Cerita Mistis Abi Saat Hilang di Hutan Gunung Gede-Pangrango, Bertemu Sosok Engkus, Siapakah Dia?
menurut warga sekitar hutan tersebut memang terkenal sangat menyeramkan, bahkan sudah beberapa kali kejadian orang hilang
Laporan Kontributor Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi.
TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Abi Abdillah (25) warga Desa Palungseah RT02/08 Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi yang tersesat selama tiga hari di hutan sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Kini sudah berkumpul kembali dengan keluarga tercinta dikediamannya. Ia ditemukan selamat meski terdapat beberapa luka goresan di tangan kanannya serta kaki yang lecet. Kamis (7/1/2021).
Abi Abdillah pemuda kelahiran Sukabumi 1995 lalu itu, bisa keluar hutan yang tidak dikenal tersebut setelah ditolong oleh warga Desa Pasirburik Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Efek Samping Vaksin Sinopharm Dibongkar Pakar Vaksin di China: Vaksin Paling Tak Aman
Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Indonesia Makin Ganas, Jokowi Mulai Singgung Soal Lockdown, Mau Lockdown?
Semenjak Abi dinyatakan hilang, semua pihak terkait, seperti petugas Kepolisian, Polisi Hutan, warga sekitar hingga keluarganya pun ikut melakukan pencarian ke dalam hutan untuk menemukan pemuda yang dikenal pemalu itu.
Di balik pencariannya tersebut, keluarga Abi dan beberapa rekannya mendapatkan beberapa cerita mistis terkait hutan lokasi Abi dinyatakan hilang dari warga sekitar.
Ketika memasuki hari kedua proses pencarian, sebenarnya Abi telah bertemu dengan seseorang petani warga sekitar. Bahkan Abi pun sempat diajak keliling hutan.
"Saat tersesat di hutan saya mencoba menelusuri hutan, dan menemukan jalur bekas pemotor, lalu mengikutinya. Lalu bertemu dengan seorang warga sekitar, lalu diajak keliling hutan," kata Abi saat ditemui di kediamannya.
Sebenarnya Abi bertemu dengan seorang warga sekitar yang mengaku bernama Engkus tersebut dua kali. Pertama Abi bertemu dengannya di tengah hutan, lalu di hari ketiga Abi bertemu kembali tidak jauh dari permukiman warga sekitar.
Tanpa disadari Abi, saat pertama kali bertemu dengan sosok yang bernama Engkus tersebut saat itu Abi diarahkan ke dekat perkampungan warga yang berdekatan dengan hutan di kawasan TNGGP.
"Menurut warga yang sekitar dan yang menemukan Abi yaitu pak Engkus, bertemu hanya satu kali, ketika Abi menghampiri meminta pertolongan karena tersesat di tengah hutan selama tiga hari," kisah Yani Indrayani (51), paman Abi yang juga ikut dalam pencarian bersama tim gabungan.
Jadi siapa Engkus yang bertemu Abi di tengah hutan itu? Yani pun tak bisa menjelaskannya.
Yani mengisahkan, menurut warga sekitar hutan tersebut memang terkenal sangat menyeramkan, bahkan sudah beberapa kali kejadian orang hilang. Namun belum ada kabar hingga meninggal dunia.
"Menurut cerita dari warga sekitar yang menolong Abi, sudah sering banyak terjadi orang hilang, hingga kelompok off road yang menabrak pohon besar, karena dikira jalan yang dilalui lurus padahal sudah dikelilingi pohon besar," ujarnya bersama beberapa rekannya.
Abi yang kesehariannya hanya di rumah dan kadang mengirimkan toge ke pasar tersebut, sebelumny sempat berbicara beberapa rekannya akan berlibur selama tiga hari.
"Orang tua Abi sebetulnya tidak mengetahui Abi pergi, hanya saja sempat berbicara pada beberapa rekannya akan berlibur selama tiga hari. Eh malah kejadian Abi hilang di hutan selama tiga hari," ujar sang paman.
Hingga saat ini Abi masih mengalami trauma atas peristiwa yang dialaminya tersebut. Bahkan ia mengaku kapok tidak akan kembali lagi bermain ke hutan.
Selain itu dirinya masih mendapatkan perawatan karena luka di kakinya.
Ikut Rombongan Pemburu
Diberitakan sebelumnya, tersesat di dalam hutan selama beberapa bagi seseorang yang tidak memiliki keterampilan khusus sangat berisiko. Bahkan seringkali seorang atau kelompok yang tersesat didalam hutan itu bisa ditemukan sudah tidak bernyawa.
Namun berbeda yang dialami oleh Abi Abdillah (25). Warga Desa Palungseah RT02/08 Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi itu tersesat selama tiga hari di hutan sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Rabu (6/1/2021).
Abi berhasil ditemukan dalam keadaan masih bernyawa oleh tim petugas gabungan, setelah ada seorang warga di Kampung Cipeucang Kabupaten Sukabumi yang memberitahukan keberadaannya.
Baca juga: Rey Utami Curhat di YouTube, Tak Tahu Pablo Benua Sudah Bebas dari Rutan Cipinang,Langsung Direspons
Baca juga: Awal Tahun 2021, Penyebaran Covid-19 di Majalengka Makin Menggila, Kasus Terus Bertambah
Baca juga: Aksi Blusukan Mensos Risma Jadi Bahan Ejekan, Anggota Dewan Ini Bilang Risma Norak: Jangan Lebay Deh
Pemuda asli kelahiran Kabupaten Sukabumi tersebut, langsung dievakuasi Tim SAR gabungan serta pihak kepolisian dalam keadaan lemas dan dipenuhi luka goresan di tangan kanannya.
Sedangkan kakinya lecet karena berjalan selama tiga hari di dalam hutan untuk mencari pertolongan.
Minggu (3/1/2021), Abi ikut pergi bersama sejumlah rombongan pemburu hutan sekitar kawasan TNGGP. Tetapi Abi bukanlah seorang pemburu, namun ia hanya ingin sekedar menghilakan kepenatannya.
Sekitar pukul 10.30 WIB Abi yang tergolong pemuda pemalu tersebut bersama rombongannya tiba di lokasi tujuan. Karena Abi bukan seorang pemburu dirinya pun ditugasnya untuk menjaga kendaraan rombongan.
"Karena Abi bukan seorang pemburu, saya menyuruhnya menjaga mobil pick up rombongan, dan tidak boleh masuk hutan. Tetapi saat itu tiba-tiba ada seekor babi liar di jalan dan langsung dikejar anjing pemburu, lantas saya pun mengikutinnya," ucap Darwin (44) ketua rombongan pemburu.
Namun tanpa disadari Darwin, Abi tanpa disuruh sudah ada berada di belakangnya. Darwin yang tengah mengejar babi liar ke hutan dengan seekor anjingnya. Ketika ia menoleh kembali Abi sudah tidak ada.
"Mungkin karena fisik Abi yang tidak kuat sehingga dirinya tidak mampu mengejar saya. Saat itu juga saya langsung kembali ke titik Abi berada namun sudah tidak ada," kisahnya.
Saat itu rombongan pemburu tersebut langsung berusaha mencarinya, namun hingga pukul 11.30 belum juga menemukan Abi.
Hingga akhirnya Abi dinyatakan hilang dan langsung dilaporkan ke pihak terkait.
Abi pemuda pemalu dan terkenal seorang muazin di tempat tinggalnya tersebut. Ia sudah menyadari terpisah dengan rombongan, dan telah berada d itengah hutan yang ia tidak kenal.
Saat tersesat di tengah hutan, Abi hanya membawa sebuah tas yang beisikan sebungkus rokok, kopi, kunci mobil, sejumlah uang serta handphone milik beberapa pemburu. Ia terus berusaha mencari jalan keluar, hingga tidak terasa hari pun sudah mulai gelap.
Untuk bertahan dari gangguan hewan buas di dalam hutan, Abi hanya mengandalkan sebuah korek api, dan menyalakan api.
Di tengah kegelapan yang hening serta dingin di tengah hutan yang tidak dikenalinya, Abi tidak diganggu oleh hewan liar atau apapun.
Kesesokan harinya Abi pun kembali berjalan mencari jalan untuk keluar hutan, hingga tidak disadari sepatu bot yang ia kenakan itu sudah rusak karena telah menuruni bukit terjal untuk mendekati sungai.
"Selama tiga hari tidak makan apapun, hanya minum air sungai saja. Saat berada di sungai pun sempat berteriak meminta tolong, namun tidak ada yang mendengarkan," ucapnya.
Tanpa disadarinya Abi sudah tersesat di tengah hutan selama tiga hari. Ia pun sempat meneteskan air mata karena tangan dan kaki yang sudah tidak kuat lagi untuk berjalan.
Tapi Abi memaksakan diri untuk terus berjalan hingga akhirnya bertemu dengan seorang petani lokal.
"Di tengah kebingungan, saya melihat soerang warga, lantas langsung dihampiri dan sempat ikut berkeliling hutan. Hingga akhirnya seorang petani itu membawa saya ke rumahnya dan memberi makan," katanya sambil memperlihatkan beberapa luka goresan di tangannya.
Saat Abi tengah beristirahat di rumah warga yang menolongnya, handphone yang berada di tasnya pun berbunyi dan langsung diangkat oleh pemilik rumah. Warga lokal tersebut pun langsung memberikan kabar keberadaan Abi.
"Sekitar pukul 17.00 semua orang yang mencari - cari selama tiga hari, saya sangat senang sekaligus terharu. Tim pencari langsung memberikan pertolongan petama pada saya," ucap Abi saat ditemui di rumahnya.
Seusai diberikan pertolongan pertama, Abi langsung dibawa Puskesmas untuk diperiksa kondisi fisiknya, setelah itu ia pun langsung diserahkan ke keluarganya dengan disertai isak tangis. (*)