Isra Miraj
Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW, Turunnya Perintah Shalat untuk Pertama Kali dari Allah SWT
Sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang dialami Nabi Muhammad SAW yaitu keluarnya perintah shalat dari Allah SWT.
TRIBUNCIREBON.COM - Sejarah Isra Miraj peristiwa penting dalam sejarah Islam di dunia.
Beberapa hari lagi umat Islam di seluruh dunia akan memperingati Isra Miraj.
Sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang dialami Nabi Muhammad SAW yaitu keluarnya perintah shalat dari Allah SWT.
Seperti apa sejarah lengkap tentang Isra Miraj yang merupakan bagian penting dari agama Islam.
Melansir artikel dari nu.or.id berjudul "Isra’ Mi’raj dan Perintah Shalat" , dijelaskan tentang peristiwa itu terjadi.
Dalam peristiwa Isra Miraj itu, tepatnya 27 Rajab, Nabi Muhammad SAW dapat saja langsung menuju langit dari Makkah, namun Allah tetap membawanya menuju Masjidil Aqsha, pusat peribadahan nabi-nabi sebelumnya.
Ini dapat berarti bahwa umat Islam tidak memiliki larangan untuk berbuat baik terhadap sesama manusia, sekalipun kepada golongan di luar Islam.
Hal ini dikarenakan, Islam menghargai peraturan-peraturan sebelum Islam, seperti halnya khitan yang telah disyariatkan sejak zaman Nabi Ibrahim AS.
Baca juga: Bacaan Sholawat Rajabiyah Beserta Artinya, Memohon Semoga Bisa Bertemu Lagi Dengan Bulan Ramadan
Baca juga: Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadhan? Begini Cara Bayar Utang Puasa dan Bacaan Niat Puasa Qadha
Perintah Shalat
Setelah melampaui Masjidil Aqsha, Nabi langsung diangkat naik sampai ke langit tujuh, lalu Sidratul Muntaha dan Baitul Ma’mur.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan, pada saat peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad SAW berada di Baitul Ma’mur, Allah SWT mewajibkannya beserta umat Islam yang dipimpinnya untuk mengerjakan shalat limapuluh kali sehari-semalam.
Nabi Muhammad menerima begitu saja dan langsung bergegas.
Namun Nabi Musa AS memperingatkan, umat Muhammad tidak akan kuat dengan limapuluh waktu itu.
”Aku telah belajar dari pengalaman umat manusia sebelum kamu.
Aku pernah mengurusi Bani Israil yang sangat rumit. Kembalilah kepada Tuhanmu dan mitalah keringanan untuk umatmu.”