Sesosok Mayat Terikat Lakban di Kaki dan Mulut Bikin Gempar Warga Sukanagara, Diduga Korban Dibunuh
saksi langsung ke dalam rumah dan menemukan korban dalam keadaan terikat oleh lakban di kaki, tangan, dan mulut.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Warga Kampung Legok Kerteuw dihebohkan dengan penemuan mayat yang diduga korban pembunuhan, di kampung mereka di RT 03/09 Desa Sukanagara Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung, Senin (7/12/2020). Kondisinya dalam keadaan terikat lakban di kaki, tangan, dan mulut.
Menurut Kasatreskrim Polresta Bandung, Bimantoro, berdasarkan laporan dari masyarakat tepatnya pukul 05.30 WIB.
"Korban ditemukan pertama kali oleh adik korban, yang saat itu mencoba membangunkan, kebiasaannya di pagi hari. Tetapi pintu samping dari rumah korban yang merupakan warung terbuka sedikit," ujar Bimantoro, di Mapolresta Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa (8/12/2020).
Baca juga: Download Lagu-Lagu Nella Kharisma Dangdut Koplo Terpopuler 2020, Ada Sayang hingga Jaran Goyang
Baca juga: Vaksin Covid-19 Diprioritaskan untuk Nakes dan TNI-Polri, Pemkot Bandung Ajukan 10 Ribu Vaksin
Baca juga: 22 Provinsi Dapat Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Besok 9 Desember 2020, Waspada Hujan Petir
Baca juga: Truk Muatan Tanah Alami Kecelakaan di Soreang, Tabrak 4 Pohon dan Pos Satpam, 3 Motor Pun Rusak
Akhirnya, kata Bimantoro, saksi langsung ke dalam rumah dan menemukan korban dalam keadaan terikat oleh lakban di kaki, tangan, dan mulut.
"Diketahui korban sudah tidak bernyawa, kemudian masyarakat dan saksi yang melihat pertama kali melapor pada polsek setempat," kata dia.
Bimantoro, mengatakan, korban ditemukan tak bernyawa di kamarnya.
"Identitas korban perempuan, (Enung) umur sekitar 50 ke atas, merupakan wiraswasta membuka warung di rumahnya," kata dia.
Lalu kata dia, pihaknya melakukan olah (Tempat Kejadian Perkara) TKP, untuk mendalami, dan meminta keterangan saksi.
"Dugaan sementara ini tindak pidana pembunuhan, untuk motif dan pelaku masih kami dalami," ucap dia.
Bimantoro mengungkapkan, untuk luka atau hasil otopsi/visum korban lengkapnya akan dimintakan ke dokter forensik.
"Tapi kita lihat luka di wajah, lebam dan luka di bibir," katanya. Untuk kasus tersebut kata Bimantoro, pihaknya sudah meminta keterangan 6 orang saksi.
"Kami sudah minta keterangan enam orang saksi. Kami intensif melakukan pemeriksaan untuk melihat siapa pelakunya," ucapnya.