Empat Pendaki Diduga Tersesat di Gunung Patuha Ciwidey, Kantor SAR Bandung Turunkan Tim Rescue

ebanyak empat orang pendaki tersesat di Gunung Patuha Ciwidey, Sabtu (9/1/2021) siang.

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar/Mumu Mujahidin
Kawah Putih merupakan bagian dari Gunung Patuha Ciwidey. 

Pemuda asli kelahiran Kabupaten Sukabumi tersebut, langsung dievakuasi Tim SAR gabungan serta pihak kepolisian dalam keadaan lemas dan dipenuhi luka goresan di tangan kanannya.

Sedangkan kakinya lecet karena berjalan selama tiga hari di dalam hutan untuk mencari pertolongan.

Minggu (3/1/2021), Abi ikut pergi bersama sejumlah rombongan pemburu hutan sekitar kawasan TNGGP. Tetapi Abi bukanlah seorang pemburu, namun ia hanya ingin sekedar menghilakan kepenatannya.

Sekitar pukul 10.30 WIB Abi yang tergolong pemuda pemalu tersebut bersama rombongannya tiba di lokasi tujuan. Karena Abi bukan seorang pemburu dirinya pun ditugasnya untuk menjaga kendaraan rombongan.

"Karena Abi bukan seorang pemburu, saya menyuruhnya menjaga mobil pick up rombongan, dan tidak boleh masuk hutan. Tetapi saat itu tiba-tiba ada seekor babi liar di jalan dan langsung dikejar anjing pemburu, lantas saya pun mengikutinnya," ucap Darwin (44) ketua rombongan pemburu.

Namun tanpa disadari Darwin, Abi tanpa disuruh sudah ada berada di belakangnya. Darwin yang tengah mengejar babi liar ke hutan dengan seekor anjingnya. Ketika ia menoleh kembali Abi sudah tidak ada.

"Mungkin karena fisik Abi yang tidak kuat sehingga dirinya tidak mampu mengejar saya. Saat itu juga saya langsung kembali ke titik Abi berada namun sudah tidak ada," kisahnya.

Saat itu rombongan pemburu tersebut langsung berusaha mencarinya, namun hingga pukul 11.30 belum juga menemukan Abi.

Hingga akhirnya Abi dinyatakan hilang dan langsung dilaporkan ke pihak terkait.

Abi pemuda pemalu dan terkenal seorang muazin di tempat tinggalnya tersebut. Ia sudah menyadari terpisah dengan rombongan, dan telah berada d itengah hutan yang ia tidak kenal.

Saat tersesat di tengah hutan, Abi hanya membawa sebuah tas yang beisikan sebungkus rokok, kopi, kunci mobil, sejumlah uang serta handphone milik beberapa pemburu. Ia  terus berusaha mencari jalan keluar, hingga tidak terasa hari pun sudah mulai gelap.

Untuk bertahan dari gangguan hewan buas di dalam hutan, Abi hanya mengandalkan sebuah korek api, dan menyalakan api.

Di tengah kegelapan yang hening serta dingin di tengah hutan yang tidak dikenalinya, Abi tidak diganggu oleh hewan liar atau apapun.

Kesesokan harinya Abi pun kembali berjalan mencari jalan untuk keluar hutan, hingga tidak disadari sepatu bot yang ia kenakan itu sudah rusak karena telah menuruni bukit terjal untuk mendekati sungai.

"Selama tiga hari tidak makan apapun, hanya minum air sungai saja. Saat berada di sungai pun sempat berteriak meminta tolong, namun tidak ada yang mendengarkan," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved