Satwa Langka Elang Ular Bido Ditemukan di Majalengka dalam Kondisi Luka, Diduga Diburu Orang

Diduga, satwa liar yang dilindungi itu diburu oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.Hiyuhpijikk

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat menerima satwa liar jenis burung Elang Ular Bido oleh staf Pomdam III/Siliwangi, Dimas Pangestu. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Seekor satwa langka jenis burung Elang Ular Bido (Spilornis cheela) ditemukan di Kabupaten Majalengka.

Saat ditemukan, kondisi burung tersebut dalam keadaan luka.

Diduga, satwa liar yang dilindungi itu diburu oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Polisi Kehutanan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat, Ade mengatakan pihaknya telah menerima satwa liat itu dari staf Pomdam III/Siliwangi, Dimas Pangestu, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Burung Hantu Tyto Alba, Punya Julukan Si Predator, tapi Sahabat Sejati Petani

Baca juga: Mamah Dedeh Lahirkan Bayi Ajaib di Kamar Mandi Saat Buang Air Kecil, Padahal Tak Merasa Hamil

Dari keterangannya, bahwa empat hari yang lalu saat bertugas ke wilayah Kabupaten Majalengka, salah satu anggota mitra Dimas menemukan burung langka dalam kondisi luka patah kaki dan sayap.

Menurutnya, burung tersebut ditemukan tergeletak di areal perkebunan tebu.

"Kemungkinan ada yang memburu karena saat ditemukan ada luka bekas tembak dan terlihat patah," ujar Ade, Jumat (15/1/2021).

Dijelaskan Ade, bahwa Dimas Pangestu langsung mencari informasi dari internet terkait jenis burung itu.

Ternyata, sesuai ciri fisik, burung terebut merupakan jenis elang yang dilindungi Undang-Undang.

"Berdasarkan petunjuk, dia pun langsung menghubungi Call Center Balai Besar KSDA Jawa Barat di Bandung," jelas dia.

Mendapatkan laporan dari masyarakat terkait temuan burung dilindungi tersebut, akhirnya pihak BBKSDA Jawa Barat segera melakukan proses evakuasi.

"Pelaksanaan evakuasi ini sebagai bentuk respon cepat kami terhadap laporan dari masyarakat atas temuan satwa dilindungi. Dengan begitu, satwa segera mendapatkan penanganan dan pengamanan," ucapnya.

Dia menambahkan, dengan adanya laporan satwa dilindungi jenis Elang Ular Bido ini, mengindikasikan salah satu tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian satwa di habitat alamnya serta pertimbangan kesejahteraan satwa.

"Tidak lupa peran media yang selalu melaporkan setiap kegiatan kami sehingga secara tidak langsung menjadi bentuk sosialisasi kepada masyarakat luas. Kami berpesan kepada masyarakat agar tidak memiliki, memelihara, membunuh, memperniagakan satwa dilindungi karena ada sanksi pidananya," katanya.

Baca juga: LOKER Terbaru Januari 2021 di RSMM Indramayu Membutuhkan Lulusan D3 dan S1, Simak Persyaratannya

Baca juga: Cerita Pilu Istri Pramugara Sriwijaya Air Okky Bisma, Menangis Peluk Makam Suami: Tunggu di Surga

Lebih jauh Ade menambahkan, bahwa kondisi satwa secara kasat mata terlihat sehat, gerakannya aktif.

Adapun, kaki kanan terlihat bekas luka dan patah dan satwa elang ini akan diperiksa kesehatannya sambil menunggu arahan pimpinan lebih lanjut.

"Biasanya kami titip dan rawat ke Lembaga Konservasi untuk direhabilitasi sebelum dilepasliarkan kembali ke habitatnya," pungkasnya.

Evakuasi Elang di Kuningan

Beberapa hari sebelumnya, Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat wilayah Cirebon juga mengevakuasi seekor burung elang brontok fase gelap (Nisaetus Cirrhatus), yang berhasil diselamatkan warga Desa Timbang, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan, Selasa (11/1/20210).

AKP Ade Kurniadi Polisi Hutan BKSDA Resor Cirebon disela evakuasi di rumah warga mengatakan, elang brontok akan dibawa ke kandang transit di Cirebon untuk diperiksa kondisi kesehatannya.

"Alasan dibawa ke kandang transit sementara sebagai tindakan dan pertolongan untuk memeriksa kesehatannya.

Karena dilihat kondisinya ada cidera di bagian kaki jadi akan dirawat dulu," kata Ade.

Baca juga: Ratusan KK di Lokasi Longsor Cimanggung Diungsikan, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Adanya kegiatan evakuasi seperti ini, kata dia, merupakan tindakan kebaikan dan apreasiasi terhadap warga yang melapor.

Apalagi hewan lagka terbilang masih banyak habibatnya di kawasan Gunung Ciremai ini.

“Semoga terhadap siapapun warga bisa koperatif dalam melapor adanya hewan – hewan yang dianggap masih langka seperti ini.

Langkah ini sekaligus mengimbau masyarakat di wilayah sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai untuk menginformasikan kepada pihak BKSDA atau aparat terkait jika menemukan hewan-hewan yang dilindungi seperti elang brontok ini,” katanya.

Mengenai hewan di lindungi dari hasil ditemukan dan dengan senggaja memelihara hewan dilindungi.

“Jelas bagi warga siapapun harus lapor dan ini ada undang-undang serta konsekuensi hukum jika tidak melapor,” katanya.

Baca juga: Ramalan Zodiak Selasa 12 Januari 2021, Cancer Jadi Lebih Religius, Leo Harimu Sangat Bahagia

Terpantau kondisi burung elang brontok tersebut terlihat lemas. Hewan itu ditempatkan di sebuah kandang oleh seorang warga bernama, Ivan Sofyan.

Dala kesempatan itu, Ivan mengaku mendapat burung elang brontok tersebut dari temannya yang menemukannya tergelatak di pinggir sungai.

"Ceritanya begini, kemarin saat saya pulang dari dari Majalengka. Ketemua teman sudah menemukan burung di pinggir sungai tergelatak.

Kemudian dia bawa kesini karena tidak tahu cara penanganannya dan takut mati juga," ungkap Ivan.

Antisipasi dalam perawatan awal, kata dia, mengaku saat melihat kondisi elang brontok dalam keadaan lemas dan tidak bisa berdiri, akibat badan yang basah.

“Saya mencoba memberi minum dan makan daging untuk menyelamatkan nyawa elang brontok tersebut,” katanya.

Dari sana, kata dia, langsung menginformasikan temuan tersebut kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Resor Cirebon.

“Kemudian hingga terjadi transaksi penyerahan tadi,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved