Maudy Ayunda Tanya Mendikbud Soal Perubahan Sejak Jadi Pejabat, Nadiem Tiup Napas Huh Baru Jawab

Maudy menanyakan perubahan yang sangat dirasakan setelah menjabat menjadi menteri sejak 2019.

Editor: Machmud Mubarok
Tangkapan layar Instagram Maudy Ayunda
Maudy Ayunda 

TRIBUNCIREBON.COM - Aktris sekaligus penyanyi Maudy Ayunda berkesempatan mengobrol via daring dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Di awal perbincangan, artis yang tengah menempuh pendidikan S2 di Stanford University itu awalnya bertanya seputar keseharian.

Lalu, Maudy menanyakan perubahan yang sangat dirasakan setelah menjabat menjadi menteri sejak 2019.

Baca juga: Rizky Billar Kini Tertarik Bahas Pernikahan, Curcol dengan Caesar Hito, Berniat Nikahi Lesti Kejora?

Baca juga: Kencan 24 Jam dengan Artis Prostitusi Online, Pria Hidung Belang Mau Tak Mau Kudu Bayar Rp 110 Juta

Baca juga: Nama Tengku Zulkarnain Tak Tercatat di MUI Pusat, Ini Susunan Pengurus Baru, Ketua Miftachul Akhyar

Baca juga: PMI Asal Indramayu di Taiwan Ini Alami Depresi Parah, Diberi Roti Bilang Allah Aku Makan Ya

"Aku penasaran deh dari sebelum Mas Menteri menjabat jadi menteri, apa yang sekarang dari aktivitas keseharian yang paling surprising, dari pekerjaan ini?" kata Maudy Ayunda dalam siaran live Instagram, Jumat (27/11/2020).

Mendapatkan pertanyaan tersebut, Nadiem Makarim pun menghela napasnya sesaat. Nadiem lantas mengucapakan kata "huh" dan memuji pertanyaan Maudy sangat bagus.

"Yang paling surprising itu secara personal mungkin public profile-nya ya," jawab Nadiem Makarim.

Kata Nadiem Makarim, tampil di publik seperti sekarang adalah sesuatu yang baru. "Iya benar, banyak orang mengenal saya waktu di Gojek, tapi enggak seperti ini gitu lho. Mungkin yang paling surprisingly adalah sebenarnya adaptasi yang dibutuhkan secara personal untuk menjadi pejabat publik," cerita Nadiem. 

"Konsep hubungan dengan masyarakat, socmed, enggak bisa keluar-keluar ke jalanan, saya ke restoran apa-apa dicegat orang gitu," jelasnya lagi.

Maudy Ayunda saat berbincang secara daring dengan Mendikbud Nadiem Makarim.
Maudy Ayunda saat berbincang secara daring dengan Mendikbud Nadiem Makarim. (Tangkap layar Instagram)

Kedua, pernah merasakan jadi masyarakat sipil atau pihak swasta biasa, Nadiem pun semakin merasakan perbedaan.

"Kadang-kadang bawaannya kan skeptis ya sama pemerintah, tapi waktu saya masuk ke Kemendikbud, saya belajar banyak banget orang-orang bagus di dalam Kemendikbud, dan bukan cuma bagus, orang-orang hebat gitu. Tapi banyak dari mereka yang mungkin belum dimemerdekakan untuk mencapai hidup mereka," jelas Nadiem.

Hal tersebut diakui pria berumur 36 tahun itu sebagai motivasi.  "Ternyata di dalam birokrasi kita, kadang orang luar, anak muda skeptis nih, tapi sebenarnya island of talent itu banyak sekali di pemerintah dan tinggal di unlock," ungkap Nadiem.

Ketiga, dari guru-guru yang ditemuinya di daerah-daerah, yang kebetulan berbicara dengannya, menurut Nadiem, mereka punya hati luar biasa dan pemikiran kritis terhadap pembelajaran buat anak-anak.

Pelajar Pancasila

Maudy Ayunda pun menceritakan kepada Mendikbud Nadiem Makarim perbedaan sistem pendidikan yang dirasakan. Karena sedang berkuliah di Stanford University, AS, Maudy merasa di negara tersebut murid lebih punya rasa tanggung jawab untuk belajar, mencintai proses belajar, dan ditekankan untuk punya soft skills.

"Aku juga penasaran sih, dari perspektif Mas Menteri perbedaan itu sebenarnya karena apa dan di aspek apa dalam dunia pendidikan Indonesia?" tanya Maudy Ayunda saat siaran live di Instagram, Jumat (27/11/2020).

Kata Nadiem, ada macam-macam faktor. Selain itu, yang disebutkan Maudy tadi merupakan deskripsi dari program baru, Pelajar Pancasila yang dirancang oleh Kemendikbud untuk masa mendatang.

"Jadi ini output pendidikan kita, persis apa yang dibilang, ada akhlak mulia, kebinekaan global, kemandirian, kreativitas, gotong royong, kolaborasi, sama bernalar kritis, dan semua ini jadi enam profil Pelajar Pancasila," kata Nadiem Makarim.

"Bukan karena itu adalah goal yang ada di luar negeri atau apa, bukan. Itu hal yang sama, adalah kompetensi kritis yang dibutuhkan di masa depan kita," imbuhnya.

Menurut Nadiem, kita semua tahu masa depan bakal terus berubah dan tempo perubahannya semakin cepat.

"Tapi bagaimana anak-anak kita bisa di-expect untuk bisa adaptif, bisa kreatif, berkolaborasi, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat kalau role model mereka di dalam sekolah tidak menunjukkan atau meng-exceeded ciri-ciri seperti itu," ujar pendiri Gojek itu.

Untuk bisa mencapai karakter tersebut, semua harus berasal dari generasi pendahulu yang memberi contoh positif.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertanyaan Maudy Ayunda yang Bikin Nadiem Makarim Menghela Napas", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/hype/read/2020/11/27/135309066/pertanyaan-maudy-ayunda-yang-bikin-nadiem-makarim-menghela-napas.
Penulis : Melvina Tionardus
Editor : Tri Susanto Setiawan

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved