Zona Merah di Indramayu Mukai Berkurang, Kini Tersisa 12 Kecamatan Berisiko Tinggi

masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Peta persebaran covid-19 di Indramayu per 17 Maret 2021. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Status zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu semakin membaik.

Walau demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.

Membaiknya status zona merah ini dirilis Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu berdasarkan hasil evaluasi terbaru per kecamatan periode 2-15 Maret 2021.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, kecamatan yang berstatus zona merah kini hanya tersisa sebanyak 12 kecamatan lagi.

Padahal, pada bulan lalu, seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu sebanyak 31 kecamatan berstatus zona merah.

"Dari 31 kecamatan, sekarang status zona merah ada 12 kecamatan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Rabu (17/3/2021).

Baca juga: Kang Tono Mencari Jodoh Langsung Viral, Sosok Pria Asal Indramayu Ini Ingin Punya Istri Janda Pun OK

Baca juga: Pemuda di Karawang Nekat Bunuh Diri, Tembak Dada Pakai Senjata Rakitan dari Jarak Dekat

Baca juga: Suami Bunuh Istri Lalu Menyetubuhinya di Kamar Kontrakan, Dituntut Hukuman 15 Tahun Penjara

Dua belas kecamatan itu diketahui meliputi Kecamatan Balongan, Jatibarang, Sliyeg, Karangampel, Sindang, Cantigi, Lohbener, Kandanghaur, Patrol, Sukra, Haurgeulis, dan Kecamatan Gantar.

Selanjutnya, kecamatan dengan status zona oranye atau daerah dengan risiko sedang ada sebanyak 15 kecamatan.

Yakni, Kecamatan Pasekan, Indramayu, Kedokan Bunder, Krangkeng, Sukagumiwang, Tukdana, Bangodua, Lelea, Cikedung, Arahan, Losarang, Gabuswetan, Kroya, Bongas, dan Kecamatan Anjatan.

Kecamatan dengan status zona kuning atau daerah dengan risiko rendah ada sebanyak 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Juntinyuat, Kertasemaya, Terisi, dan Kecamatan Widasari.

"Sedangkan daerah dengan status zona hijau 0 kecamatan," ujarnya.

Deden Bonni Koswara menyampaikan,  Pemetaan zonasi risiko dilakukan melalui kategorisasi 4 zona risiko (merah, oranye, kuning, dan hijau).

Pemetaan ini didapat dari hasil penjumlahan dari skoring dan pembobotan setiap indikator, meliputi indikator epidemiologi, surveilans kesehatan, dan pelayanan kesehatan.

"Kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujar dia.

Melonjak

Diberitakan sehari sebelumnya, Kasus Covid-19 kian mengkhawatirkan di Kabupaten Indramayu, total pasien pun terus bertambah dan kini sudah tembus sebanyak 5.032 orang.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, setiap hari selalu ada saja lonjakan kasus.

Terbaru sebanyak 120 orang positif Covid-19 dalam sehari pada Minggu (14/3/2021).

"Ini jadi penambahan kasus terbanyak," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (16/3/2021).

Deden Bonni Koswara menyampaikan, lonjakan kasus tersebut dari hasil tracing terhadap kontak erat yang dilakukan seluruh puskesmas di Kabupaten Indramayu.

Ia juga tidak menampik dari lonjakan kasus itu muncul beberapa klaster. Mayoritas adalah klaster keluarga.

Hal ini pun menjadi peringatan agar masyarakat lebih disiplin lagi menerapkan protokol kesehatan, baik memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pun terus dikebut Satgas guna terus menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu.

"Dari 5.032 pasien, rinciannya sebanyak 3.871 pasien sembuh, 121 pasien meninggal dunia, dan 1.040 pasien masih menjalani perawatan," ujar dia.

Klaster Perkantoran

Kejaksaan Negeri Indramayu menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

Hal tersebut diketahui setelah Satgas Covid-19 melakukan tracing dan testing di kantor setempat pada Senin (8/3/2021).

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, dari 71 orang yang dites usap, sebanyak 11 di antaranya positif Covid-19.

"Kemudian besoknya bertambah lagi jadi totalnya ada 14 orang," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (11/3/2021).

Deden Bonni Koswara menjelaskan, klaster ini berawal dari dua orang pegawai yang sudah lebih dahulu terkonfirmasi Covid-19.

Satu pegawai positif Covid-19 bersama keluarganya dan satu pegawai lainnya terkonfirmasi dari hasil laporan pemeriksaan Satgas Covid-19 Majalengka.

Dari situ, membuat karyawan lainnya ikut terpapar Covid-19.

Pada hari ini, Kejaksaan Negeri Indramayu juga dilakukan sterilisasi dengan penyemprotan cairan disinfektan.

"Untuk yang positif kita minta untuk melakukan isolasi mandiri dan satu pegawai yang terkonfirmasi bersama keluarga masih di rumah sakit. Kemudian untuk yang negatif, tetap masuk seperti biasa," ujar dia.

Klaster Pesantren

Sebelumnya, muncul pula klaster pesantren di Indramayu.

Pondok Pesantren ( Ponpes) kembali menjadi klaster penyebaran Covid-19 di Kabupaten Indramayu.

Ada dua Ponpes sekaligus yang menjadi klaster, yakni Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri dan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo di Kecamatan Sindang.

Baca juga: Vaksinasi di Indramayu Terus Dikebut, Wartawan pun Hari Ini Divaksin, Ketua PWI Sebut Tak Usah Takut

Baca juga: Wartawan di Kabupaten Cirebon Divaksin Covid-19, Imron Rosyadi Bilang Mereka Rentan Terpapar Corona

Baca juga: Terungkap, Pelaku Jambret Terekam CCTV yang Seret Korbannya di Kota Bandung Ditembak Polisi

"Ini memang menjadi suatu hal yang mengejutkan bagi kita karena memang ini kejadiannya terjadi saat berlakunya PPKM Mikro tahap kedua," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Jumat (5/3/2021).

Deden Bonni Koswara mengatakan, klaster ini awalnya muncul setelah ada salah satu santri yang sakit.

Saat dilakukan pemeriksaan, santri yang bersangkutan ternyata positif Covid-19.

Virus tersebut pun menyebar dan membuat puluhan santri dan pengurus pesantren di masing-masing pesantren ikut terpapar Covid-19.

"Sebelumnya memang sudah ada gejala-gejala ada anak yang sakit, cuma memang sayang sekali tidak terlaporkan ke kami ke Satgas Kecamatan," ujarnya.

Deden Bonni Koswara menjelaskan, dari sebanyak 111 sampel yang diperiksa di Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri, sebanyak 72 santri di antaranya positif Covid-19.

Sedangkan di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo, dari sebanyak 135 sampel, sebanyak 32 santri terkonfirmasi virus corona.

Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu pun kini sudah memisahkan santri antara yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan yang tidak.

Bagi santri yang mengalami gejala pun, kini sudah dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

"Isolasi tadi untuk memisahkan yang positif dan negatif, termasuk isolasi dari lingkungan luar untuk sementara," ujar dia.

Sebelumnya, Klaster Ponpes juga pernah terjadi di lingkungan pesantren di wilayah Kecamatan Bongas.

Meski demikian, disampaikan Deden Bonni Koswara, klaster tersebut berhasil ditangani pada 4 bulan lalu.

"Tercatat sudah tiga kali terjadi klaster ponpes, tapi yang di Bongas sudah selesai 4 bulan lalu," ujar dia.

Baca juga: CERITA Ashanty Bisa Lolos dari Maut karena Covid-19, Sesak Napas, Kejang, Kasur pun Sampai Bergoyang

Baca juga: Disikat Satpol PP, Gadis ABG Ini Guling-guling di Tempat Umum, Minta Lem, Sebelumnya Habis 3 Lem

Baca juga: Oknum Guru Ngaji Setubuhi Gadis Remaja hingga 6 Kali, Sang Nenek Murka, Minta Polisi Menghukum Berat

Kian Bertambah

Klaster pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Indramayu kian memprihatinkan.

Jumlahnya terus bertambah seusai Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu masif melakukan tracing dan testing.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, secara keseluruhan total ada sebanyak 169 santri dan pengurus pesantren positif Covid-19 akibat adanya klaster ini.

"Ini berdasarkan hasil tracing dan testing yang dilaksanakan oleh Satgas Covid-19," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Senin (8/3/2021).

Baca juga: 45 Santri & Pengurus Ponpes Al Urwatul Wutsqo Indramayu Positif Corona, Begini Cara Ponpes Bangkit

Baca juga: Klaster Ponpes di Indramayu Menggila, Total Kini Ada 117 Santri Positif Covid-19

Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Minggu (7/3/2021).
Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Minggu (7/3/2021). (Tribuncirebon.COM/Handhika Rahman)

Deden Bonni Koswara menjelaskan, klaster ponpes, sekarang menyebar di tiga lokasi berbeda.

Pertama di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo di Kecamatan Sindang, jumlah santri yang terpapar di sana terus bertambah.

Awal mulanya, disampaikan Deden Bonni Koswara ada sebanyak 32 orang positif Covid-19, kemudian bertambah 35 orang, dan terakhir bertambah 10 orang.

"Totalnya ada 77 orang di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo," ujar dia.

Masih dijelaskan Deden Bonni Koswara, klaster yang terjadi di pesantren tersebut kemudian menyebar ke Asrama Ar-Rohimah sekaligus yayasan rumah yatim di Kecamatan Indramayu, ada sebanyak 20 orang positif Covid-19.

Asrama Ar-Rohimah ini, masih merupakan cabang dari Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo.

Hal ini lah yang menyebabkan santri di sana bisa ikut terpapar.

Klaster terakhir terjadi di Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri di Kecamatan Sindang, sebanyak 72 santri positif Covid-19.

Deden Bonni Koswara mengakui, klaster ini terjadi seiring kegiatan belajar tatap muka di lingkungan pesantren.

Satgas Covid-19 pun terus berupa dengan melakukan pemantauan di tiga lokasi yang jadi klaster, mereka yang positif Covid-19 pun sudah dipisahkan dengan yang tidak terpapar.

"Kita imbau ke Pondok Pesantren khususnya agar melaksanakan belajar tatap muka ini dengan menggunakan pelindung, termasuk kita bantu dengan melakukan rapid test antigen sebelum pelaksanaannya," ujar dia.

Baca juga: Penderita Hipertensi Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19, Bisa Sebabkan Komplikasi hingga Kematian

Baca juga: Dalam Kondisi Sekarat Wanita di Indramayu Ketuk Rumah Tetangga dengan Tubuh Berlumur Darah Sebut Ini

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved