Wabup Kuningan Dikabarkan Kembalikan Fasilitas Dinas, Acep Purnama Kecewa Dengan Sikap HM Ridho
H Acep Purnama mengatakan terhadap sikap demikian dilakukan Wabup Kuningan HM Ridho Suganda, sebetulnya sangat disayangkan
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Beredar kabar penyerahan fasilitas kedinasan oleh Wakil Bupati Kuningan, HM Ridho Suganda kepada pemerintah daerah mendapat tanggapan langsung Bupati Kuningan, H Acep Purnama.
“Saya belum tahu tuh, dan kalau itu saya baru dengar dari berita-berita. Ya memang saya membaca dari salah satu surat kabar, karena beliau (Wakil Bupati, red) merasa ya, merasa tidak difungsikan.
Sehingga beliau mengambil keputusan mengembalikan fasilitas dan lain sebagainya,” kata Bupati Kuningan, H Acep Purnama kepada wartawan, Senin (15/3/2021).
H Acep Purnama mengatakan terhadap sikap demikian dilakukan Wabup Kuningan HM Ridho Suganda, sebetulnya sangat disayangkan. Apalagi dilakukan oleh seorang pejabat daerah.
Baca juga: Sebelum Wafat Anton Medan Telah Menggali Liang Lahat Sendiri Sejak 19 Tahun Lalu, Ini Lokasinya
“Sebetulnya bagi saya, saya menyikapinya dengan arif dan bijaksana. Saya menyayangkan kalau ada sikap kenegarawanan dari seorang pejabat, yang sampai beraksi seperti itu," ujarnya.
Alasan lain harus bertindak Arif dan bijaksana, kata Acaep, Sebab keduanya terpilih menjadi pasangan Bupati dan Wakil Bupati secara bersama-sama, atas kepercayaan dari sejumlah partai politik dan para pendukungnya.
“Saya tidak akan menyikapi persoalan ini dengan berlebihan. Kita berangkat, terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati satu paket, didukung dan diusung oleh teman-teman partai yang lain,” katanya.
Baca juga: Begini Kondisi Pemain Persib Zalnando, Seminggu Jelang Piala Menpora 2021,
Baca juga: Pocong Sering Gentayangan Ditangkap, Warga Srengseng Sawah Ketakutan, Pocongnya Minta Maaf
Orang nomor satu di Kuningan meminta agar dapat mewujudkan janji politik saat pencalonan di Pilkada demi kesejahteraan masyarakat.
“Iya, ayo kita wujudkan dalam bentuk pertanggungjawabkan dengan bekerja, bekerja, bekerja sesuai dengan janji kita menuju kesejahteraan. Pencapaian yang kita tuangkan dalam visi dan misi, apa tidak lebih baik begitu,” ungkapnya.
Apapun sesuatu hal yang terjadi di pemerintahan ini semuanya dapat dimusyarahkan secara baik-baik. Kemudian, jika bicara tanggung jawab sesuai dengan pekerja itu sangat jelas.
“Semuanya bisa dimusyawarahkan kemudian tupoksi semuanya sudah jelas. Kita arif dan bijaksana saja, kalau hari ini ada penyerahan inventaris barang-barang atau sarana prasarana baik mobil entah apalagi, ya itu silahkan,” katanya.
Menyinggung soal komunikasi dengan Wakil Bupati Kuningan masih berjalan baik.
Hanya saja sejak beberapa hari terakhir ini atau usai melaksankan prosesi agenda mutasi dan rotasi memang belum bertemu lagi dengan Wabup.
“Sejak acara mutasi memang belum pernah ketemu lagi, namun saya komunikasi baik dan terakhir kontak-kontakan waktu hari apa gitu, saya titipkan besok karena ada Pak Dirjen dari Kemendes waktu itu, Pak Wabup punten saya mau ke Jakarta,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Beredar kabar di masyarakat yang menyebutkan Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda meninggalkan rumah dinas, serta menyerahkan fasilitas pendukung kerjanya lainnya pada Senin (15/3/2021).
Kabar itu berasal dari pesan di WhatsApp.
Dalam tangkapan layar pesan itu, terbaca sejumlah pesan yang disebut-sebut dikirim Wabup Ridho kepada Sekda Dian R Yanuar.
Berikut isi pesan WA tersebut:
(Diduga Wabup): Punten pak Sekda, kalo usulan sy memang dipersulit lbh baik ga usah sekalian. alasan nya g masuk akal semua. sy jg g mungkin usul kan yg memang blm masuk kriteria
Sekda: iya pak..nnti sy diskusikan lg
(Diduga wabup): Pak Sekda, sy sampaikan ke pak Sekda sbg kaka...buat apa sy ada di sana kalo terus2an di perlakukan spt ini, sy betul2 sdh di perlakukan spt orang bodoh. setelah ketemu dodi sy makin yakin kalo sy disana ini cuma basa2i aja. jd insyaAllah pak Sekda mulai hari senin dpn sy jj akan keluar dr
rumah dinas, audah dan mobil dinas sy akan kembalikan ke pemda.
ruangan kantor sy jg mangga kalo mau di gunakan buat apa. sy mau mengabdi di masyarakat aja.
mudah2an nati akan ada peluang yg baik buat sy. jd tolong sampaikan ke pak Bupati nanti mlm, ada rapat kan anti mlm?
G perlu repot2 nolak usulan sy, insyaAllah sy ikla. Kalo alasan beliau nolak itu krn beliau sakit hati dgn orang2 sy, nuhun
Saat TribunCirebon.com mendatangi rumah dinas Wabup Kuningan di Jalan Aruji-Kuningan, ternyata rumah itu masih dihuni Wabup. Namun Wabup Ridho sedang tidak ada di tempat.
"Bapak sedang dalam perjalanan luar kota," ungkap Didit, salah seorang petugas jaga rumah dinas Wabup sekaligus Anggota Pol PP Kuningan ditemui di pos jaga di Jalan Aruji - Kuningan, Senin (15/3/2021).
Didit mengatakan untuk keterangan mengenai Wakil Bupati HM Ridho Suganda, baiknya bisa konfirmasi langsung kepada yang bersangkutan atau pada ajudan serta drivernya langsung.
"Jujur saya keberatan dijadikan narasumber, baiknya kontak saja sopir atau ke Bapak langsung," ungkapnya.

Terpisah petugas jaga rumah dinas lainnya mengatakan kondisi Wabup Kuningan terlihat biasa saja dan aktif menghadiri undangan sekaligus kunjungan dalam daerah sebagaimana mestinya. "Iya Bapak masih ada, semua terlihat biasa saja," ujarnya.
Terpantau di lingkungan rumah dinas, anak dan istri Wakil Bupati masih berada di sana dan melakukan kegiatan dan aktivitas seperti pada biasanya. "Iya Ibu ada di dalam masih istirahat," ujarnya.
Terpisah Sekretaris Pemkab Kuningan, H Dian Rahmat Yanuar Prihatin saat dikonfirmasi membenarkan adanya sikap Wakil Bupati Kuningan yang hendak meninggalkan segalanya aset pendukung kerjanya sebagai pejabat.
"Iya, ada obrolan melalui pesan WhatsApp tentang Wabup. Namun permalasahannya, kenapa bisa screenshot itu bisa keluar," ujarnya.
Di lain tempat, Bupati Kuningan H Acep Purnama seusai menghadiri agenda sosialiasi Revitalisasi Pasar Kepuh di aula BJB kepada wartawan mengatakan, pihaknya menyayangkan sikap kenegarawanan yang dilakukan pejabat pemerintah.
"Ya sangat menyayangkan saja, sikap kenegarawanan pada pejabat, padahal semua masalah bisa dimusyawarahkan," ungkapnya.
