Virus Corona Varian Baru B.1.1.7 Sudah Masuk ke 4 Provinsi Ini, Masyarakat Diminta Disiplin Prokes

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah melaporkan virus corona B.1.1.7 sudah masuk ke Kalimantan Selatan.

IRNA
Ilustrasi Virus Corona 

TRIBUNCIREBON.COM- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah melaporkan virus corona varian baru B.1.1.7 sudah masuk ke Kalimantan Selatan.

"Varian baru virus Covid-19 yang disebut B.1.1.7 itu masuk Kelimantan Selatan pada 6 Januari 2021 lalu," kata Budi Gunadi Sadikin seperti di kutip di kompas.com, Selasa (9/3/2021).

Selain di Kalsel, jelas Menkes, varian baru itu juga masuk Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Kalimantan Timur

Dijelaskan Menkes, Kasus mutasi virus corona B.1.1.7 di Indonesia bertambah setelah ditemukan dua kasus yang dibawa WNI saat kembali dari Arab Saudi.

Baca juga: Bupati Majalengka Belum Izinkan KBM Tatap Muka Digelar, Para Guru Harus Divaksin Terlebih Dahulu

Baca juga: Cita Citata Terseret Kasus Korupsi Dana Bansos Juliari Batubara, Ogah Kembalikan Fee Manggung

"Di Palembang, Sumatera Selatan, pada 11 Januari 2021, Kalimantan Selatan 6 Januari, Balikpapan Kalimantan Timur dari 12 Februari dan ada yang keempat itu di Medan Sumatera Utara pada 28 Januari," kata Budi dalam Konferensi pers Perpanjangan PPKM Mikro secara virtual, Senin (8/3/2021).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, empat pasien yang terpapar mutasi virus corona B.1.1.7 sempat mengalami gejala ringan dan sedang.

Ia mengatakan, meski sempat dirujuk ke rumah sakit, namun kondisi empat pasien Covid-19 tersebut tidak memburuk. Menurut Nadia, empat pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Berdasarkan data di Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Senin (8/3/2021), dari 539 urutan genom SARS-CoV-2 yang didaftarkan di GISAID, bank data genom virus global, sebanyak 515 merupakan urutan genom keseluruhan (whole genome sequencing/WGS). Dari sampel ini telah ditemukan enam WGS varian VUI202012/01 GR/501.Y.V1 B.1.1.7.

Semua sampel ini didaftarkan Balai Litbang Kementerian Kesehatan (Balitbangkes) dari sampel yang dikumpulkan bulan Januari-Februari 2021. Sebanyak tiga sampel dari Jakarta, satu dari Kalimantan Selatan, satu dari Sumatera Utara, dan satu dari Sumatera Selatan.

”Sampai saat ini Litbangkes sudah melaporkan enam kasus B.1.1.7, bertambah empat orang,” kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio.

Sebelumnya, temuan dua sampel varian baru B.1.1.7 dari Inggris itu disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono dalam diskusi ”1 Tahun Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) di Jakarta, Selasa (2/3/2021). Sampel ini didapatkan dari tenaga kerja Indonesia yang baru pulang dari Arab Saudi pada akhir Januari 2021.

Baca juga: Young Lex Beri Klarifikasi Soal Jiplak Lay Exo, Eh Malah Makin Runyam, Kata-katanya Dipermasalahkan

Sampai saat ini Litbangkes sudah melaporkan enam kasus B.1.1.7, bertambah empat orang.

Amin mengaku belum mengetahui apakah sampel ini didapatkan dari pelaku perjalanan dari luar negeri yang dikarantina atau sudah di komunitas. ”Info rincinya di Litbangkes,” katanya.

Meski demikian, Kepala Litbangkes Kementerian Kesehatan Slamet Basir yang dihubungi tidak memberikan respons.

Menurut Amin, sejauh ini Lembaga Eijkman belum menemukan varian baru ini. ”Tugas utama Eijkman (untuk memeriksa sampel) dari Jakarta Barat saja, tetapi dalam praktiknya juga menerima dari fasilitas kesehatan daerah lain,” ujarnya.

Pada awal Januari 2021, Menristek/BRIN Bambang PS Brodjonegoro dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menandatangani nota kesepahaman tentang surveilans genom virus SARS CoV-2. Lembaga Eijkman menjadi pemimpin konsorsium dengan melibatkan laboratorium yang ada di perguruan tinggi ataupun LPNK di bawah koordinasi Kemenristek/BRIN.

Baca juga: Pemkab Cirebon Targetkan Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua Rampung Juni 2021

Peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatics dan anggota Konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto, mengatakan, surveilans genomik merupakan kunci untuk mencegah penyebaran lebih luas varian baru SARS-CoV-2.

Selain varian B.1.1.7 yang telah diketahui lebih menular dan berpotensi meningkatkan keparahan dan risiko kematian, kita juga perlu mewaspadai varian-varian lain, khususnya varian P.1 dari Brasil dan varian B.1.351 dari Afrika Selatan.

Kewaspadaan masyarakat

Nadia mengatakan, masyarakat perlu mengetahui bahwa mutasi virus corona B.1.1.7 ini lebih menular dari varian virus corona yang ada sebelumnya.

Namun, kata dia, mutasi virus ini tidak lebih mematikan.

Untuk itu, ia meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak aman.

"Karena dari 2 kasus Covid-19, saat ini sudah bertambah lagi menjadi 4 kasus yang kita temukan, kita imbau masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan," tuturnya.

Menurut Nadia, hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menyebut vaksin Covid-19 tak mampu melindungi manusia dari mutasi virus corona B.1.1.7.

"Vaksin yang digunakan dalam upaya melakukan penanggulangan pandemi Covid-19 masih sangat efektif dan tentunya tidak akan berpengaruh terhadap adanya mutasi virus Covid-19 atau B.1.1.7 ini," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul WASPADA, Varian Baru B.1.1.7 Masuk Kalsel, Menkes: Juga di 3 Provinsi Sumsel, Kaltim hingga Sumut

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved