Klaster Ponpes di Indramayu Muncul Lagi

2 Klaster Ponpes Sekaligus Muncul Lagi di Indramayu, Akses dengan Lingkungan Luar Ditutup Sementara

Klaster Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri dan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo di Kecamatan Sindang.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Handhika Rahman
Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri di Kecamatan Sindang, ditutup sementara, Jumat (5/3/2021). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Klaster pondok pesantren (Ponpes) kembali muncul di Kabupaten Indramayu.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, ada dua klaster ponpes sekaligus yang muncul.

Yakni, Klaster Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri dan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo di Kecamatan Sindang.

"Ini memang menjadi suatu hal yang mengejutkan bagi kita karena memang ini kejadiannya terjadi saat berlakunya PPKM Mikro tahap kedua," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Pendopo Indramayu, Jumat (5/3/2021).

Deden Bonni Koswara menjelaskan, di Pondok Pesantren Tahfidz Abdurrahman Basuri dari sebanyak 111 sampel yang diperiksa, sebanyak 72 orang di antaranya positif corona.

Sedangkan di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqo, dari sebanyak 135 sampel yang diperiksa, ada sebanyak 32 orang positif Covid-19.

Baca juga: Di Dekat Permakaman Keramat, Warga Temukan Sosok Sepanjang 15 Meter Tertutup Rumput, Ternyata Ini

Baca juga: CERITA Ashanty Bisa Lolos dari Maut karena Covid-19, Sesak Napas, Kejang, Kasur pun Sampai Bergoyang

Baca juga: UPDATE Gempa Bumi Magnitudo 5,8 di Mentawai, Ini Penjelasan BMKG

Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu terdiri dari santri dan pengurus pondok pesantren.

Dalam hal ini, Satgas Covid-19 segera melakukan upaya agar penyebaran virus tidak semakin menyebar.

Di antaranya dengan menutup sementara akses kegiatan pondok pesantren dengan lingkungan luar.

Termasuk memisahkan antara santri yang positif dan santri yang negatif Covid-19. 

"Kita juga berikan arahan cara isolasi mandiri yang benar," ujar dia.

Penyemprotan cairan disinfektan pun, disampaikan Deden Bonni Koswara terus dilakukan di seluruh areal pondok pesantren untuk meminimalisir risiko penyebaran.

Bagi santri yang memiliki gejala, mereka langsung dirujuk ke rumah sakit.

"Apabila dia tanpa gejala atau OTG kita asramakan khusus, kita siapkan ruangan di lantai dua pondok pesantren untuk positif kemudian santri yang negatif Covid-19 semuanya di lantai satu," ujar dia.

Dalam hal ini, Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu juga segera melakukan penanganan terhadap santri yang diketahui pulang.

Melalui tenaga kesehatan di Puskesmas wilayah santri yang bersangkutan, Satgas Covid-19 langsung melakukan tracing terhadap kontak erat.

"Kemudian ada santri yang pulang, kita lakukan tracing dan kembalikan ke puskesmas masing-masing," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved