Setiap Turun Hujan Warga Cikawung Indramayu Dihantui Longsor yang Mengancam Rumah Mereka
Mereka khawatir, kondisi tanggul Sungai Cipanas semakin tergerus dan akhirnya meluluh lantahkan pemukiman warga di sana.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Setiap hujan deras menjadi ketakutan bagi warga di Blok Rempagan Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.
Mereka khawatir, kondisi tanggul Sungai Cipanas semakin tergerus dan akhirnya meluluh lantahkan pemukiman warga di sana.
Salah seorang warga, Ade Waryono (39) mengatakan, kondisi tanggul sudah tak bisa ditoleransi, tebing itu kian mengkhawatirkan.
Rumahnya yang berada persis di bibir tebing pun terpaksa Ade Waryono tinggalkan, ia lebih memilih mengungsi bersama keluarganya ke rumah orang tua yang lokasinya lebih aman.
Baca juga: Sebanyak 30 Rumah Warga Hancur Tergerus Longsor Tanggul Sungai Cipanas Indramayu, 20 Rumah Ditinggal
Baca juga: Tanggul Sungai Kritis Satu Kampung di Indramayu Terancam Tergerus Longsor, Warga Tinggalkan Rumah
Rumah orangnya itu masih berada di desa yang sama.
"Jadi longsoran tanah tebing menggerus begitu kuat, terutama di musim penghujan," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (10/1/2021).
Ade Waryono menceritakan, sudah sejak lama tebing tanggul itu terus tergerus.
Akses jalan warga menuju kampung tetangga ke Sukatani pun kini hanya tersisa 30 centimeter lagi.
Padahal, sebelumnya jalan itu bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Longsor tebing sungai juga menggerus sedikitnya lahan kebun dan sawah milik warga.
Saking parahnya kondisi tanggul. Longsoran tanah itu sekilas membentuk daratan baru di seberang sungai yang masuk dalam wilayah Kabupaten Sumedang.
Sementara itu, Ketua RW 01 Desa Cikawung, Wano (50) mengatakan, dalam lima tahun terakhir sudah ada 20 rumah yang dikosongkan.
Sebagian warga memilih pindah dan sebagian lain luluh lantak akibat terseret tebing yang longsor.
Kondisi terparah, kata Wano, terjadi di RT 1 dan RT 5 wilayahnya.
"Kondisinya memang parah. Kalau warga punya uang, memilih pindah membangun di rumah di tempat lain. Kalau yang tidak ada biaya, hanya pasrah paling mengungsi ke rumah kerabat," ujar dia.
Baca juga: Pajero Sport Tewaskan Tukang Becak di Bandung, Tiba-tiba Oleng ke Kiri dan Tabrak Becak
Baca juga: Danramil Cimanggung Meninggal Tertimbun Longsor Susulan Saat Evakuasi, 11 Tewas, 8 Masih Dicari