Guru di Majalengka Kena Corona
Guru di Majalengka Terinfeksi Corona, Orang Tua Siswa Desak Sekolah Berlakukan Lagi Belajar Daring
Kepala SDN Rajagaluh 1, Misbahudin mengatakan sesuai permintaan para orang tua, akhirnya kegiatan belajar di sekolah ditunda terlebih dahulu.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Adanya desakan orang tua dari para murid yang bersekolah di sembilan sekolah di Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka menjadi alasan penerapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) digelar di rumah.
//
Kepala SDN Rajagaluh 1, Misbahudin mengatakan sesuai permintaan para orang tua, akhirnya kegiatan belajar di sekolah ditunda terlebih dahulu.
Pasalnya, para orang tua khawatir anaknya menjadi pasien virus Corona selanjutnya, yang kini telah menyasar guru di lingkungan sekolahnya.
"Ya ini sesuai permintaan orang tua, setelah itu kami sekolah yang berada di Gugus 1 berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 kecamatan, alhamdulilah semuanya sepakat untuk meliburkan atau belajar kembali di rumah," ujar Misbahudin kepada Tribuncirebon.com, Selasa (17/11/2020).
Ia menjelaskan, dari hasil kesepakatan itu, pihaknya mulai hari ini kembali menginstruksikan kepada peserta didiknya untuk belajar di rumah.
Sementara, penerapan pembelajaran di rumah sendiri akan berlangsung hingga Sabtu (21/11/2020).
Adapun, selain SDN Rajagaluh 1, ada empat sekolah lainnya berada di Gugus 1 dan di luar lingkup gugus 1 sebanyak empat sekolah.
"Jadi semuanya ada sembilan sekolah, lima di antaranya masuk dalam 1 gugus, yaitu SDN Rajagaluh 1, SDN Rajagaluh 2, Rajagaluh Lor 1, SDN Rajagaluh Lor 2, SDN Rajagaluh Lor 4, dan diluar gugus 1, yaitu ada SDN Cisetu 1, SDN Kumbung 2, SDN Rajagaluh Kidul 2 dan SDN Rajagaluh Kidul 3," jelas dia.
Sementara, orang tua murid kelas IV di SDN Rajagaluh 2, Ida (40) mengatakan dirinya merasa khawatir jika penerapan kegiatan belajar mengajar masih dilakukan di sekolah.
Pasalnya, ia menerima informasi bahwa ada salah seorang guru yang terpapar Covid-19.
Oleh karena itu, dirinya bersama orang tua lainnya menyarankan agar kegiatan belajar di sekolah ditunda terlebih dahulu.
"Ini berkaitan dengan perkembangan kasus Covid-19 di Kecamatan Rajagaluh yang makin melonjak, khususnya di lingkungan sekolah, karena ada guru yang terpapar Covid-19. Makanya kami sebagai orang tua murid meminta kepada pihak sekolah untuk KBM di rumah lagi," ucap Ida.
Ia pun akhirnya bisa bernapas lega, karena mulai hari ini pihak sekolah menerapkan pembelajaran kembali di rumah.
Setidaknya, sampai situasi benar-benar kondusif khususnya di lingkungan sekolah.