Puluhan Toko Modern dan Minimarket di Pantura Subang Terendam Banjir, Tetap Buka dengan Prokes
Imbas banjir di wilayah Pantura Kabupaten Subang, puluhan mini market dan toko modern di Kabupaten Subang terendam banjir.
Laporan Kontributor Tribun Jabar, Irvan Maulana
TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG - Imbas banjir di wilayah Pantura Kabupaten Subang, puluhan mini market dan toko modern di Kabupaten Subang terendam banjir.
Beberapa di antaranya merupakan toko serba ada (Toserba).
Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan, Perindustrian dan Pasar (DKUPP) Kabupaten Subang Dadang Kurnianudin, mengatakan, ia bersama beberapa petugas mendata mini market dan toko modern yang terdampak banjir tersebut sebagian besar di Pamanukan, Kabupaten Subang, Kamis (11/2/2021).
"Karena ini masih suasana pandemi juga, yang paling utama kami menginformasikan ke manajemennya agar menjalankan Prokes, pada masa pemberlakuan PPKM," ujar Dadang ketika dikonfirmasi Tribun melalui sambungan telepon.
• Kecelakaan Maut di Jatinangor, Truk Batubara Rem Blong Lalu Terguling Timpa Dua Motor, Seorang Tewas
• Bukan Faktor Usia, Makanan dan Minuman Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Buat Gairah Seksual Menurun
• Barbie Kumalasari Naksir Rizky Billar, Ngaku Suka Satu Bagian Tubuh Kekasih Lesti Kejora
Pihaknya mengatakan agar manajeman toko menjalankan sesuai regulasi.
"Kami juga mengimbau komoditi yang tidak layak konsumsi agar tidak dijual, diretur saja ke distributornya," imbuhnya melalui pesan tertulis.
Sementara untuk data toko modern yang terdampak banjir, menurut data yang berhasil dihimpun Tribun melalui DKUPP Kabupaten Subang yang dirilis pada Kamis (11/2/2021), ada puluhan mini market terendam banjir.
Mini market itu yaitu 33 Alfamart di wilayah Pamanukan, Ciasem, Patokbeusi, 2 Tokma di wilayah Pamanukan dan Cadika, 1 Toserba di Pamanukan 5 Indomart di wilayah Pamanukan, 2 Yogya dan Yomart.
"Pendataan tersebut masih terus berjalan, kemungkinan akan bertambah tergantung informasi di lapangan," kata Dadang.
Selanjutnya, pihak DKUPP mengimbau agar seluruh karyawan serta manajeman toko modern untuk tetap beroperasi sesuai jam operasional yang diatur dalam pelaksanaan PPKM.
"Intinya silakan operasional, tetap jalankan protokol kesehatan, komoditi yang tidak layak konsumsi jangan didjual." tutupnya.
Pedagang TakBerani Simpan Stok
Jelang Imlek 2021 sejumlah pasar di Kabupaten Subang terkendala stok komoditas bahan pokok.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan, Perindustrian dan Pasar (DKUPP) Subang Dadang Kurnianudin.
Menurut Dadang, kekurangan komoditas bahan pokok tersebut karena sejumlah pedagang khawatir aktivitas jual beli akan kembali terhambat banjir.
"Secara spesifik harga terpantau normal, tidak ada lonjakan yang signifikan namun ada sejumlah pedagang yang khawatir menyiapkan stok dagangan lebih banyak seperti biasanya, karena takut terkendala banjir," ujarnya ketika dikonfirmasi Tribun melalui pesan tertulis, Kamis (11/2/2021).
Mengenai kenaikan harga menjelang libur Imlek, Dadang mengatakan pihaknya memantau harga dalam jumlah yang normal, "Secara keseluruhan harga relatif stabil, daging stabil, kalau cabai rawit memang ada kenaikan, dari harga rata-rata Rp 24 ribu sampai Rp 25 ribu per kilogram, sekarang dikisaran Rp 30 ribu, namun itu masih normal karena fluktuasi harga di Jawa Barat sediri di kisaran Rp 60 ribu per kilogram," papar Dadang.
Lebih lanjut menjelaskan kendala stok, Dadang mengatakan sejumlah pedagang di pasar Ciasem dan Pamanukan khawatir menyiapkan banyak stok karena masih dibayang-bayangi banjir, "Mungkin mereka masih melihat curah hujan lumayan tinggi khawatir air kembali tinggi, oleh sebab itu mereka membatasi stok." pungkasnya.
Sebelumnya diketahui Pasar Ciasem dan Pamanukan Kabupaten Subang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi yang melanda wilayah tersebut pada 7 hingga 10 Februari 2021.