INI Bacaan Sholawat Rajabiyah Beserta Artinya, Memohon Agar Dipertemukan Lagi Dengan Bulan Ramadan
Secara umum, sholawat ini merupakan bentuk doa agar mendapatkan berkah pada Bulan Ramadan dan Sya'ban.
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah SWT.”
Apabila seseorang ingin menunaikan puasa Bulan Rajab di siang hari tapi tak sempat melafalkan di malam hari maka berikut bacaannya:
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”
Masih mengutip dari sumber yang sama, kewajiban niat di malam hari berlaku untuk puasa wakib.
Sementara niat puasa sunnah bisa dilalukan di siang hari selama orang tersebut tidak makan, minum, serta melanggar hal-hal yang membatalkan puasa sejak subuh.
Puasa Sya'ban

Baca: Menag Ingin Jadikan Candi Borobudur Pusat Ibadah Umat Buddha Dunia, Ganjar: Banyak Sekali Manfaatnya
Baca: MUI Tangsel Sarankan Vaksinasi Saat Ramadhan Dilakukan Malam Hari, Alasannya Dapat Batalkan Puasa
Bulan Sya'ban juga diangggap mulia.
Ibnu Rajab al-Hambali berkata, "Thotowwu (amalan sunnah) yang paling afdal adalah yang berdekatan dengan yang wajib baik sebelumnya atau sesudahnya. Dan, kedudukan puasa Sya'ban mirip dengan kedudukan shalat sunah rawatib yang berfungsi menyempurnakan kekurangan yang wajib." (Lathoiful Ma'arif, Ibnu Rajab, 1/129)
Yahya bin Mu’adz mengatakan, “barangsiapa yang mengisi bulan Sya'ban dengan berbagai amal ibadah, maka insya Allah ganjarannya adalah pahala, kemuliaan, dan kebajikan yang berlipat-lipat dari Tuhan semesta alam.”
Sedangkan Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:
“Aku tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa secara sempurna sebulan penuh selain pada bulan Ramadan. Aku pun tidak pernah melihat beliau berpuasa yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Syakban.” (HR. Bukhari, no. 1969 dan Muslim, no. 1156).

Karena puasa di bulan Sya’ban sangat dekat dengan puasa Ramadan, maka puasa tersebut memiliki keutamaan.
Dan puasa sunnah di bulan Sya’ban ini juga bisa menyempurnakan puasa wajib di bulan Ramadan.
Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan lebih lanjut:
“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Syakban.” (HR. Bukhari, no. 1950 dan Muslim, no. 1146).
Walahu ‘alam bis shawab.
(TribunnewsWiki.com/nr, TribunJogja/Kompas.tv/Agung Pribadi)