Ini Daftar Daerah dengan Kesadaran PPKM Tertinggi dan Terendah di Jabar, Adakah Ciayumajakuning?
Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar telah mengevaluasi daerah-daerah dalam penerepan PPKM atau PSBB
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Sebanyak 20 daerah di Provinsi Jawa Barat menerapkan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) atau di Jabar disebut Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB) Proporsional sejak Senin (11/1) hingga 25 Januari 2021mendatang.
Ke-20 daerah yang melaksanakan PSBB Proporsional yakni Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Karawang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Bandung.
Kemudian, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Bogor, serta Kota Depok, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Cimahi.
Baca juga: BMKG Sebut Wilayah Cirebon Hari Ini Diprediksi Hujan dari Siang hingga Malam
Baca juga: Banjir Masih Terjang Sejumlah Wilayah di Indramayu, di Desa Cibeber Ratusan Hektare Sawah Terendam
Sepekan berlangsung, Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar mengatakan tren kepatuhan warga Jabar untuk memakai masker dan menjaga jarak meningkat.
"Dari rata-rata sebelum PPKM itu persentase 50-an persen, sekarang memakai masker naik ke angka 70 persen dan menjaga jarak 60 persen," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.
Rinciannya, pada 11 Januari 2021, tingkat kepatuhan memakai masker adalah 50,88 persen.
Angka meningkat menjadi 60,37 persen per 13 Januari 2021 dan meningkat hingga 71,83 persen per 15 Januari 2021.
Kepatuhan menjaga jarak pada 11 Januari 2021 sebesar 41 persen.
Angka meningkat menjadi 47,63 persen per 13 Januari 2021 dan meningkat hingga 65,49 persen per 15 Januari 2021.
"Untuk PPKM sudah dievalusasi oleh Pak Luhut (Menko Marves RI), Jabar diapresiasi untuk peningkatan kedisiplinan, termasuk terbaik di Jawa-Bali. Itu berkat kerja Pak Kapolda Jabar dan Pak Pangdam III/Siliwangi maka sekarang kepatuhan naik," ucap Kang Emil.
Berdasarkan wilayah per 15 Januari 2021, Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar telah mengevaluasi daerah-daerah yang patuh dalam penerepan PSBB Proporsional tersebut. Lalu apakah kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan ( Ciayumajakuning) masuk dalam kategori baik atau kurang? Berikut hasilnya:
Tiga daerah dengan kepatuhan memakai masker terbaik adalah:
1. Kota Bekasi;
2. Kota Bandung; dan
3. Kota Cimahi.
Sementara kepatuhan memakai masker terendah adalah Kabupaten Tasikmalaya (tidak termasuk 20 daerah PPKM), Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran.
Adapun untuk kepatuhan menjaga jarak, tiga daerah terbaik yakni:
1. Kota Bekasi;
2. Kabupaten Majalengka; dan
3. Kabupaten Bandung Barat.
Sementara kepatuhan menjaga jarak terendah adalah:
1. Kota Depok,
2. Kota Tasikmalaya, dan
3. Kabupaten Garut.
"Daerah yang paling patuh masyarakatnya memakai masker adalah Kota Bekasi, saya ucapkan terima kasih. Yang bisa menjaga jarak jatuh kepada Kota Bekasi. Kota Bekasi jadi dinilai paling disiplin di Jabar. Walau belum sempurna, tapi paling disiplin," kata Kang Emil.
"Jadi kepada yang sudah patuh tolong dipertahankan. Yang tidak patuh, saya titip ke kepala daerah untuk terus mengedukasi masyarakatnya," tambahnya.
Kang Emil menegaskan, evaluasi kinerja PPKM alias PSBB Proporsional di Jabar berdasarkan data real time atau aktual.
Di saat bersamaan, hingga kini Kang Emil berujar bahwa pihaknya masih berhadapan dengan kendala penumpukan laporan kasus harian.
"Karena di Jabar, data lama masih tercampur. Contohnya pada Jumat (15/1), dari 3.095 kasus, 2.224-nya kasus lama. Ini masih terus kita perbaiki, termasuk analisis PPKM. Kita akan analisis sendiri menggunakan data yang real time, bukan data yang tercampur dengan data lama.
Sedang dikomunikasikan (cara evaluasinya) via Pak Sekda, mana yang masa lalu, mana yang real time PPKM. Kalau menganalisa PPKM pada data lama kan tidak fair," ujarnya. (Tribunjabar.id/Muhamad Syarif Abdussalam)
Baca juga: PENGALAMAN Armand Maulana Tiba-tiba Ambruk Saat Salat Subuh, Mengira Bakal Meninggal Hari Itu Juga
Baca juga: Yati Tewas Diterkam Buaya, Tubuh Dicabik-cabik, Sang Anak yang Melihat pun Tak Mampu Berbuat Banyak