Info Gempa
Gempa Bumi Magnitudo 3.8 Berpusat 83 Km Barat Daya Pangandaran, Warga Tak Rasakan Guncangan Apapun
di pantai Pangandaran tidak ada reaksi masyarakat yang terlihat panik, kondisi masyarakat tenang.
Laporan Kontributor Pangandaran, Padna
TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Gempa Bumi Tektonik berkekuatan 3.8 M yang mengguncang wilayah Garut dan sekitarnya, tidak dirasakan di Kabupaten Pangandaran. Pusat gempa berjarak 83 km barat daya Pangandaran.
Menurut Ketua Balawista Pangandaran, Heri Haerudin mengatakan, di objek wisata pantai Pangandaran tidak ada reaksi masyarakat yang menojol karena gempa.
"Tidak ada kang, malahan saya juga tidak merasakan adanya gempa. Saya barusan pulang dari pantai karapayak. Dan mungkin saat gempa, Saya lagi di perjalanan sewaktu berkendara," ujar Heri kepada Tribunjabar melalui WhatsAppnya, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: LOKER Besar-besaran Kimia Farma untuk Lulusan S1 dan Fresh Graduate, Deadline 21 Februari 2021
Baca juga: Harga Hp Oppo Terbaru Februari 2021: Oppo Reno5, Oppo Reno4, Oppo A12, A15, A53, A52 dan Find X2
Baca juga: Buntut Kasus Narkoba 12 Oknum Polisi, Polrestabes Bandung Gelar Tes Urine di Tiga Polsek
Namun yang jelas, tegas Heri, di pantai Pangandaran tidak ada reaksi masyarakat yang terlihat panik, kondisi masyarakat tenang.
"Kebetulan, wisatawan di pantai sedang sepi. Hanya sekarang ini, angin barat cukup kencang," ucapnya.
Kemudian di tempat berbeda, salah satu relawan Tagana Pangandaran Ahmad Nasikin mengatakan, soal gempa yang terjadi tadi dirinya yang berada di wilayah Padaherang tidak merasakan apa-apa.
"Gempa Bumi 3,8, tidak nyampe sini dan tidak merasakannya," ucap Ahmad, singkatnya.
Sebelumnya, BMKG menyebuta gemp bumi tektonik terjadi pada Hari Kamis, 18 Februari 2021 pukul 11:34:38 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3.8. Episenter terletak pada koordinat 8.07 LS dan 107.84 BT, atau tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 83 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran pada kedalaman 14 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi Dangkal akibat aktivitas Sesar dasar laut.
Menurut BMKG, dampak gempabumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Singajaya dan Cisompet (Garut ) dengan Skala Intensitas II MMI *(Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang)*.
Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut. Hingga pukul 12:00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
BMKG mengimbau, kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Magnitudo Gempa
Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
Berikut tindakan yang perlu kamu lakukan saat gempa terjadi.
1. Tetap tenang
Saat gempa terjadi, berusahalah untuk tidak panik dan tetap tenang!
Tarik napas dalam-dalamnya, lalu lihatlah keadaan sekitar dan pilihlah spot yang aman untuk berlindung.
2. Di dalam rumah
Jika pada saat gempa sedang berada di dalam penginapan, berusahalah menyelamatkan diri dan orang yang ada di sekitarmu.
Meja adalah tempat terbaik untuk berlindung dari benda-benda yang berjatuhan akibat gempa.
Setelah itu, lindungi kepala dengan benda empuk.
Misalnya bantal, helm, papan, atau yang paling praktis kamu bisa menggunakan kedua tangan dengan posisi tertelungkup.
3. Di luar ruangan
Jika pada saat gempa terjadi kamu sedang berada di luar ruangan tindakan pertama yang harus dilakukan adalah bergerak menjauhi gedung dan tiang lantas menuju daerah terbuka.
Tetap tenang dengan menarik napas dalam-dalam dan jangan lakukan apapun.
Sebab, biasanya setelah gempa pertama akan terjadi gempa susulan.
4. Di kerumunan
Gempa bisa terjadi kapan saja.
JIka saat itu kamu sedang berada di kerumunan, biasanya akan terjadi kepanikan.
Untuk mengindari hal tersebut. kamu bisa perhatikan arahan petugas penyelamat dan usahakan langsung menuju ke tangga darurat untuk menuju ke daerah terbuka.
5. Di gunung atau dataran tinggi
Jika gempa terjadi saat kamu sendang berada di gunung, bergeraklah menuju daerah lapang untuk berlindung.
Hidari daerah dekat lereng karena dipastikan akan menimbulkan longsor dan mengancam keselamatan jiwa.
6. Di laut
Gempa di bawah laut bisa menimbulkan gelombang tsunami.
Jika gempa itu terjadi, bergeraklah ke dataran yang lebih tinggi.
7. Di dalam kendaraan
Bagi yang sedang melakukan perjalanan saat terjadi gempa, berpeganglah erat agar tak terjatuh.
Berhentilah di tempat yang lapang dan berhentilah di sana.(*)