Rocky Gerung Sindir Jokowi Soal Kerumunan di Maumere, Samakan dengan Kasus Rizieq Shihab: Dramatis

Rocky Gerung menuding Presiden Jokowi sengaja membuat kerumunan di Maumere, Sikka, NTT dengan cara membagikan hadiah.

Editor: Mumu Mujahidin
Kompas.com/Fitria Chusna Farisa
Tangkapan layar video kerumunan warga sambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Maumere, NTT, yang beredar di media sosial. Focky Gerung Sindir Jokowi 

"Jadi Istana tidak sekadar cukup menerangkan itu peristiwa yang terjadi karena kesiagaan yang mungkin dan antusias rakayat berlebih," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung menuding Jokowi memang sengaja memancing kerumunan dengan cara membagikan hadiah.

Baca juga: Ashanty Disebut Meninggal karena Corona, Anang Hermansyah Kaget Denger Kabar Hoaks dari Keluarganya

Baca juga: Anang Hermansyah Sedih, Positif Corona Si Kecil Arsy Harus Terpisah karena Isolasi Mandiri Sendiri

Jokowi di antara kerumunan warga di NTT
Jokowi di antara kerumunan warga di NTT (Ist)

"Kalau saya lihat tadi videonya Presiden memancing kerumunan dengan melempar benda dari dari dalam mobil, kan itu artinya minta rakyat berkumpul, 'nih gua punya hadiah',

kalau presidennya menganggap pandemi jangan sampai drama ini jadi tragis maka dia diem aja di mobil sambil lambaikan tangan sampai ada kesempatan Paspampres meluruskan arah mobi, supaya kerumunan gak mendekat,

tapi justru Presiden memancing atau meminta berkerumunan dengan melempar hadiah, mana ada orang dilemparin hadian menjauh kan pasti mendekat kan," kata Rocky Gerung.

Maka itu kerumunan Jokowi menjadi dramatis, namun lanjut Rocky Gerung, dampaknya menjadi tragis.

"Itu soalnya sebuah drama yang dibuat dramatis tapi akibatnya tragis,

karena kemudian dihujat atau dipersoalkan secara hukum oleh netizen," kata Rocky Gerung.

Baca juga: Istri Bunuh Suami Pakai Racun Serangga, Pelaku Geram Dipaksa Berhubungan Badan Saat Hamil 5 Bulan

Baca juga: Info Gempa Hari Ini, Gempa Magnitudo 5,6 Mengguncang Melonguane, Tidak Ada Laporan Dirasakan Warga

Menurut Rocky Gerung publik membandingkannya dengan kerumunan Rizieq Shihab.

"Karena orang bandingkan langsung dengan Habib Rizieq yang dituduh melakukan kerumuman yang kemudian dihukum,

Presiden bisa sajaa sebenarnya bisa aja bilang ok saya berbuat kesalahan oleh karena saya akan membayar denda Rp 50 juta, sebenarnya itu lebih beradab," kata Rocky Gerung.

Meski begitu diberitakan sebelumnya, dr Tirta justru berpendapat Jokowi tidak memanggil atau mengundang masyarakay sehingga terjadi kerumunan.

"Presiden Jokowi sejatinya adalah simbol negara yang kemanapun beliau pergi akan menarik massa," kata dr Tirta dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Instagramnya.

Dokter Tirta mengatakan sebenarnya hal yang sama pernah ditanyakan oleh Atta Halilintar.

"Hal ini sebenarnya sudah diutarakan oleh Atta Halilintar,

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved