Kisah Mayor Ifa Lulus Sesko AD Didampingi Suami, Padahal LDR Jakarta-Houston Baru Ketemu Lagi
Keduanya sebagai pasangan suami istri, menjalani LDR alias long distance relationship (LDR). Ifa di Indonesia dan Hifny di Amerika sebagai pilot.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Mayor Caj Noor Afifah, satu dari tiga perwira perempuan TNI yang menyelesaikan pendidikannya di Sesko AD Dikreg LIX 2020 usai menerima ijazah di Gedung Gatot Soebroto, Sesko AD Jalan Gatot Soebroto Kota Bandung, Rabu (25/11/2020).
Akhir pendidikannya di Sesko AD jadi istimewa karena didampingi suami, Capt Hifny Assegaf, seorang pilot di United Express/Express Jet Airlines di Houston, Texas Amerika Serikat.
Selama pandemi, baru kali ini mereka kembali bertemu.
Keduanya sebagai pasangan suami istri, menjalani LDR alias long distance relationship (LDR). Ifa di Indonesia dan Hifny di Amerika Serikat, bekerja sebagai pilot.
Baca juga: Pemain Persib Bandung yang Gabung Timnas U-19 Indonesia Mendapat Perlakuan Khusus dari Klub
Baca juga: Obat Murah Basmi Diabetes, Kolesterol, dan Penyakit Dalam Lainnya, Minum Air Rebusan Daun kersen
Baca juga: Tiga Anak Tewas Sekaligus dalam Tabrakan Beruntun di Siantar, Sang Ibu Histeris: Mereka Hartaku
Baca juga: Calo Tanah Mendadak Kaya Raya, Sehari Duit di Rekening dari Cuma Rp 5,8 Juta jadi Rp 25,8 Miliar
"Alhamdulillah bisa mengikuti dan menyelesaikan pendidikan yang dicita-citakan setiap anggota TNI. Alhamdulillah juga ada suami yang mendampingi," ucap Ifa, sapaan akrabnya.
Tahun ini, kata Ifa, ada 453 perwira siswa Sesko AD. Tiga di antaranya perempuan perwira TNI. Bukan perkara mudah bagi Ifa untuk menjalani pendidikan perwira ini.
Terlebih, bagi seorang Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), butuh kecerdasan, mental dan fisik yang kuat untuk mengikuti pendidikan Sesko AD.
"Saya tiga kali mencoba. Yang ketiga ini baru masuk dan akhirnya menyelesaikan pendidikan. Berkat dukungan suami tercinta," ucap Ifa, yang sebelumnya berdinas di Dinas Informasi dan Pengolahan Data (Disinfolahta) TNI AD itu.
Ifa merupakan lulusan Sekolah Pertama Perwira (Sepa) PK TNI 2002 dengan pangkat Letda Corps Ajudan Jenderal. Tugas pertamanya sebagai Kepala Tata Urusan Dalam Ajendam IX/Udayana.
"Di Kodam IX Udayana tugas pertama selama lima tahun. Sangat berkesan karena bekerja di tengah masyarakat yang guyub," ucap Ifa, yang juga seorang sarjana ekonomi ini.
Ifa, kelahiran Jepara 1976 ini juga sempat menjabat Kepala Urusan Personil di Ajendam IX Udayana hingga kemudian bertugas di Mabes AD sebagai Kepala Urusan Administrasi Umum.
Selain itu, ia juga sempat jadi staf pribadi Pangdam Jaya/Jayakarta, kemudian di Pusdik Kowad Kodiklat Bandung sebagai Gumil IV.
Hingga akhirnya, ia bertugas di Disinfolahta sebelum mengikuti pendidikan di Sesko AD.
"Bangga bisa menyelesaikan pendidikan disini karena tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan. Apalagi, sangat didukung suami. Meski saya sama suami LDR, tapi suami selalu mendukung," ucap Ifa yang juga bergelar magister manajemen.
Setelah menyelesaikan pendidikan, dia mengaku ditugaskan di Kodam Jaya. Di manapun dia bertugas, dilandasi komitmen untuk melakukan terbaik untuk negara dan bangsa.
"Harapannya melakukan hal terbaik selama hidup, untuk bangsa, negara dan keluarga. Kemudian, semakin banyak kesempatan untuk Kowad dalam berkarir," ucap Ifa.
Bagi Ifa, sosok suami, Hifny, kelahiran Malang 1968 itu, jadi sosok sentral dalam karirnya di TNI. Sekalipun, Ifa dan Hifny menjalani LDR. Ifa di Jakarta dan selama enam bulan terakhir di Bandung untuk pendidikan. Sedangkan Hifny, di California.
"Suami sangat mendukung karir saya di TNI. Meski kami LDR, kami saling mendukung, saling menyayangi dan saling percaya," ucap Ifa.
Baca juga: Diego Maradona Wafat Kena Serangan Jantung, Tanda Serangan Jantung Bisa Muncul Sebulan Sebelumnya
Baca juga: Dicecar Najwa Shihab Soal Pengusaha Ingin Izin Ekspor Benur, Fahri Hamzah: Karena Bego, Tahunya Rugi
Hifny sendiri bukan orang asing di dunia militer. Dia pernah masuk Akmil pada 1990 namun berhenti. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Redlands High School dan Oklahoma University Associates dan akhirnya llus dari Business Air Flight Academy Bethany, Oklahoma.
"Saya sudah 27 tahun di dunia penerbangan. Saat ini jadi pilot di US Express. Saya tinggal di California dan istri menjalani karir di TNI. Saya dukung penuh. Kami memang LDR, tapi kami selalu berkomunikasi tiap hari lewat video call," ucap Hifny.
Hifny juga jadi pilot pertama dari Indonesia yang mendapat predikat penuh sebagai Chief Pilot berdasarkan CASR 141 Federal Aviation Administration (FAA). Sebagai pilot di US Express, dia menerbangkan pesawat ke Taiwan, Hongkong, Jepang dan Singapura.
Ia juga meraih gold seal flight instruktur dari FAA serta airline transport pilot license (ATPL) untuk pesawat CRJ 900 dan ERJ 145.
"Kami memang LDR. Saya enggak meminta istri tinggal bersama di Amerika Serikat, karena mendukung istri berkarir di TNI untuk berbakti kepada bangsa dan negara. Saat tidak ada penerbangan, saya pulang ke Indonesia dan menemani istri," ujar Hifny.
Hifny mendukung terus istrinya berkarier di TNI, menempati jabatan-jabatan strategis. Terutama, bekerja yang terbaik untuk bangsa dan negara.
"Harapannya mendoakan yang terbaik untuk istri selama berkarir. Sebagai suami, akan selalu mendukung. Bagi saya, saat ini, di balik istri yang hebat, ada suami yang mendukung," ucap Hifny.
Curhatan Letkol Senior
Letnan Kolonel (Letkol) Inf Refki Efriandana Edwar merupakan mantan Pasis Seskoad Dikreg ke-58 yang baru lulus pendidikan Seskoad pada Selasa (23/6/2020).
Penutupan Dikreg Ke - 58 Seskoad, dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang dilakukan secara virtual. KSAD berada di Yogyakarta, sementara Pasis berada di Seskoad, Bandung bersama Komandan Seskoad Mayjen TNI Kurnia Dewantara.
Ada yang unik saat KSAD memberikan sambutan, tidak ada secarik kertas yang dibacakannya. Ia justru meminta Pasis yang senior untuk berdiri.
Letkol Inf Refki Efriandana Edwar, diminta untuk berdiri karena merupakan Pasis senior yaitu AKABRI angkatan 88.
"Saya bersyukur karena bisa menjadi Perwira Siswa (Pasis). Seangkatan saya, sempat membuat saya minder, karena saya Perwira Non Sesko (PNS), tapi karena kebijakan dan perhatian bapak KSAD, saya akhirnya bisa mengikuti Dikreg ke 58 ini," katanya saat berinteraksi dengan KSAD secara virtual, Selasa (23/6/2020).
TONTON VIDEO DI SINI
Istri dari Letkol Inf Refki juga menyampaikan, awalnya Ia merasa minder jika berkumpul Persit. Ia mengakui bahwa dirinya sempat hampir menyerah dengan situasi tersebut.
Saat menyampaikan curahan hatinya tersebut, bola mata dari Istri dan Letkol Inf Refki, terlihat berkaca-kaca dan bangga bisa menyampaikan isi hatinya kepada KSAD. Pasangan ini, sudah 25 tahun membina rumah tangga.
Setelah berhasil menempuh Seskoad, Letkol Inf Refki akan menduduki jabatan Kolonel. Ia menyampaikan rasa optimisnya dan semangat ya kepada KSAD.
"Saya yakin menatap masa depan yang lebih baik, masih punya harapan untuk lebih baik. Saya ingin menjadi Jenderal pak," katanya kepada KSAD.
Curahan hati dari Perwira yang sudah dikaruniai empat orang anak tersebut, dijadikan KSAD sebagai sambutannya dan sebagai penyemangat bagi mantan Pasis yang angkatan termuda yaitu Akmil 2006.
"Buat adek-adek yang angkatan termuda, ingat apa yang dikatakan oleh Letkol Refki, supaya tetap semangat, cintai keluarga dan jalankan tugas dengan baik," katanya.
Penutupan Dikreg ke 58 Seskoad 2020, ada 449 Pasis yang dinyatakan lulus. 444 orang dari TNI AD dan 5 orang dari negara sahabat.