Cerita Penumpang yang Selamat, Sebelum Bus Masuk Jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Semua Siswa Takbir

Bus pariwisata Sri Padma Kencana masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021). kecelakaan maut di Sumedang itu menewaskan 26 orang

Editor: dedy herdiana
Istimewa
Bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Rabu (10/3/2021) malam. 

TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Sebuah bus pariwisata Sri Padma Kencana masuk jurang di Tanjakan Cae Sumedang, Rabu (10/3/2021).

Musibah kecelakaan maut di Sumedang itu menewaskan setidaknya 26 orang.

Banyaknya korban tewas diduga karena bus tersebut jatuh ke jurang dengan kondisi atapnya di bawah atau terbalik.

Baca juga: Info Terbaru Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang, Hingga Pagi Ini 26 Tewas, Satu Masih Terjepit

Baca juga: Bus Maut Angkut 59 Penumpang, Data Sementara 20 Korban Meninggal Dunia Berhasil Dievakuasi

Menurut kesaksian warga, banyak korban tewas karena terhimpit badan bus.

Sebanyak 53 orang selamat dalam kecelakaan maut itu, salah satu di antaranya Mimin Mintarsih.

Mimin Mintarsih (52) adalah salah satu penumpang dalam kecelakaan bus maut di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).

Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut. Ketiganya kini sudah kembali ke rumah.

Baca juga: Ini yang Dilakukan Pria Bermobil yang Diduga Pelanggan PSK saat di TKP Temuan Mayat Wanita di Tasik

Baca juga: Berikut Amalan di Hari Isra Miraj 1442 H dan Bacaan Sholawat Rajabiyah Doa Agar Bertemu Ramadan Lagi

"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di rumahnya, Kamis (11/3/2021) dini hari.

Cerita Penumpang Selamat

Dilansir Tribuncirebon.com dari TribunJabar.id dan Kompas.com, Mimin memberikan kesaksian mengenai apa yang terjadi dengan bus sesaat sebelum terjun ke jurang.

Mimin yang duduk di jok kedua dari sopir menyebut, bus oleng sebelum masuk ke jurang.

"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.

Saat di jalan, menurut Mimin, sudah tercium bau sangit kampas rem.

Salah seorang penumpang pun meminta sopir memeriksanya.

"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.

Ia mengungkapkan, sesaat sebelum kejadian, 59 penumpang bus yang terdiri dari siswa SMP IT Muaawanah, orangtua, pendamping, dan guru serempak mengucapkan takbir.

"Semua orang teriak Allohu akbar, takbir," ujar Mimin.

Akibat kecelakaan itu, Mimin terjepit jok di dalam bus.

Sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang.

Namun, Mimin bisa menyelamatkan diri dan merangkak mencari anaknya, lalu keluar dari bus.

"Saya terjepit jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, korban tewas akibat kecelakaan di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menjadi 27 orang hingga Kamis, pukul 02.18 WIB.

Sebagian besar korban tewas adalah penumpang yang terjepit badan bus.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus di Sumedang, Diduga Rem Blong"

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved