Bupati Sleman Sri Purnomo Positif Covid-19 Padahal Baru Divaksin Sinovac, Ini Penyebabnya
Kabar Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan positif covid-19 bikin kaget banyak orang. Sri Purnomo termasuk orang pertama yang divaksin covid-19.
TRIBUNCIREBON.COM- Kabar Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan positif covid-19 bikin kaget banyak orang.
Terlebih sepekan sebelumnya, Sri Purnomo telah divaksin Covid-19.
Program vaksinasi covid-19 yang sedang dilaksanakan pemerintah pusat pun dipertanyakan efektivitasnya.
Namun, Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi punya pemikiran lain terkait kondisi sang bupati.
Sekadar diketahui, sejumlah orang kaget ketika mendengar kabar Bupati Sleman Sri Purnomo terinfeksi Covid-19.
Padahal sebagai pejabat daerah, Sri Purnomo termasuk orang pertama yang divaksin covid-19.
Saat ini, Sri Purnomo menjalani isolasi mandiri di rumah dinas. Kondisinya baik-baik saja.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengabarkan terinfeksi Virus Corona, Kamis (21/1/2021).
Baca juga: Tangis Pilu Keluarga Kapten Afwan Saat Tabur Bunga di Lautan, Jasad Sang Pilot Tak Ditemukan
Baca juga: Ada 3 Pegawai Lapasustik Kelas IIA Cirebon Terpapar Covid-19, Begini Tanggapan Kadinkes
Mengenai kasus ini, Kementerian Kesehatan angkat bicara.
Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Covid-19 asal Sinovac adalah vaksin yang berisi virus mati, sehingga hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.
Nadia menanggapi soal Bupati Sleman Sri Purnomo yang terinfeksi Covid-19 setelah sepekan lalu disuntik vaksin.
"Vaksin Sinovac adalah vaksin berisi virus mati (inactivivated), jadi hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi," kata Nadia dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).
Nadia mengatakan, jika dilihat dari rentetan waktu, kemungkinan Sri Purnomo saat menerima vaksin Covid-19 sudah terpapar Covid-19.
Kemungkinan, menurut dia, Sri Purnomo disuntik vaksin saat masa inkubasi virus di tubuhnya dan belum bergejala.
"Secara alamiah waktu antara paparan dan munculnya gejala sedang tinggi adalah sekitar 5-6 hari (waktu yang pas, karena divaksin 14 Januari sementara hasil swab PCR positif 20 Januari," kata dia lagi.
Baca juga: Kisah Tragis Bayi Jeongin Bikin Bintang KPop dan Publik Korea Marah, Mati Disiksa Orangtua Angkat
Baca juga: Bantu Korban Banjir Kalsel, Perguruan Karate Shotokai Serahkan Bahan Pokok
Kendati demikian, Nadia mengatakan, kejadian tersebut tetap dilaporkan sebagai kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI).
Lebih lanjut, ia menekankan, vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan dikarenakan sistem imun membutuhkan waktu untuk mengetahui cara efektif melawan virus.
Oleh karena itu, ia berharap masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan setelah divaksin.
"Karena selain tetap harus menjaga diri sendiri juga masih dibutuhkan waktu untuk bersama-sama bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mencapai kekebalan kelompok," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Sleman Sri Purnomo terkonfirmasi positif Covid-19 setelah pekan lalu menerima vaksin Sinovac.
"Hasil antigen kemarin dan hasil PCR tadi pagi itu (Bupati Sleman Sri Purnomo) positif (Covid-19)," ujar Sekda Kabupaten Sleman Harda Kiswaya, Kamis (21/1/2021). Harda menyampaikan, Bupati Sleman Sri Purnomo saat ini dalam kondisi baik.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Inilah Penyebab Bupati Sleman Bisa Positif Covid-19 Meski Telah Divaksin Sinovac