Kisah Josua Jadi Jutawan, Rumahnya Tertimpa Batu Meteor, Dulu Dijual Rp 200 Juta, Kini Laku Rp 26 M
Batu temuan Josua tersebut ternyata dihargai 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar oleh kolektor di Amerika Serikat.
TRIBUNCIREBON.COM - Berawal batu yang diduga meteor terjatuh di rumahnya, Josua (33), warga Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah mendadak menjadi jutawan. Batu itu dibeli oleh seseorang. Josua mengaku menjual batu tersebut sekitar Rp 200 juta.
Namun, batu itu dijual kembali oleh orang tersebut dan akhirnya sampai di tangan seorang kolektor di Amerika Serikat. Batu temuan Josua tersebut ternyata dihargai 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar oleh kolektor di Amerika Serikat.
Kisah awal jatuhnya batu diduga meteorit
Baca juga: Hah! Pria Asal Madiun Ini Rela Tukar Emas Batangan dengan Empat Ekor Ikan Cupang Jenis Super Gold
Baca juga: Anak Buah Jokowi Panjang Lebar Ngomong Soal Protokol Kesehatan, Terdiam Saat Ditanya Pilkada Solo
Kisah Josua yang bekerja sebagai pembuat peti mati sebelumnya viral karena penemuan batu di rumahnya pada 1 Agustus 2020 pukul 16.00 WIB. Tak ada hujan ataupun angin, tiba-tiba terdengar gemuruh suara benda jatuh dari langit.
"Suaranya terdengar sangat keras sampai bagian rumah ikut bergetar. Dan, setelah saya cari, rupanya atap seng rumah sudah bocor dan ada batu besar yang jatuh," kata Josua.
Dia lalu menemukan batu seberat 2,2 kilogram dan tertanam sekitar 15 cm di dalam tanah, kondisinya masih hangat, sebagian terpecah.
"Saya menduga kuat batu ini memang benda dari langit yang banyak disebut orang batu meteor. Karena tidak mungkin, ada yang sengaja melempar atau menjatuhkannya dari atas," ujar Josua.
Ditawar Rp 1 miliar
Setelah kabar penemuan batu itu viral di media sosial, banyak orang mendatangi rumahnya untuk sekadar melihat-lihat. Namun ada pula orang yang menawar hingga Rp 1 miliar.
Josua tak tahu tawaran itu serius atau hanya candaan, namun dirinya saat itu memang belum ingin menjualnya.
"Saya tidak tahu dia bercanda atau tidak, dan mau membeli batu ini. Tapi saya belum mau memberikannya," ujar Josua.
Sempat tak dijual, transaksi jual beli akhirnya terjadi setelah tiga pekan peristiwa penemuan batu itu.
Awalnya, Josua dihubungi seorang warga negara asing (WNA) yang tinggal di Bali, Jared Collins melalui Facebook Messenger.
Jared mengaku tertarik dengan batu itu dan ingin melihatnya. Ternyata saat itu juga Jared langsung membayar batu tersebut. "Yang saya jual tidak semua, hanya serpihannya saja. Soalnya sebelumnya batu itu juga sudah pecah, dan jadi mainan anak-anak di rumah. Beratnya yang dibawa sekitar 1,7 kilogram," kata Josua.
Jadi berita di Daily Star