Menjajal Tanjakan Cijengkol di Lembang, Kemiringan 75 Derajat Bikin Gempor Para Pesepeda Bandung

Tanjakan yang membentang 100-200 meter tersebut mempunyai kemiringan hingga 75 derajat.

Editor: Machmud Mubarok
TribunJabar.id/Wildan
Tanjakan Cijengkol di Wangun Sari Lembang membentang 100-200 meter dengan kemiringan hingga 75 derajat. 

Laporan Kontributor Tribun Jabar, Wildan Noviansah

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT – Terik mentari siang hari itu menyapa, lalu lalang kendaraan tak terlalu ramai. Jalanan beraspal menghiasi suasana Tanjakan Cijengkol yang berlokasi di Kampung Areng RT 03 RW 12 Desa Wangun Sari Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Senin (15/2/2021).

Belakangan tanjakan Cijengkol ramai diperbincangkan warganet. Terlebih mereka dari kalangan pesepeda yang tengah gencar mengunggah foto lewat akun sosial medianya sebagai penanda pernah berkunjung ke tanjakan tersebut.

Perbincangan itu bukan tanpa sebab. Tanjakan yang membentang 100-200 meter tersebut mempunyai kemiringan hingga 75 derajat. Hal inilah yang membedakan tanjakan ini dengan tanjakan lainnya. 

Baca juga: Kim Jeffrey Kurniawan Diminta Bikin Buku Perjalanan Hidupnya, Tulis Pesan Ini Untuk Sang Penggemar

Baca juga: Preview dan Live Streaming Chelsea vs Newcastle United, The Blues Berpeluang Geser Posisi Liverpool

Baca juga: Jalaluddin Rakhmat, Sang Intelektual Muslim dan Humanis itu Susul Istrinya yang Meninggal Pekan Lalu

Salah seorang pesepeda dari komunitas Pesepeda Kemenag Kabupaten Bandung, Bagus Jatmika mengatakan dirinya merasa tertantang untuk mencoba tanjakan seram tersebut. 

“Sensasinya luar biasa, saya baru pertama kali mencoba tanjakan yang seperti ini. Bahkan saya tidak kuat untuk menaikinya karena terlalu curam dan takut terjatuh ke bawah,” ucapnya sambil menuntun sepeda miliknya. 

Pria asal Cibiru Kota Bandung mengatakan, ini pertama kalinya dia mencoba tanjakan tersebut dan akan mencobanya kembali bersama teman-temannya.

“Nanti saya ajak teman-teman saya ke sini untuk mencoba sensasi yang sama. Soalnya ada yang bilang gak akan dipanggil goweser kalo misal kita belum pernah mencoba tanjakan ini,” kata dia.

Sama seperti Bagus, hal serupa juga disampaikan Ade, seorang pesepeda asal Cihampelas yang turut mencoba menjajal tanjakan Cijengkol. Ade  mengatakan, dengan sepeda miliknya dibutuhkan waktu 2-5 menit untuk menaiki tanjakan sampai ke atas.

“Sempet kesulitan tadi pas naik, soalnya curam banget tuh. Tapi untungnya saya berhasil menaiki tanjakan sampai beres,” ujarnya saat diwawancarai, Senin (15/2/2021).

Meskipun belakangan ramai diperbincangkan, Ketua RW Kampung Areng, Nanik Klinik mengatakan, dirinya tak menyangka tanjakan Cijengkol tempatnya lalu-lalang menjadi viral di media sosial.

"Banyak yang kasih tau saya tentang tanjakan Cijengkol. Kaget sih, soalnya kemarin mah gak viral, kita juga suka sering lewat sana. Mungkin gara-gara para pesepeda mengunggah foto mereka di sana dan memberitahu temennya," katanya.

Nanik mengatakan, tanjakan tersebut dibangun sekitar satu sampai dua tahun yang lalu dengan tujuan sebagai alternatif jalan pintas yang digunakan para petani dan peternak membawa barang bawaan dan hewan ternak mereka. 

Tanjakan Cijengkol tersebut akan berubah menjadi pasar dengan berbagai penjual yang menjajakan dagangannya di sana.

“Kalo minggu, di sana banyak yang jualan, karena banyak juga pesepeda yang datang di hari minggu, jadi dijadikan kesempatan untuk membuka usaha di sana,” kata Nanik.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved