Gunung Merapi Meletus

Waspada, Erupsi Eksplosif Gunung Merapi Masih Berpeluang Terjadi, Jarak Bahaya 3 Km dari Puncak

Awan panas juga sempat menyembur dari puncak Gunung Merapi pada pukul 12.53 WIB dengan estimasi jarak luncur 3 km ke arah barat daya.

Editor: Machmud Mubarok
Dokumentasi Purnama for Tribun Jogja
Suasana Depan Balai Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten saat diguyur hujan abu, Rabu (27/1/2020) siang. 

Hanik menjelaskan, potensi bahaya Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan dan barat daya.

"Kendati demikian, erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan jarak bahaya 3 km dari puncak," jelasnya.

Hingga saat ini status Gunung Merapi masih berada di level III atau siaga. 

Hujan Abu

Aktivitas gunung Merapi mengalami peningkatan dengan mengeluarkan abu vulkanik cukup besar, pada Rabu (27/1/2021) siang.

Akibatnya, warga Padukuhan Turgo, Purwobinangun, Pakem, di empat rukun tetangga, terutama yang berada di dekat aliran Kali Boyong, diminta berkemas-kemas untuk mengungsi di tempat aman.

"Kondisi di Turgo, saat ini sedang berkemas-kemas untuk mengungsi. Sekarang proses persiapan turun," kata Penewu (Camat) Pakem, Suyanto, dihubungi, Rabu sekitar pukul 16.00 WIB.

Baca juga: TERUNGKAP Suami Nindy Ayunda Miliki Senjata Api Ilegal Pistol Baretta Kaliber 365 Sejak 2 Tahun Lalu

Baca juga: Lansia dan Anak-anak di Desa Tegalmulyo Diminta Siaga di Tempat Evakuasi, Hujan Abu Makin Tebal

Saat dihubungi, Suyanto mengaku sedang berada di Turgo. Ia bergabung bersama para relawan turut melakukan proses evakuasi. Di Padukuhan Turgo, kata dia, ada empat rukun tetangga yang sedang berkemas, bersiap-siap untuk melakukan pengungsian. Yaitu di RT 3, 4, 2 dan 1.

Mereka adalah warga yang bermukim di sekitar Kali Boyong. Total jumlah warga yang bersiap mengungsi, menurutnya belum diketahui secara pasti.

Namun, ada sekitar 300-an warga. "Jumlah pastinya, nanti saya cek lagi," ujar dia.

Diketahui, gunung Merapi meletus sekitar pukul 13.45 WIB. Mengeluarkan abu vulkanik cukup besar. Saat kejadian itu, menurut Suyanto, sejumlah warga di Turgo sempat panik.

EWS atau sirine deteksi dini berbunyi dan warga secara manual membunyikan kentongan. Namun, sekarang ini kondisinya sudah cukup tenang.

"Sekarang sudah cukup melandai," papar dia.

Suyanto menjelaskan, warga Turgo mengungsi sementara di gedung SD Sanjaya Tritis. Selanjutnya, akan segera dipindahkan ke tempat yang lebih aman, di Barak pengungsian Kalurahan Purwobinangun.

Proses evakuasi menggunakan kendaraan dari BPBD, Satpol-PP, Basarnas maupun relawan lainnya. "Tapi ada juga warga yang menggunakan kendaraan pribadi," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved