Longsor di Panyaweuyan Majalengka

BREAKING NEWS Akibat Longsor Batu-batu Besar Tutup Akses ke Objek Wisata Panyaweuyan Majalengka

bencana longsor yang menutup jalan menuju objek wisata tersebut yang berada di Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Bencana longsor terjadi menuju objek wisata Panyaweuyan yang berada di Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Sabtu (13/2/2021). 

"Kalau saat ini sih ditungguinnya Sabtu Minggu saja, beda waktu keadaannya hijau, setiap hari juga dikunjungi karena ramai terus. Ya, dulu mah ada seratus orang waktu keadaannya hijau, sekarang mah bisa dihitung," ucap dia.

Asep menjabarkan, untuk kondisi terbaik berkunjung, sebaiknya datang di bulan Januari dan Februari.

Lantaran di bulan itu, musim panen telah tiba dan lembah Panyaweuyan sedang hijau-hijaunya.

"Datang lagi saja bulan Januari mas, karena nanti mah hijau semua dan bagus buat foto-foto," kata Asep.

Kini terasering Panyaweuyan  Majalengka trending di Twitter.

Banyak netizen yang membagikan foto-foto keindangan alam hijau tersebut.

Namun, ada juga kehawatiran jika terlalu banyak wisatwan ke terasering Panyaweuyan, lokasi akan sesak.

Banyak netizen yang memberikan alternatif wisata alam di Majalengka yang tak kalah menarik dari terasering Panyaweuyan.

Tersohor ke Mancanegara

Panyaweuyan, perbukitan di kaki Gunung Ciremai, tepatnya di Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, kini menjadi primadona wisatawan. Perbukitan di Panyaweuyan, selain menawarkan keindahan pesona alami, juga lahan bercocok tanam penduduk yang berbentuk terasering.

Terasering di sini bukan persawahan, melainkan tanaman sayuran jenis bawang daun. Petani di sana memang mayoritas petani sayuran. Lahan yang berundak-undak di atas perbukitan ditambah panorama pegunungan yang mengelilingi Panyaweuyan menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi jika bawang daun yang sudah ditanam tumbuh, areal hijau memanjakan mata setiap orang yang datang.

Pengunjung bisa menyaksikan keindahan alam dari jalan utama. Namun, untuk lebih puas, bisa naik ke ladang yang lebih tinggi lagi. Dari lokasi yang lebih tinggi, ke mana pun mata memandang, bakal disuguhi oleh panorama keindahan terasering dan gunung tertinggi di Jawa Barat.

Mod (52), petani dari Blok Cibuluh, menuturkan, ladang terasering seperti ini sudah terbentuk sejak zaman dahulu. Menurut dia, lahan pertanian ini merupakan peninggalan nenek moyang Majalengka yang sejak dahulu berprofesi petani.

"Orang tua dahulu nanamnya jagung dan singkong. Sekarang beralih ke sayuran seperti kol, kentang, dan bawang daun. Bentuknya memang sudah kayak gini (terasering)," ujar Mod saat berbincang dengan Tribun di lokasi terasering, Rabu (17/2) sore.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved