Pasien Covid 19 Tewas Terpeleset

Seorang Pasien Covid-19 Kota Tasik Tewas Diduga Terpeleset di Tangga Tempat Isolasi Rusunawa Unsil

Seorang pasien asal Kecamatan Cibeureum diketahui meninggal dunia, Kamis (26/11). Bukan karena penyakit Covid-19 yang dideritanya, tapi terpeleset saa

Editor: Machmud Mubarok
tribunjabar/firman suryaman
Pasien tinggal di kamar mewah dan nyaman Rusunawa Unsil, sedang petugas kesehatan cukup di tenda BNPB 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Kabar duka datang dari Rusunawa Unsil Kota Tasikmalaya tempat perawatan pasien Covid-19 tanpa gejala.

Seorang pasien asal Kecamatan Cibeureum diketahui meninggal dunia, Kamis (26/11). Bukan karena penyakit Covid-19 yang dideritanya, tapi terpeleset saat menuruni tangga.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, membenarkan adanya musibah tersebut.

Baca juga: Kisah Chamimah, Adik Mantan Wapres Try Sutrisno, 57 Tahun Ngajar TK, Jadi Sarjana di Usia 78 Tahun

Baca juga: Kiprah M Sholihin, Cabup Indramayu Termiskin, Dulu Sempat Jualan Koran, Duitnya untuk Biaya Kuliah

Baca juga: Ini Sosok Evi Belisima Istri Ketiga Kiwil Seorang Penyanyi Sekaligus Pengusaha Asal Kalimantan

Baca juga: Ustaz Ujang Busthomi Baca Sholawat Nabi Lalu Datangi Tempat Mandi 40 Bidadari di Gunungkarung

"Ini di luar dugaan kami. Tapi takdir menentukan pasien tersebut meninggal karena diduga terpeleset saat menuruni tangga," ujar Uus, Kamis sore.

Diungkapkannya, salah seorang pasien yang hendak berolah raga menemukan korban tertelungkup di bawah tangga.

Ketika ditelentangkan, korban sudah dalam kondisi tak sadarkan diri dan dari hidung serta keningnya keluar darah segar. 

"Pasien itu segera memberi tahu petugas medis. Petugas yang mengenakan APD lengkap segera memeriksa korban dan diketahui korban sudah meninggal walau sempat ditolong dengan kejutan ke jantungnya," ujar Uus.

Uus segera berkoordinasi dengan Polresta Tasikmalaya. Tak lama datang petugas Inafis Satreskrim melakukan identifikasi lokasi.

Diduga kuat korban terpeleset saat menuruni tangga. Petugas Inafis yang juga mengenakan APD membawa jenazah korban ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.

Fasilitas Lengkap

Puluhan pasien Covid-19 tanpa gejala di Kota Tasikmalaya, mendapat perawatan di gedung yang representatif yakni Rusunawa Unsil, Jalan Tamansari, yang relatif masih baru.

Hampir seluruh kamar di Rusunawa yang jauh dari permukiman warga itu, kondisinya masih baru termasuk fasilitas yang ada di dalamnya.

Tempat tidur, lemari, kamar mandi, semuanya masih baru. Sehingga kondisi setiap kamar tampak bersih dan asri, membuat betah dan nyaman yang menghuninya.

Tak hanya itu, penghuni pun bisa nangkring di balkon untuk melihat pemandangan alam sekitar yang masih hijau, jauh dari hingar-bingar kota.

Ruang isolasi pasien Covid-19 yang sempit dan menyeramkan, terhapus sudah ketika memasuki kamar-kamar Rusunawa Unsil, Kota Tasikmalaya, Mei lalu.

Saat itu Rusunawa uang terletak di Jalan Tamansari dan k dri permukiman itu, mulai dipersiapkan untuk menjaga kemungkinan lonjakan pasien Covid-19

Kondisi gedung yang masih baru, tentu saja menjadikan setiap kamarnya tampak masih asri dan nyaman. Fasilitas yang ada pun tampak masih baru.

Mulai dari tempat tidur, sprei, bantal, lemari pakaian, semua masih baru. Kamar mandi pun tampak masih bersih dan wangi.

Tak terasa, memasuki November 2020 sudah ratusan pasien positif Covid-19 dirawat di sana, dan seluruhnya berhasil disembuhkan. Saat ini jumlah pasien yang dirawat sebanyak 52 orang.

Beda dengan pasien yang tinggal di kamar nyaman, belasan petugas kesehatan yang bertugas di Rusunawa hanya menempati tenda besar milik BNPB.

Seluruh kegiatan petugas kesehatan dilakukan di dalam tenda. Mulai mempersiapkan obat-obatan, pengawasan jarak jauh, proses administrasi hingga tidur seadanya di velbet.

Keadaan itu mereka rasakan sejak bertugas sebagai petugas kesehatan Rusunawa sejak sekitar bulan Mei, bersamaan dengan mulai munculnya positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya.

"Segala kegiatan dilakukan di dalam tenda. Ini memang kondisi darurat, dan karena panggilan tugas, kami tidak pernah mengeluh," kata Ferry.

Menurutnya, menjalani perawatan Covid-19 di Rusunawa Unsil, ibarat tinggal di sebuah hotel.

Para pasien bebas melakukan berbagai aktivitas. Mereka pun diizinkan membawa ponsel untuk memudahkan komuniksi dengan keluarga maupun petugas.

"Pasien Covid-19 di Rusunawa ini semuanya berkategori tanpa gejala alias secara fisik sehat, sehingga aktivitas mereka pun layaknya orang sehat," kata Ferry.

Pagi-pagi, ketika suasana cerah, seluruh pasien diajak untuk berjemur matahari sekalian berolah raga. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Aktivitas sehari-hari mereka pun tidak kami batasi. Hanya saja harus tetap di lingkungan kamar masing-masing. Mereka bisa ke luar sekadar bersantai di balkon," ujar Ferry.

Dengan dibekali ponsel yang rata-rata bersistem operasi android, mereka juga bisa berkreasi mencari hiburan di dunia maya sesuai keinginan sendiri.

"Komunikasi kami pun dilakukan melalui ponsel dengan aplikasi WA, sehingga kalau ada apa-apa cepat tersampaikan," kata Ferry.

Dengan kondisi seperti itu, pasien rata-rata nyaman berada di rusunawa, sehingga mempercepat proses penyembuhan. Bahkan bisa menjadi ajang untuk beristirahat dari beban kerja serta kegiatan rutin sehari-hari.

Pasien positif corona yang dirawat di Rusunawa saat ini ada sekitar 52 pasien. Ada uang tinggal satu orang satu kamar, ada juga satu kamar dua orang. Biasanya datamg dari satu keluarga. (firman suryaman)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved