TERNYATA Ini Alasan Bripka CS, Polisi yang Mabuk-mabukan Tembak 3 Orang, 1 Anggota TNI Tewas
Tagihan menjadi latar belakang kasus penembakan yang dilakukan seorang oknum polisi di Kafe RM di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021).
TRIBUNCIREBON.COM, JAKARTA - Tagihan menjadi latar belakang kasus penembakan yang dilakukan seorang oknum polisi di Kafe RM di Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (25/2/2021) dini hari.
Pelakunya Bripka CS.
Bripka CS terlibat cekcok dengan pegawai kafe sebelum penembakan dilakukan.
Ia kemudian mengeluarkan senjata api dan menambak empat orang yang ada di sana.
Tiga di antaranya, meninggal dunia di lokasi. Mereka adalah pegawai kafe bernama Doran Manik dan Feri Saut Simanjuntak, serta personel TNI Praka Martinus.
Sementara satu lainnya, berinisial H, mengalami luka dan segera mendapat perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Nikita Mirzani Minta Cewek Indonesia Jangan Bodoh Setelah Kasasi Mantan Suaminya Ditolak MA
Baca juga: Lansia Bandung Tak Menyangka Mendapat Prioritas Vaksin Covid-19, Ini yang Dirasakan Setelah Disuntik
Enggan membayar Rp 3,3 juta hingga terlibat cekcok
Dilansir Tribunjakarta.com, kasus ini bermula saat Bripka CS disodori tagihan sebesar Rp 3,3 juta oleh karyawan kafe sesaat sebelum berhenti beroperasi.
Awalnya, pelaku datang ke kafe tersebut bersama rekannya pada Kamis pukul 02.00 WIB.
Di sana, mereka memesan sejumlah minuman keras.
Ketika kafe hendak tutup, pelayan menyodorkan tagihan sebesar Rp 3,3 juta.
Bripka CS enggan membayar hingga didatangi oleh Praka Martinus yang juga ada di lokasi.
Mereka pun terlibat cekcok.
Baca juga: 300 Lansia Terdata Dapat Vaksin Covid-19 di RS Al Islam Bandung, Namun Baru 36 yang Disuntik
Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak empat orang yang ada di lokasi.
Sementara pengunjung lain lari keluar sambil menangis ketakutan.
Bripka CS yang sedang dalam kondisi mabuk itu keluar kafe sambil menenteng senjata api di tangan kanannya.