Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK
Edhy Prabowo Minta Maaf: Ini Kecelakaan, Netizen:Kecelakaan Itu ke Rumah Sakit Bukan ke Luar Negeri
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meminta maaf kepada masyarakat karena terjerat kasus dugaan korupsi terkait izin ekspor benih lobster.
TRIBUNCIREBON.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meminta maaf kepada masyarakat karena terjerat kasus dugaan korupsi terkait izin ekspor benih lobster.
Edhy menyebut kasus yang menjeratnya itu sebagai sebuah kecelakaan.
"Saya juga mohon maaf kepada seluruh masyarakat, seolah-olah saya pencitraan di depan umum, itu tidak, itu semangat. Ini adalah kecelakaan yang terjadi," kata Edhy di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (26/11/2020).
Baca juga: Harga HP Vivo Akhir November 2020: Ada Vivo Y19, X50, V9 Hingga Vivo V20, Mulai Rp 1,5 Jutaan
Baca juga: Ini Penyebab Kanker Paru-paru, Bukan Hanya Rokok Tapi Juga 4 Hal Ini, Cek Sebelum Membahayakan
Baca juga: KATALOG Promo Indomaret Super Hemat, Harga Heboh dan Promo Bulanan, Berlaku sampai 1 Desember 2020
Baca juga: Diego Maradona Pemain Legendaris Argentina Meninggal Dunia Kena Serangan Jantung
Edhy menyatakan akan bertanggung jawab atas kasus yang menjeratnya. "Saya bertanggung jawab terhadap ini semua, saya tidak lari dan saya akan beberkan apa yang saya lakukan," ujar Edhy.
Kontak saja pernyataan Edhy Prabowo soal kasus suap dan penangkapan dirinya sebagai kecelakaan itu disambar netizen di media sosial.
Bahkan di Twitter, diksi Kecelakaan jadi trending yang semuanya merujuk ke ucapan Edhy Prabowo.
KPK telah menetapkan tujuh orang tersangka dalam kasus dugaan suap terkait izin ekspor benih lobster.
Ketujuh tersangka itu adalah Edhy, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri dan Andreau Pribadi Misata, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi, staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih, Direktur PT Dua Putra Perkasa Suharjito, serta seorang pihak swasta bernama Amiril Mukminin.
Edhy diduga menerima uang senilai Rp 3,4 miliar dan 100.000 dollar AS terkait izin ekspor lobster. Uang itu diperoleh Edhy dari pihak PT Aero Citra Kargo.
Perusahaan itu diduga menerima uang dari beberapa perusahaan eksportir benih lobster, karena ekspor hanya dapat dilakukan melalui PT Aero Citra Kargo.
Tidak ada nama Iis Rosita Dewi, istri Edhy Prabowo, dalam daftar tersangka. Iis turut diciduk KPK di Bandara Soekarno Hatta bersama dengan suaminya dan sejumlah pejabat KKP lainnya sepulang dari kunjungan kerja di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat.
Selain di Bandara Soekarno-Hatta, KPK juga menangkap sejumlah pihak lain di Jakarta dan Depok.
"Jumlah yang diamankan petugas KPK seluruhnya saat ini 17 orang, di antaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan beserta istri dan beberapa pejabat di KKP. Di samping itu juga beberapa orang pihak swasta," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Rabu siang.
Total 7 tersangka
Edhy tampak mengenakan jaket tahanan KPK berwarna orange bersama 4 tersangka lainnya. Selain Edhy, enam tersangka lainnya yaitu, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri, pengurus PT Aero Citra Kargo Siswadi, staf istri Menteri Kelautan dan Perikanan Ainul Faqih, staf khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Andreau Pribadi Misata, dan seorang bernama Amiril Mukminin. Mereka ditetapkan sebagai penerima suap.