Ukuran Tahu dan Tempe Diperkecil Demi Menyiasati Harga Kacang Kedelai yang Semakin Mahal
Sehingga sebagai solusi, ukuran dari tahu tempe itu akan semakin kecil. Namun, dengan harga jual sama.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Ukuran tahu dan tempe di Kabupaten Indramayu akan berukuran lebih mini lagi.
Hal tersebut menyikapi tingginya harga kacang kedelai yang membuat produsen tahu dan tempe menjerit.
Salah seorang produsen, Kusnari (33) mengatakan, walau harga produksi naik, namun harga tahu dan tempe tidak mungkin ikut naik.
"Kalau kita naikkan tidak mungkin, karena persaingan yang ketat," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di rumah produksinya di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Senin (4/1/2021).
Baca juga: Produsen Tahu dan Tempe di Indramayu Menjerit Harga Kedelai Melonjak Mahal, Tak Mungkin Mogok
Baca juga: Perceraian Din Syamsuddin dan Istri Keduanya Diungkap Sang Sahabat, dan Akhirnya Nikahi Rashda Diana
Sehingga sebagai solusi, ukuran dari tahu tempe itu akan semakin kecil. Namun, dengan harga jual sama.
Diketahui kenaikan harga kacang kedelai impor saat ini berada di kisaran Rp 9.200 per kilogramnya.
Padahal jika kondisi normal, harga kacang kedelai hanya Rp 6.700-Rp 7.000 per kilogram.
Ia juga berharap, pemerintah bisa mencarikan solusi soal permasalahan tersebut.
Para pedagang kecil seperti dirinya sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah, terutama di masa sulit pandemi sekarang ini.
"Kita gak bisa makan kalau berhenti produksi, berharap pemerintah bisa kasih perhatian," ucap dia.
Tak Mungkin Mogok Produksi
Tingginya harga kacang kedelai membuat sejumlah produsen tahu dan tempe menjerit, tidak terkecuali di Kabupaten Indramayu.
Salah seorang produsen, Kusnari (42) mengatakan, tidak mengetahui harus mensiasati bagaimana kenaikan harga signifikan tersebut.
Diketahui harga kacang kedelai impor saat ini berada di kisaran Rp 9.200 per kilogramnya.