Vaksinasi Majalengka

Faktor Usia, Bupati Majalengka Karna Sobahi Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

Namun, setelah diketahui usianya yang telah menginjakkan angka ke-67 tahun, vaksinasi tidak bisa dilakukan.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Kondisi Bupati Majalengka, Karna Sobahi saat diskrining oleh tim vaksinasi Covid-19. Karna tidak bisa divaksin karena faktor usia. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Bupati Majalengka, Karna Sobahi tak bisa menjadi orang yang menerima vaksinasi Covid-19.

Pasalnya, usia menjadi faktor penyebab orang nomor satu di Majalengka ini tidak masuk dalam kategori penerima vaksin.

Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengatakan, sejatinya dirinya sangat berhasrat menjadi salah satu penerima vaksin jenis Sinovac tersebut.

Namun, setelah dirinya di skrining, faktor usia menjadi penyebabnya.

Baca juga: Bupati & Wakil Bupati Majalengka akan Disuntik Vaksin Covid-19 Hari Ini, Jadwal Vaksinasi Dimajukan

Baca juga: Tensi Darahnya Tinggi, Bupati Tasikmalaya Gagal Jadi Orang Pertama Penerima Vaksin Covid-19

"Artinya kita niat awal ingin divaksin, untuk menjaga imunitas tubuh. Tadi saya mengikuti prosedur, daftar, memberi KTP dan diberi sejumlah pertanyaan dan ukur tensi," ujar Karna, Senin (1/2/2021).

Namun, setelah diketahui usianya yang telah menginjakkan angka ke-67 tahun, vaksinasi tidak bisa dilakukan.

Adapun, sesuai prosedur penerima vaksin harus diusia 18 hingga 59 tahun.

"Akhirnya saya sama Ketua DPRD serta Kepala Dinas Kesehatan tidak bisa divaksin. Saya juga sudah bertanya, apakah ada vaksinasi jenis lain yang bisa di semua kategori umur, katanya belum ada," ucapnya.

Disinggung terkait adanya dampak ke masyarakat karena tidak divaksin, Karna Sobahi menegaskan hal itu tidak akan terjadi.

Pasalnya, ia mengaku sudah mengikuti aturan bahwa dari awal sudah mengikuti sesuai anjuran.

"Tapi kan karena usia, jadi tidak bisa divaksin. Kalau maksa divaksin, itu menyalahi aturan," jelas dia.

Informasi yang didapat, selain Bupati, Ketua DPRD dan Kepala Dinas Kesehatan yang tidak bisa divaksin karena faktor usia, dua Direktur Rumah Sakit di Majalengka juga tidak bisa dilakukan hal serupa.

Faktor kesehatan menjadi penyebabnya.

"Ya, dua direktur rumah sakit setelah di skrining tensinya naik. Jadi tidak bisa divaksin," kata Karna.

Baca juga: Reaksi Putri Anne Lihat Suaminya Arya Saloka dan Amanda Manopo Mesra di TikTok Awards Jadi Sorotan

Baca juga: Siap-siap 9 Ruas Jalan di Kota Bandung Ini akan Berlaku E-Tilang, Sudah Terpasang Kamera e-Police

Karna Sobahi mengaku kecewa tidak bisa disuntik vaksin dalam kegiatan Launching Vaksinasi Covid-19 di Pendopo Kantor Bupati Majalengka, Senin (1/2/2021).

Sejatinya, orang nomor satu di Majalengka ini menjadi yang pertama diusulkan untuk disuntik vaksin jenis Sinovac tersebut.

Namun, umur yang sudah melampaui ketentuan seharusnya menjadi salah satu penyebabnya.

Baca juga: Faktor Usia, Bupati Majalengka Karna Sobahi Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

Baca juga: Mendampingi Forkopimda Kabupaten Cirebon, Bupati Imron Rosyadi Tak Divaksin Covid-19 Karena Hal Ini

"Inginnya disuntik, karena bisa menambah imun tubuh, imunitas kita begitu," ujar Karna selepas kegiatan vaksinasi, Senin (1/2/2021).

Ia pun menyatakan, berulang kali menanyakan kepada petugas vaksinasi Covid-19, terkait jenis vaksin lainnya yang tersedia.

Namun, untuk di Indonesia, baru ada jenis Sinovac yang kini mulai diedarkan.

"Disebut kecewa ya kecewa, karena hilang kesempatan untuk menjadi orang disuntik vaksin. Tapi karena pedoman yang harus kita taati, apa boleh buat," ucapnya.

Sementara, Karna menyampaikan dari 10 pejabat yang diusulkan menjalani vaksinasi, hanya ada 5 pejabat yang lolos tes skrining.

Sedangkan, lima pejabat lainnya termasuk dirinya tidak bisa mengikuti vaksinasi tersebut.

"Ada saya, Ketua DPRD Majalengka, Kepala Dinas Kesehatan, dua Direktur Rumah Sakit. Kalau dua direktur karena faktor kesehatan. Kalau kita (Ketua DPRD dan Kadinkes) faktor usia," jelas dia.

Gelaran vaksinasi ke 10 pejabat unsur Forkopimda resmi selesai pada pukul 12.00 WIB.

Untuk jumlah vaksin lainnya yang berjumlah 3.910 akan dilaksanakan pada esok hari kepada para tenaga kesehatan.

Wabup Disuntik

Wakil Bupati Majalengka, Tarsono D Mardiana akhirnya resmi disuntik vaksin pada Senin (1/2/2021) di Gedung Pendopo Kantor Bupati Majalengka.

Orang nomor dua di kota angin ini menjadi salah satu penerima vaksin dari sepuluh pejabat publik.

Usai divaksin, Tarsono mengatakan tubuhnya merasa segar.

Tidak ada gejala-gejala yang membuat tubuhnya sulit untuk beraktivitas.

Baca juga: Terekam CCTV, Heboh Nasabah Meninggal Mendadak Seusai Bertransaksi di Bank, Ini Dugaan Penyebabnya

Baca juga: Letda Sofyan Meniti Karier dari Prajurit Dua, Menangis Saat Dilantik Jenderal Andika Jadi Perwira

"Dan setelah divaksin ini, kurang lebih 30 menit usai vaksin, kondisi saya sama seperti sebelumnya," ujar Tarsono kepada Tribuncirebon.com, Senin (1/2/2021).

Tarsono mengatakan, kesiapannya sebagai pejabat publik di Majalengka untuk divaksin menjadi upaya dan kerja keras bagi pemerintah.

Khususnya, untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman.

"Kerja keras bagi kita semua dengan vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah. Jadi, masyarakat jangan takut untuk divaksin," ucapnya.

Selain itu, melakukan vaksinasi ini, lebih meyakinkan, seperti yang dicontohkan Presiden maupun pejabat lainnya.

Sehingga, pihaknya harus berani dan memberikan contoh kepada masyarakat.

"Vaksin cocok untuk masyarakat. Sehingga, bisa meningkatkan imun dan virus Corona segera lenyap dari muka bumi ini," jelas dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved