Menara Masjid Indramayu Roboh
Imbas Ada Menara Roboh, Pengurus Masjid Islamic Center Indramayu Kumandangkan Azan Saat Hujan Deras
Dikumandangkannya azan di saat hujan deras dan angin kencang ini memang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Azan dikumandangkan para pengurus Masjid Islamic Center Indramayu di saat hujan deras disertai angin kencang, Minggu (6/12/2020).
Pantauan Tribuncirebon.com, azan itu dikumandangkan secara bersama-sama oleh tujuh orang mengurus masjid dengan posisi menghadap hujan.
"Azan agar hujan deras disertai angin ini cepat berakhir," ujar salah seorang pengurus masjid Muzaki (22) kepada Tribuncirebon.com.
Baca juga: Mau Minta Air Minum, Dua Siswi SMP Dirudapaksa Kakek 70 Tahun Secara Bergiliran di Gubuk
Dikumandangkannya azan di saat hujan deras dan angin kencang ini memang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu.
Masyarakat percaya, cuaca buruk bisa segera berhenti setelah dikumandangkannya azan tersebut.
Hal ini sekaligus guna meminta pertolongan dan menolak malapeka yang disebabkan akibat cuaca buruk.
Baca juga: Nikita Mirzani Tertawa Puas Lihat Video Maaher At-Thuwailibi Nangis Pakai Baju Tahanan: Woy Mewek Lo
Dikumandangkannya Azan ini juga seiiring telah terjadinya bencana yang mengakibatkan satu dari empat menara setinggi 100 meter di masjid setempat roboh pada pukul 12.10 WIB siang tadi.
Kejadian itu menghebohkan masyarakat setempat karena terjadi seusai para jamaah melaksanakan Salat Dzuhur di masjid setempat, tepatnya saat tengah dilakukan wirid.
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Namun, satu unit mobil milik jamaah yang sekaligus anggota polisi ringsek parah pada bagian kanan mobil.
Mobil Toyota Avanza Milik Polisi Ringsek Tertimpa Reruntuhan Menara
Satu unit mobil Toyota Avanza hitam ringsek usai tertimpa reruntuhan menara di Masjid Islamic Center Indramayu, Minggu (6/12/2020) siang pukul 12.10 WIB.
Mobil itu tertimpa reruntuhan karena terparkir persis di sisi dari menara yang roboh.
Robohnya menara setinggi 100 meter yang berada di bagian belakang sisi selatan masjid itu karena diterjang angin kencang dan hujan deras.

Baca juga: Calon Istri Sudah Punya Suami & Anak, Pria Ini Batalkan Pernikahan Via Facebook Pada H-3 Pernikahan
Salah seorang pengurus masjid, Muzaki (22) mengatakan, tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut dan hanya menimpa mobil yang terparkir.
"Roboh menimpa mobil 1, enggak ada korban, waktu itu lagi enggak ada orang, mobilnya punya anggota polisi yang suka berjamaah di sini," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Pantauan Tribuncirebon.com, mobil itu ringsek parah terutama pada bagian sisi sebelah kanan.
Masih dijelaskan Muzaki, di saat bersamaan kebetulan ada kegiatan yang dilakukan KPU Kabupaten Indramayu di aula lantai dua masjid.
Aula itu berada persis di sebelah dan terhubung dengan bangunan menara yang roboh.
Baca juga: Kapten Persib Bandung Supardi Ajak Masyarakat dan Bobotoh Patuhi Protokol Kesehatan
Beruntung, menara itu runtuh ke parkiran dan tidak menimpa aula.
"Kalau nimpa aula mungkin ada banyak korban," ujar dia.
Hingga saat ini puing-puing reruntuhan masih berserakan di lokasi kejadian.
Petugas petugas inafis Polres Indramayu juga terlihat tengah melakukan identifikasi.
Sebelum dibersihkannya puing-puing menara itu diketahui juga karena hujan deras masih mengguyur kawasan setempat sampai saat ini.
Jemaah lagi Wirid, Menara Masjid Islamic Center tiba-tiba roboh
Satu dari empat menara setinggi 100 meter di Masjid Islamic Center Indramayu roboh, Minggu (6/12/2020) siang pukul 12.10 WIB.
Menurut keterangan pengurus masjid, Muzaki (22) mengatakan, menara itu tiba-tiba saja roboh seusai para jamaah menunaikan Salat Dzuhur di masjid setempat, tepatnya saat sedang melakukan wirid.
"Kejadian pas lagi wirid jam 12.10 WIB," ujar Muzaki kepada Tribuncirebon.com.
Baca juga: Calon Istri Sudah Punya Suami & Anak, Pria Ini Batalkan Pernikahan Via Facebook Pada H-3 Pernikahan

Muzaki menceritakan, suara keras akibat reruntuhan menara itu menghebohkan para jamaah dan masyarakat setempat.