Gatot Nurmantyo Dianggap Cari Modal Dukungan untuk Pilpres 2024 Makanya Sering Bela Rizieq Shihab
Dukungan Gatot Nurmantyo itu disinyalir sebagai upaya mencari modal dukungan untuk menghadapi Pilpres 2024.
"Tapi kita harus bersikap objektif, kebijakan yang dikeluarkan bagus, yang baik harus kita apresiasi, kita terima dan jalankan bersama. Kebijakan-kebijakan yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara, kebijakan yang menindas rakyat wajib kita kritisi," kata Habib Rizieq.
"Mengkritik pemerintahan yang sah itu bukan makar, mengkritik pemerintahan yang sah itu bukan pemberontakan. Ini yang perlu saya jelaskan, kita ahli sunah wal jamaah, ini negeri dakwah di mana kita mengajak orang untuk berbuat baik, termasuk para penguasa dan pemerintah ayo kita berbuat baik," sambung Habib Rizieq.
Habib Rizieq menyebut pemberontakan dapat saja dilakukan jika pemerintah melakukan pembantaian kepada para ulama, habaib, maupun umat muslim.
Namun, pemerintahan saat ini dinilai tidak melakukan hal tersebut dan akhirnya tidak pantas melakukan pemberontakan.
"Tidak boleh kita melakukan pemberontakan, kecuali dalam konteks para habaib, ulama, umat Islam dibantai terjadi pembunuhan itu dalam konteks bela diri, dalam hukum agama dan hukum international itu dibenarkan, semoga itu tidak terjadi di NKRI," papar Habib Rizieq.
"Jadi jangan digambarkan revolusi akhlak itu revolusi berdarah, revolusi makar, revolusi pemberontakan, revolusi menjatuhkan pemerintahan yang sah, tidak," kata Habib Rizieq.
Untuk terwujudnya revolusi akhlak, kata Habib Rizieq, semua komponen bangsa harus bersama-sama terlibat untuk berdialog dan membuka diri, tanpa saling menyalahkan.
"Jadi untuk menuju ke arah ini kita harus buka pintu dialog. Kita harus selalu membuka diri untuk bicara dengan pihak mana saja, kita harus siap mengkritik dan kita juga harus siap dikritik, jangan merasa paling benar sendiri, paling suci sendiri, tidak ada yang maksum diantara kita, jika ini ada kelalaian, kita saling koreksi," ujarnya.