban) merupakan bulan semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT.
Dan Rasulullah sangat senang saat amalnya diangkat Allah SWT sedang dalam keadaan berpuasa.
Selain itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Sya’ban, Aisyah tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan selain di bulan Sya'ban,” kata Ustaz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.
Berdasarkan dua hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa puasa merupakan salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Sya’ban.
Lalu kapan puasa di Bulan Syaban sebaiknya dilakukan? Puasa sunnah di Bulan Syaban bisa dilaksanakan seperti mengerjakan puasa sunnah yang biasa dilaksanakan, seperti puasa Senin Kamis, puasa Daud, atau puasa Ayyamul Bidh.
Seperti diketahui, puasa Ayyamul Bidh, dilansir dari Tribunjabar.id, merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan tiga kali di setiap pertengahan bulan hijriah.
Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh dikerjakan pada hari ke-13, 14 dan 15 dari bulan Hijriah, khususnya qomariyah.
Disebut puasa Ayyamul Bidh karena bertepatan hari putih di mana rembulan bersinar terang, bulan purnama.
Lantas, kapan jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Syaban, bulan menjelang bulan puasa Ramadhan 1442 Hijriah ?
Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh di bulan Syaban menjelang bulan Ramadhan 1442 Hijriah:
- Puasa Ayyamul Bidh di bulan Syaban 27 Maret 2021 (13 Syaban 1442 H)
- Puasa Ayyamul Bidh 28 Maret 2021 (14 Syaban 1442 H)
- Puasa Ayyamul Bidh 29 Maret 2021 (15 Syaban 1442 H) atau puasa Nisfu Syaban.
Jadwal Puasa Senin Kamis di Bulan Syaban:
Puasa Senin, 15 Maret
Puasa Kamis, 18 Maret
Puasa Senin, 22 Maret
Puasa Kamis, 25 Maret
Puasa Kamis, 1 April
Puasa Senin, 5 Apri
Puasa Kamis, 8 April
Puasa Senin, 12 April.
Hukum dan dalil puasa Ayyamul Bidh
Anjuran puasa Ayyamul Bidh sebagaimana dijelaskan berdasarkan dalil hadis shahih dan hasan.
Diriwiyatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).
Hadits ini juga disampaikan HR Bukhari.
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).
Lebih jelasnya pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh disampaikan Abu Dzar.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda padanya,
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi no. 761 dan An Nasai no. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hasan).
Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh
Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala.
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Tata cara puasa Ayyamul Bidh
Sama seperti pelaksanaan puasa sunnah lainnya, niat puasa Ayyamul Bidh dilakukan sebelum fajar terbit.
Namun boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh bagi seorang istri maka meminta izin terlebih dahulu kepada suami.
Selain itu melaksanakan puasa Ayyamul Bidh juga dianjurkan ketika tidak sedang bepergian maupun sedang bepergian.
Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas radhiyallahu,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Keutamaan puasa Ayyamul Bidh
Dilansir dari niatpuasa.com, puasa Ayyamul Bidh dianjurkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan luar biasa.
Nilai amalan puasa Ayyamul Bidh sama halnya seperti melaksanakan puasa selama sebulan.
Bahkan jika amalan puasa ini dikerjakan setiap bulan, maka sama halnya berpuasa selama setahun.
Hal ini sebagaimana dipahami dari HR Bukhari Muslim.
وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidhsama dengan berpuasa setahun penuh.”
Oleh karena itu amalan puasa Ayyamul Bidh disebut juga sebagai wasiat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bagi umat muslim.
Sama halnya seperti anjuran mengerjakan amalan sunnah muakad, shalat dhuha, shalat witir, dan puasa.
Puasa sunnah dalam hal ini juga sama seperti puasa Asyura, puasa Arafah, puasa Senin Kamis dan puasa Daud.
Mengerjakan amalan-amalan tersebut termasuk puasa Ayyamul Bidh memberikan manfaat menentramkan hati.
Karenanya bertepatan dengan fenomena alam bulan purnama dapat mempengaruhi kondisi psikis.
Manakala emosional sensitif, melakukan puasa Ayyamul bidh dapat menjadi cara merendamnya.
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh juga merupakan tauladan dari ibadah yang dikerjakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. (*)