Hasil Autopsi Janda Muda Asal Subang yang Dibunuh di Bali Sudah Ada, Sang Ibu Histeris
Hasil pelaksanaan autopsi terhadap jenazah DFL, janda muda asal Subang, Jawa Barat, korban pembunuhan, sudah ada. Sang ibu histeris
TRIBUNCIREBON.COM, DENPASAR - Hasil pelaksanaan autopsi terhadap jenazah DFL, janda muda asal Subang, Jawa Barat, korban pembunuhan, sudah ada.
Jenazah DFL ditemukan tewas di sebuah kamar homestay, di Kota Denpasar, Bali.
Janda muda ini menjadi korban pembunuhan.
Adapun pelaku pembunuhan terhadap DFL itu masih diselidiki polisi.
Diketahaui petugas Instalasi Forensik RSUP Sanglah telah melakukan autopsi terhadap DFL.
Autopsi dilakukan oleh tim dokter forensik setelah tes swab korban hasilnya negatif.
Baca juga: Dedi Mulyadi Tantang Gubernur DKI Anies Baswedan, Diminta Anggarkan Uang Rp 1 Triliun untuk Hal Ini
Baca juga: Duh, Hari Ini Ada Daerah di Jabar yang Mati Lampu Sampai 6 Jam, Wilayah Mana Saja ya? Cek di Sini
Dikonfirmasi Tribun Bali langsung, dr Ida Bagus Putu Alit, DMF.Sp.F mengatakan hasil autopsi korban pembunuhan di Bali berinisial DFL sudah ada.
"Hasil autopsi menunjukkan kematian korban diakibatkan pada luka iris di leher. Yang mana kondisi ini membuat terputusnya dua pembuluh darah sekaligus pada leher korban," ujar dr Alit Rabu 20 Januari 2021.
Selain luka di leher yang menyebabkan kematian korban, juga terdapat pola bahwa luka iris pada korban dilakukan bukan hanya sekali.
Sebabnya ditemukan luka terbuka pada leher yang menyambung jadi satu.
"Ya intinya terdapat kekerasan akibat benda tajam pada leher. Hasil autopsi menunjukkan kematian korban terdapat luka iris pada leher yang memutus 2 pembuluh darah di leher," sebut dr Alit.
Ditanya soal dugaan adanya kekerasan yang diakibatkan benda tumpul, dr Alit menyatakan tidak ada.
Baca juga: Kakek Koswara Bisa Sekolahkan Semua Anaknya Hingga Sarjana dari Bioskop, Kini Malah Digugat Anak
Baca juga: Ramalan Bintang Kamis 21 Januari 2021: Gemini Seimbangkan Logika dan Emosi, Scorpio Diminta Waspada
Hanya saja di tubuh korban ditemukan sejumlah luka lecet dan memar di sekitar mulut, dan adanya pembekapan saat peristiwa terjadi.
Dari hasil pemeriksaan autopsi jenazah ditemukan pula bekas luka memar pada telapak tangan kanan korban.
Hal ini menunjukkan bahwa korban sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.
"Ada luka perlawanan berupa luka memar pada telapak tangan kanan, dan untuk terkait dugaan kekerasan seksual kami masih menunggu hasil dari puslabfor," ujarnya.

Sang Ibu Histeris
Jenazah Dwi Farica Lestari, korban pembunuhan di Thailia Homstay Denpasar, Bali telah tiba di rumah duka.
Suasana penuh kesedihan dan isak tangis pecah ketika kedatangan jenazah, pada Rabu (20/1/2021).
Sang ibu bahkan tampak histeris hingga pingsan tak sadarkan diri.
Jenazah dibawa melalui jalur darat dari Bali dengan ambulans, setiba di rumah duka, korban dibawa ke masjid setempat di Dusun Karanganyar untuk disalatkan.
Menurut keterangan Ketua RT 18, Desa Kebon Danas, Erin, jenazah dimakamkan di TPU Desa Kebondanas.
"Hari ini tahlilan sendiri sudah masuk malam ke lima," katanya.
“Tadi pagi sekitar jam 09.00 langsung dimakamkan di TPU dekat sini,” kata Erin ketika dikonfirmasi Tribun melalui sambungan telepon.
Selaku bagian dari pihak keluarga, Erin berharap agar polisi segera menangkap pelaku kejahatan tersebut.
"Kami ingin agar segera ditangani, agar kami tahu juga motif pelaku, intinya kami berharap kasus ini terungkap." ujar Erin.(Tribun Bali - Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami /Tribun Jabar - Irvan Maulana)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Update Hasil Autopsi Wanita Korban Pembunuhan di Bali, Dokter Forensik Ungkap Penyebab Kematian DFL.