Pesan Menyentuh Kapten Afwan kepada Pria di Minimarket Soal Sholat, Pilot Sriwijaya Air Katakan Ini
Kapten Afwan menyampaikan pesan menyentuh pada pria berkemeja putih yang terlihat bersama di sebuah minimarket.
TRIBUNCIREBON.COM - Video rekaman CCTV Kapten Afwan di minimarket dua hari sebelum kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 viral.
Kapten Afwan ungkap sebuah pesan menyentuh di balik video rekaman CCTV tersebut.
Kapten Afwan menyampaikan pesan menyentuh pada pria berkemeja putih yang terlihat bersama di sebuah minimarket.
Video postingan akun TikTok @gadingpangestu98 menjadi viral di media sosial.
Dalam rekamanan banyak yang menilai sikap yang ditunjukkan Kapten Afwan sangat baik.
Betapa tidak, Kapten Afwan yang mengenakan kopiah putih berinteraksi dengan seorang pria berseragam putih.
Kapten Afwan terlihat seperti ingin membelikan pria itu jajanan.
Pria berseragam putih itu tampak segan menerima tawaran Kapten Afwan.
Ia juga tampak berupaya menolak tawaran Captain Afwan.
Namun terlihat Kapten Afwan terus membujuk hingga akhirnya pria berseragam putih ikut mengambil bungkusan snack.
Setelah itu, Kapten Afwan tampak membayar barang yang ia ambil dan yang diambil oleh pria berbaju putih itu.
Rekaman itu terjadi pada 7 Januari 2021 di Bandara Padang.
Baca juga: Video Kapten Afwan Sedang di Minimarket Dua Hari Sebelum Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh Viral
Baca juga: Keluarga Kapten Afwan Sudah Ikhlas Jika Jasad Pilot Sriwijaya Air Tersebut Tak Ditemukan

Pemilik akun @gadingpangestu98 mengatakan pria berseragam putih yang dibelikan jajanan oleh Kapten Afwan merupakan rekannya.
"Saya dapat videonya dari teman, kebetulan teman saya orang yang dibelikan snack oleh Kapten Afwan," ungkap Gading melalui WhatsApp dikutip dari Tribun Style.
Menurut Gading, saat itu Kapten Afwan berniat membeli oleh-oleh.
Ia lantas menawari teman Gading untuk ikut mengambil jajajan.
Teman Gading itu sama sekali tak menyangka jika momen tersebut akan sangat berharga.
"Teman saya sekarang sedih dan kaget. 2 Hari sebelum kejadian pesawat Sriwijaya Air jatuh dia sempat bertemu langsung sama Kapten Afwan," tuturnya.
Gading mengaku sebenarnya ia tak mengenal secara pribadi dengan Kapten Afwan.
Namun ia yakin Kapten Afwan adalah orang baik.
Ia juga tahu jika sang kapten sosok yang amat giat beribadah.
"Saya sangat yakin beliau orang yang shaleh dan baik, beliau sangat taat sama agama."
Di akhir cerita, Gading menyampaikan harapannya untuk semua korban Sriwijaya Air SJ 182, termasuk Captain Afwan.
"Saya berharap para korban cepat ditemukan. Buat keluarga yang di tinggalkan selalu tabah dan ikhlas semua sudah kehendak Allah.
Buat Kapten Afwan dan para korban yang lainnya kalian orang-orang baik selamat jalan menuju surganya Allah," pungkas Gading.
Baca juga: Waduh Emak-emak Tabrak Mobil Ambulans RS Elizabeth hingga Kaca Mobil Pecah dan Penyok di Semarang
Baca juga: Merinding Suara Tangis dan Teriakan Minta Tolong di Tengah Laut Viral Saat Penyisiran Sriwijaya Air

Belakangan diketahui pria berseragam putih itu bernama Nofri Jama.
Nofri menceritakan, Kapten Afwan membawa pesawat SJ 025 pada Kamis (7/1/2021).
Saat landing, Kapten Fawan meminta Nofri turun pesawat untuk melaksanakan sholat magrib di musola Bandara Internasional Minangkabau.
Sementara perjalanan Pesawat SJ 025 rute Padang-Jakarta masih panjang.
Itu membuat Nofri tak bisa meninggalkan pesawat.
"Namun saat itu saya tidak bisa meninggalkan pesawat, akhirnya Kapten Afwan pergi ke mushala dulu, baru setelah itu saya menyusulnya," kata Nofri saat dihubungi Tribunnews.com pada Selasa (19/1/2021).
Selesai sholat berjamaah, Kapten Afwan terlihat pindah duduk ke arah sudut mushala.
"Saya melihat Kapten Afwan melakukan sholat sunah dan berdoa dengan khusyuk dalam waktu yang lama," terang pria asal Solok Selatan ini.
Dalam penerbangan itu, Nofri bertugas sebagai Ramp Handling atau koordinator untuk mencatat semua pergerakan pesawat.

Maka itulah Nofri tak bisa meninggalkan pesawat terlalu lama.
Ia lantas memutuskan untuk kembali ke pesawat.
Selesai menjalankan tugasnya, Nofri kembali ke musola untuk meminta izin boarding pada Kapten Afwan.
Namun ketika dihampiri, Nofri melihat Kapten Afwan masih khusyuk menjalankan ibadan.
Nofri pun memutuskan untuk boarding, pasalnya Kapten Afwan seperti itu, tak perlu menunggu jika akan boarding.
Menurut Nofri juga, kebiasaan Kapten Afwan setelah landing memang selalu turun dari cockpit untuk melakukan sholat, baik wajib maupun sunnah.
Setelah boarding selesai, Nofri kembali ke mushala untuk menemui Kapten Afwan, tapi saat sampai di sana Kapten Afwan masih berdoa.
Akhirnya Nofri memutuskan untuk duduk menunggu di depan mushala sampai Kapten Afwan selesai berdoa.
Saat Kapten Afwan selesai, Nofri memberanikan diri untuk menyapa Kapten Afwan.
"Kita sudah komplit di pesawat Capt, pesawat sudah siap diterbangkan," ucap pria kelahiran Balun Balai ini.
Sambil tersenyum Kapten Afwan meminta maaf kepada Nofri karena telah membuat Nofri menunggu lama.
"Tidak apa-apa Capt, ini sudah kewajiban saja," jawab Nofri kepada Kapten Afwan.
Saat berjalan menuju ke pesawat, Kapten Afwan sempat berpesan kepada Nofri.
"Saat itu Kapten Afwan sempat berpesan 'Pesawat boleh saja delay, tapi sholat jangan sampai delay,'" ujar Nofri.
Sebelum kembali ke pesawat, Kapten Afwan menyempatkan untuk mampir ke minimarket dan menawarkan untuk membelikan Nofri sesuatu.
"Captain Afwan bilang pada saya, 'Ambil apa yang kamu mau, saya traktir karena kamu telah menemani saya sholat,'" imbuhnya.
Awalnya Nofri masih malu, tapi Kapten Afwan terus menyuruhnya untuk mengambil sesuatu di minimarket tersebut dan Nofri pun menurutinya.
Saat Kapten Afwan memilih makanan di minimarket, Nofri juga sempat diberi uang jajan dan beberapa makanan.
"Saya sempat malu saat itu, tapi Kapten Afwan bilang 'Kalau kamu tidak mau menerima, anggap saja untuk anakmu dari saya,'" jelas Nofri.