NIK Presiden Jokowi Tak Masuk Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama, Setelah Dicek Warganet

Namun benarkah Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19?

Editor: Mumu Mujahidin
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Presiden Joko Widodo Jakarta, Rabu (22/5/2019). NIK Presiden Jokowi Tak Masuk Penerima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama, Setelah Dicek Warga 

TRIBUNCIREBON.COM - Presiden Jokowi menyatakan dirinya siap menjadi orang pertama yang divaksin  pada 18 Desember 2020, 

Hal tersebut disampaikannya di Istana Kepresidenan, Bogor, saat berdialog dengan pedagang dan pelaku UMKM dalam rangka pembagian bantuan modal kerja (BMK).

"Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa," kata Jokowi.

Beredar sebuah unggahan tentang warganet yang mencoba mengecek apakah Presiden Joko Widodo termasuk dalam daftar penerima vaksin Covid-19 gelombang pertama.

Postingan tersebut diunggah akun Muhammad Mustadi @mathdroid di twitter pada 1 Januari 2021. 

Dia menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) presiden yang didapat dari pencarian di Google, sehingga dia tidak bisa memastikan kebenaran NIK tersebut.

Setelah mencoba memasukkan NIK tersebut, hasilnya Presiden Joko Widodo tidak masuk dalam penerima vaksin gelombang pertama bersama para tenaga kesehatan.

Pengunggah menjelaskan bahwa dia hanya mengecek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar di web pedulilindungi.id menggunakan suatu aplikasi.

Dia memastikan tidak ada data yang terbobol.

Selain itu disertakan keterangan atau narasi berikut:

Baca juga: Bansos Tunai Rp 300 Ribu Cair Besok, Senin 4 Januari 2021, Akan Disalurkan 4 Bulan Berturut-turut

Baca juga: Download Lagu OST Ikatan Cinta RCTI. Tanpa Batas Waktu - Ade Govinda feat Fadly Padi

"Hi all, ga perlu kaget/takut/bingung:

1. Gw gatau itu KTP asli atau nggak, hasil Google “ Jokowi NIK”

2. Ada/nggaknya data dari API ini bukan penentu “dapet vaksin apa nggak”, ini cuma shortlist penerima vaksin gratis tahap ini aja.

3. Gak ada data yang bobol, literally cuma cek apakah pemilik NIK tertentu ada dalam daftar atau nggak.

4. Bruteforce cek NIK gak feasible juga saat ini; kita gak tahu berapa persen penerima vaksin tahap ini. 0.1%? 0.001%?

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved