6 Laskar FPI Tewas Ditembak Polisi, Fadli Zon Minta Kapolda Tanggung Jawab: Jangan Ada Darah Tumpah

Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon,  menanggapi tewasnya 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) saat terjadi bentrokan dengan anggota kepolisian

Repro/KompasTV
Fadli Zon 

TRIBUNCIREBON.COM- Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon,  menanggapi tewasnya 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) saat terjadi bentrokan dengan anggota kepolisian di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12/2020) dini hari.

Pertama, ia menilai seharusnya tidak boleh ada yang meninggal dalam kejadian tersebut.

"Bagaimanapun peristiwa apapun yang tidak ada kaitannya dengan terorisme dan separatisme tidak boleh ada darah yang tumpah."

Baca juga: Masih Zona Merah Covid, MTQ ke-50 Tingkat Majalengka Tetap Digelar, Petugas Gabungan Amankan Acara

Baca juga: Polisi Ternyata Punya Rekaman CCTV Penembakan 6 Anggota Laskar FPI di Tol Japek, Segera Dirilis

 

Pria kelahiran 1 Juni 1971 kemudian menilai perlu adanya pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) independen terkait kejadian tersebut.

Fadli Zon menduga ada penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power) dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

"Sehingga betul-betul terungkap siapa yang melakukan kesalahan. Siapa yang bersalah, harus bertanggung jawab, termasuk Kapolda Metro Jaya," tegasnya.

Kronologi Kejadian Versi Polisi 

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, membeberkan kronologi penyerangan yang diduga dilakukan oleh pengikut Rizieq Shihab.

Sebelumnya telah terjadi penyerangan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50 sekitar pukul 00.30 WIB, Senin (7/12/2020).

Fadil menjelaskan, sebelum penyerangan, anggota polisi dari Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan terhadap informasi pengerahan massa untuk mengawal Rizieq Shihab saat pemanggilan Senin kemarin pukul 10.00 WIB.

Kabar tersebut beredar melalui grup WhatsApp.

Oleh karena itu, selanjutnya pihak kepolisian dari Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan terhadap kebenaran informasi ini dengan bergerak ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Baca juga: Gara-gara Punya Dada Besar, Wanita Ini Nyaris Bunuh Pasangannya Saat Bercinta, Kisah Cintanya Kandas

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran saat melaporkan atas kejadian penyerangan anggotanya
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran saat melaporkan penyerangan anggotanya (Tangkap layar kanal YouTube KompasTV)

Tepat di KM 50, polisi yang tengah membuntuti sebuah mobil yang diduga berisikan simpatisan Imam Besar FPI tersebut kemudian dipepet oleh mobil tersebut.

Kemudian kelompok yang terdiri dari 10 orang melakukan penyerangan terhadap anggota polisi dengan berbagai sejata, seperti senjata api, celurit, hingga samurai.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur," urai Fadil.

Akibatnya 6 orang dari kelompok ini meninggal dunia.

"Untuk kerugian yang dialami petugas adalah kendaraan rusak karena dipepet dan terkena tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan," lanjutnya.

Baca juga: Teddy Singgung Soal Harta Mendiang Lina dan Perhatian Anak Sule, Rizky Febian Langsung Bereaksi

Terakhir, Fadil meminta Rizieq Shihab untuk mematuhi hukum dan bersedia dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Berbagai macam senjata barang bukti penyerangan anggota polisi oleh pengikut Rizieq Shihab
Berbagai macam senjata barang bukti penyerangan anggota polisi oleh pengikut Rizieq Shihab (Tribunnews/Istimewa)

Kronologi Versi FPI

Lewat keterangan tertulis yang ditandatangani Ketua Umum, Ahmad Shabri Lubis, dan Sekretaris Umum, Munarman, FPI angkat bicara terkait kejadian ini.

Berikut isi lengkap keterangan tersebut:

Bahwa benar ada peristiwa pengadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB. Peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur.

Baca juga: Amnesty Minta Polisi Transparan Usut Tewasnya 6 Pengikut Rizieq Shihab

Baca juga: Alasan Rizieq Shihab Tak Hadiri Panggilan Polisi Hari Ini Menurut FPI

Bahwa semalam IB dengan keluarga termasuk cucu yg masih balita, akan menuju tempat acara pengajian subuh keluarga, sambil memulihkan kondisi.

Sekali lagi ini pengajian Subuh internal khusus keluarga inti.

Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB).

Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga.

Hingga saat ini para pengadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi.

Baca juga: Sedang Ikhtiar Terbebas dari Utang? Bacalah Doa Ini, Semoga Allah SWT Permudah Anda untuk Melunasi

Kami mohon doa agar 1 mobil yg tertembak berisi 6 orang laskar yang diculik agar diberi keselamatan.

Dan mohon doa juga IB HRS. Untuk lokasi IB HRS, demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan.

Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih 6 orang laskar yang hilang diculik.

Demikian pernyataan ini kami buat.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tewasnya 6 Laskar FPI, Fadli Zon: Tidak Boleh Ada Tumpahan Darah dan Minta Kapolda Bertanggung Jawab

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved