Tukang Pikul Peti Jenazah Covid-19 di TPU Cikadut Pundung Dituduh Pungli, Keluarga Makin Bingung
Tukang pikul peti jenazah Covid-19 memutuskan untuk berhenti mengangkut peti jenazah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Tim pikul peti jenazah Covid 19 memutuskan untuk berhenti mengangkut peti jenazah. Akibatnya, tiga peti jenazah Covid 19 yang akan dimakamkan sempat terlantar.
//
Pantauan Tribun, ada tiga jenazah yang dibawa ambulans berisi peti jenazah Covid-19.
Setiba di pintu masuk, ambulans itu tampak parkir menunggu tim pikul datang. Satu ambulans diantaranya, menunggu hingga 15 menit karena tidak ada tim pikul yang datang.
Satu pria, keluarga dari jenazah, Dede (60) Kecamatan Andir Kota Bandung tampak kebingungan.
"Iya bingung ini pak, biasanya katanya sudah ada yang ngangkut," ucap pria tersebut.
Setelah menunggu sekira 16 menit, ambulans kemudian menuju titik parkir pemakaman. Begitu juga dengan Dede yang bergegas menuju titik pemakaman.
"Akhirnya saya bawa keluarga pak, tiga orang beli baju APD dulu," ujarnya.

Tampak ada tiga anggota keluarga jenazah dan tiga petugas dari rumah sakit yang akhirnya mengangkut peti jenazah ke tempat pemakaman khusus Covid 19 muslim.
Catatan Tribun, mereka mengangkut dengan kesusahan karena peti jenazah yang berat. Di tengah jalan, mereka bahkan sempat berhenti sejenak.
Setibanya di liang lahat, mereka yang mengangkut juga sempat beristirahat sekira tiga menit. Tanpa dishalatkan, peti berisi jenazah kemudian dimasukan ke dalam liang lahat.

Hal senada pada pemakaman jenazah yang datang sekira pukul 10.00. Sebelum ke liang lahat, ambulans sempat terparkir sekira 60 menit di titik parkir ambulans.
Keluarga tampak kebingungan memikul jenazah. Akhirnya, keluarga mengangkut jenazah tanpa baju hazmat.
Sementara itu, di sekretariat Tim jasa pikul, para pemuda ini memasang kertas besar berisi tulisan tidak akan memikul jenazah Covid 19.
"Maaf kami tidak dapat membantu para jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman Covid 19. Alasan kami berhenti memikul karena ada kata-kata kurang baik dari Mang Oded," bunyi tulisan itu.
Koordinator Tim Jasa Pikul Peti Jenazah Covid 19, Fajar Ifana alias Afak membenarkan ihwal mogok pikul itu.
"Betul. Kami berhenti dulu pikul peti karena kami tersinggung disebut pungli. Tadi ada tiga jenazah yang datang, kasihan sempat terlantar hingga satu jam karena tidak ada yang angkut. Ya kami mohon maaf," ucap Afak.
• Pemkot Cirebon Siapkan Gudang Penyimpanan Vaksin Covid-19, Kapasitasnya 10 Ribu Vial