Viral di Media Sosial
Gadis SMA di Garut Ini Diculik, 'Tapi Boong', Dia Cuma Ngeprank, Warga Garut yang Tertipu pun Murka
Viral di media sosial facebook, seorang gadis SMA di Garut mengaku diculik sepulang mengikuti bimbingan belajar.
Laporan Kontributor Tribujabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Viral di media sosial facebook, seorang gadis SMA di Garut mengaku diculik sepulang mengikuti bimbingan belajar.
//
Gadis itu bernama Kamilatul Rahmah (17), warga kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut.
Baca juga: Apa Itu Santet? Dipakai untuk Mencelakai Orang dari Jarak Jauh, Banyak Dipakai di Banten & Jampang
Baca juga: Aura Mistis Kucing Hitam, Bawa Sial Buat Penabraknya Hingga Mayat Hidup Lagi Jika Dilangkahi
Kamilatul Rahmah sebelumnya dinyatakan hilang pada Minggu 7 Maret pukul 13.00 sepulang mengikuti bimbingan belajar di kawasan Jalan Pembangunan Tarogong Kaler.
Ia sempat menuliskan pesan via WhatsApp kepada temannya dan mengaku sedang berada di dalam mobil. Dalam pesan WhatsApp-nya itu ia sempat meminta tolong.
"Sar tolong saya, saya dibawa pakai mobil putih, saya tidak tahu dibawa kemana, saya pusing, tas saya hilang, saya dibawa oleh bapak-bapak," tulis Kamilia dalam pesannya yang dikirim ke temannya.
Kabar dugaan penculikannyapun menghebohkan warga Garut bahkan beberapa akun media sosial di Bandung pun sempat memposting kabar tersebut.
Baca juga: Polisi Ini Ketahuan Nyolong Cincin Emas, Ditanya Kenapa Nyolong, Alasannya karena Terlilit Utang
Pantauan Tribunjabar.id di lini masa Facebook, masyarakat Garut berbondong-bondong memposting kabar penculikan itu.
Minggu malam pukul 23.00 Tribunjabar.id sempat menghubungi keluarganya dan mendapati jawaban bahwa Kamilia sudah ditemukan dan berada di rumah temannya dengan keadaan baik-baik saja.
Bahkan sempat beredar bahwa kabar penculikan tersebut adalah prank.
Masyarakat Garut yang mengetahui hal tersebut protes, salah satunya Luthfi Halim (26) warga Karangpawitan, ia mengatakan hal tersebut sama saja dengan membohongi publik.
"Katanya diculik, masyarakat Garut sudah terlanjur heboh dan resah, ramai di mana-mana beredar bukti chatnya, sekarang dinyatakan bahwa kejadian itu prank alias bohong, wah ini bahaya, masyarakat Garut sudah tertipu," kata Luthfi, Senin (08/03/2021).
Baca juga: Klaster Pontren di Indramayu Memprihatinkan, Jumlahnya Terus Bertambah, Total 169 Santri Positif
Luthfi menjelaskan kejadian tersebut tidak pantas untuk dijadikan candaan apalagi melibatkan masyarakat yang begitu banyak, ia berharap keluarga maupun Kamilia segera meminta maaf pada masyarakat Garut.
"Jangan dibuat main-main lah, saya lihat masyarakat sekarang jadi berbalik menghujat, kasihan juga kan sama anaknya," ucapnya.