Emak-emak Ngaku Murka Dengan Pelaku Tindak Asusila Terhadap Anak di Kuningan, Korban Lebih dari Satu

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Emak - emak di Gang Ciasem, Jalan Siliwangi - Kuningan, Opi (34) mengaku kesal terhadap pelaku dugaan tindak asusila terhadap anak di bawah umur.

Terlebih pelaku yang diketahui bernama Aziz Bin Muksin Bawajir itu bukan warga alias putra daerah.

"Iya gak tahu. Sebenarnya dia bukan asli warga sini dan baru sekitar lima tahunan bertempat tinggal dirumah tersebut," ungkap Opi, salah satu warga setempat, Kamis (18/2/2021).

Adanya tindakan seperti ini, kata Opi, jelas sangat merugikan warga sekitar. Terlebih korban merupakan anak di bawah umur yang memiliki masa depan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ketua PN, 2 Hakim dan 5 Pegawai Positif Covid-19, PN Majalengka Langsung Lockdown

Baca juga: Nagita Istri Raffi Ahmad Ditanya-tanya Soal Ruang Privasi & Ditawari Minuman Alkohol, Ini Responnya

"Iyalah, kami sangat tergganggu dengan adanya tindakan kurang baik oleh pelaku. Ini korban bukan satu anak lagi, tapi lebih dari itu?" ujarnya.

Pelaku yang diketahui sejak pagi masih berada di rumah, tiba - tiba menghilang. Berdasar keterangan warga setempat, pelaku diamankan oleh pengacara untuk menghindar amukan warga.

"Ya kalau pagi pelaku ada. Namun pas warga datang dan ada polisi, pelaku dibawa pengacara untuk menghindar atau apalah," ungkap Opi.

Warga Gang Ciasem Kuningan Geruduk Rumah Pelaku Tindak Asusila Anak di Bawah Umur

Puluhan Warga Gang Ciasem, Jalan Siliwangi, Kuningan geruduk rumah Aziz Bin Muksin Bawajir (56) di lokasi setempat.

Hal itu menyusul adanya tindakan asusila terhadap anak di bawah umur beberapa waktu lalu.

"Iya, sebenarnya kami sudah menduga dengan gerak-gerik terduga pelaku tersebut. Apalagi korban lebih dari satu dan itu berdasarkan keterangan orang tua korban," ungkap Enang (57) sekaligus pupuhu warga setempat saat memberikan keterangan kepada wartawan, Kamis (18/2/2021).

Enang menyebut muncul kasus dugaan pencabulan itu mulai pada tanggal 3 Januari 2021.

Terlebih kata dia, pelaku yang mengaku keluarga besar BHS itu terus berusaha memanjakan korban asusila tersebut.

Baca juga: Warga Takut Tanggul Sungai Cimanuk Indramayu Jebol Soalnya Hanya Diikat Tambang Usai Ambrol Kemarin

"Iya sebetulnya, terjadi pada Bulan November tahun 2020, kemudian pada di Bulan Januari kamarin ketahuan dan ada salah satu warga atau orang tua dari korban mendatangi rumah pelaku mempertanyakan apa saja yang diperbuat pada korban," ungkap Enang seraya menambahkan bahwa pelaku merupakan keluraga besar perusahaan tenun besar BHS.

Pantauan di lokasi, puluhan warga kembali ulang mempertahankan tindakan pelaku dan hendak bertindak melakukan pengusiran.

"Tadi puluhan warga datang dan sempat terpancing emosi. Namun berhasil, pada waktu sama petugas kepolisian datang melerai," ungkapnya.

Sementara Kanit PPA Polres Kuningan IPDA Suhandi mewakili Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP Danu Raditya Atmaja bermohon kepada warga untuk tetap tenang dan memberikan kepercayaan kepada petugas berwajib dalam menyelesaikan kasus ini.

"Ya, kami mohon warga dan percayakan kepada kami dalam menyelesaikan masalah ini," ujar Kanit di lokasi saat mereda amuk massa di  lingkungan setempat. (*)