Kembar Trena Treni

Treni Tak Jadi Dinikahkan Lagi dengan Suaminya, Kembaran Trena Itu Nikah di Blitar Pakai Wali Hakim

Treni dan Miftahul yang sudah berpakaian pengantin akhirnya tak jadi dinikahkan lagi.

Editor: Machmud Mubarok
(tribun jabar/firman suryaman)
Trena (kiri) digandeng manja Treni saat keduanya jalan-jalan menikmati suasana pagi di sekitar rumah orang tua mereka di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Kamis (22/10) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman

TRIBUNCIREBON.COM, TASIKMALAYA - Pernikahan Treni (24) dengan suaminya, Miftahul Huda (28) yang dilakukan seorang wali di Blitar, Jatim, sah menurut syariat Islam.

Karenanya, Treni tak usah dinikahkan lagi dengan Midtahul, suaminya, walau kini ia sudah bertemu ayah kandungnya, Enceng Dedi (59), di Kota Tasikmalaya.

Treni adalah adik kembar Trena (24). Keduanya terpisahkan selama 20 tahun dan baru bisa bertemu kembali saat ini. Treni dan Trena kini sudah menikah dan sama-sama memiliki dua anak.

Selama ini Treni tinggal di Blitar, Jatim, dan menikah dengan menggunakan wali hakim dari KUA di Blitar, karena ayah kandungnya tak diketahui kebeeadaanya.

"Kami terpisahkan tanpa mengetahui masing-masing berada di mana," kata Enceng, saat ditemui di rumahnya di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jumat (23/10) malam.

Malam itu, Enceng mengundang Amil Kelurahan Sukamaju Kaler, Ustaz Agus, agar menikahkan kembali Treni dengan Miftahul karena kini sudah ada ayah kandungnya.

Namun setelah Ustaz Agus mengecek buku nikah mereka, ternyata secara syariat sudah sah. "Ini sudah sah. Jika menikah lagi akan menggugurkan pernikahan pertama," katanya.

Baca juga: Sepasang Kekasih Tewas Tergilas Truk Tangki Air Gara-gara Menghindari Tabrakan

Baca juga: Hina Nahdlatul Ulama, Gus Nur Ditangkap Polisi di Rumahnya, PBNU Minta Penyebar Konten Pun Ditangkap

Baca juga: Ini 7 Desa Wisata yang Populer di Kabupaten Kuningan, Bahkan Ada yang Pernah Terbaik di ASEAN

Treni dan Miftahul yang sudah berpakaian pengantin akhirnya tak jadi dinikahkan lagi. "Saya sekarang lega, ternyata pernikahan mereka di Blitar beberapa tahun lalu sudah sah," ujar Enceng.

Treni dan Trena bisa dipertemukan kembali setelah tayangan Treni di Tik Tok dilihat Trena.

Treni bersama suami, dua anak dan ibu asuhnya berkunjung ke Tasikmalaya, Kamis (22/10) untuk bertemu Trena sekaligus keluarga kandungnya di Tasikmalaya.

Bertemu Setelah 20 Tahun Terpisahkan

Trena (24), ternyata membuat kejutan pada momen pertemuan kali pertama dirinya dengan kembarannya, Treni (24), di Stasiun KA Tasikmalaya, Kamis (22/10/2020) subuh.

//

Semula kembar yang terpisahkan selama 20 tahun sejak balita ini, akan dipertemukan di rumah orang tua mereka di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Namun ternyata Trena mengaku tak sabar ingin segera bertemu dengan saudara kembarnya itu. Maka akhirnya diputuskan pertemuan dilakukan di Stasiun KA Tasikmalaya.

Treni yang selama ini tinggal di Blitar, berangkat bersama suami, dua anak serta ibu asuhnya, menggunakan KA Kahuripan relasi Blitar-Bandung dan dijadwalkan tiba di Stasiun KA Tasikmalaya, Kamis pukul 04.14.

"Saya memang sudah tak sabar ingin bertemu Treni, dan ingin membuat kejutan saat kami kali pertama bertemu," kata Trena, didampingi Treni, di rumah orang tua mereka di Cipaingeun.

Makanya, lanjut Trena, saat keinginannya dikabulkan di mana pertemuan dilakukan langsung di Stasiun KA Tasikmalaya, ia pasang strategi.

Ia tak memberi tahu Treni ikut menjemput ke stasiun. Treni tahunya Trena akan menunggu di rumah. Tak ingin kejutannya itu bocor, para wartawan pun tak diberi tahu.

Baca juga: Trena Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Chatting dengan Treni, Terpisah 20 Tahun: Saya Kakak Kembarmu

Saat Treni tiba di stasiun dan bertemu dengan Enceng Dedi (59), ayah kandungnya, serta saudara-saudaranya, ia pun langsung naik mobil yang telah dipersiapkan Dinas Sosial Kota Tasikmalaya.

Treni diarahkan duduk di jok paling belakang di samping seorang perempuan sebayanya yang seperti sedang tertidur, mukanya menyelip ke jok depan.

Trena (kanan) dan adik kembarnya, Treni (kiri) saat sudah tiba di rumah orang tua di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Kamis (22/10) pagi. (Tribun Jabar/ Firman Suryaman)
Setelah Treni duduk dan memangku anak bungsunya, barulah Trena yang pura-pura tertidur bangun dan menatap Treni sambil mengumbar senyum.

Treni pun sempat melongo dan akhirnya keduanya berpelukan erat diwarnai isak tangis. Beberapa kali mereka terlihat saling tatap lalu berpelukan lagi.

Di luar mobil, Enceng bersama anak-anak lainnya pun terbawa hanyut suasana bahagia sekaligus haru. Trena dan Treni adalah anak ketujuh dan kedelapan dari sembilan bersaudara.

Setelah saling melepas rindu, rombongan pun akhirnya meluncur ke rumah mereka di Cipaingeun.

Pakai Jilbab Sewarna

Anak kembar tak dipungkiri selalu punya keinginan, hobi atau pun sifat bahkan perasaan yang sama. Begitu pula yang terjadi pada Trena (24) dan Treni (24) yang sempat terpisahkan selama 20 tahun.

Kali pertama keduanya dipertemukan di Stasiun KA Tasikmalaya, Kamis (22/10) subuh, tanpa disadari keduanya mengenakan kerudung dengan warna yang sama, yakni hijau.

Pemantauan Tribun, Trena mengenakan kerudung hijau cerah sedangkan Treni mengenakan kerudung hijau lumut. Tapi keduanya belum menyadari kesamaan itu.

Setelah bertemu, keduanya tampak larut dalam suasana haru dan bahagia. Keduanya bertemu di jok belakang mobil di halaman stasiun.

Rombongan pun meninggalkan stasiun menuju rumah orang tua di Kampung Cipaingeun, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Suasana bahagia dipenuhi tawa canda mewarnai keluarga besar Enceng Dedi (59) ini, setibanya mereka di rumah.

Saat itulah kembar Trena dan Treni baru menyadari bahwa mereka mengenakan kerudung dengan warna yang sama yakni hijau.

"Iya ya kok sama, ga nyadar sih kami memakai kerudung yang sama warnanya," ujar Treni yang diamini Trena, sambil melihat kerudung masing-masing.

Baca juga: Ciri-ciri Gejala Kanker Ovarium, Tahap Awal Kerap Tak Disadari Karena Gejalanya Mirip Penyakit Lain

Baca juga: Cuma Pura-pura Menikah dengan Lesti Kejora di Drama Musikal, Rizky Billar Menghayati Banget, Baper?

Baca juga: Harga iPhone Terbaru Oktober 2020: Mulai iPhone 7 Plus, iPhone 11 Pro Max Hingga iPhone SE 2020

Trena mengaku, sama sekali tak direncanakan apalagi sampai janjian mengenakan kerudung warna hijau.

"Ini kayaknya bawaan anak kembar ya," ujarnya sambil tersenyum semringah.

Trena dan Treni pun mengungkapkan beberapa kesamaan dari diri mereka masing-masing, mulai sifat, hobi dan makanan kesukaan.

Hal itu diketahui setelah mereka saling berkomunikasi via aplikasi WA, pasca dipertemukan oleh aplikasi Tik Tok.

"Kami sama-sama punya sifat egois, menyukai bakso serta hobi nyanyi," kata Trena yang diiyakan Treni.

Selama berada di Tasikmalaya, Trena akan mengajak Treni menjajal kuliner bakso yang ada di Kota Santri ini.

"Pokoknya akan banyak kegiatan yang akan kami lakukan. Termasuk akan beli baju yang sama. Treni yang akan nraktir," ujar Trena yang diiyakan Treni sambil tersenyum.

20 Tahun Terpisah

 Setelah terpisah lebih dari 20 tahun, Treni Fitri Yana akan mengunjungi saudara kembarnya, Trena Mustika, dan keluarga besarnya di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Rencananya Treni akan berangkat dari Blitar, Jawa Timur, pada Rabu (21/10/2020).

"Mungkin seminggu di sana, karena dua hari pasti tidak akan cukup," ungkap Treni saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (16/10/2020) malam.

Treni dipertemukan dengan saudara kembarnya, Trena, melalui aplikasi TikTok, Selasa (14/10/2020) lalu.

Treni dan Trena sudah terpisahkan sejak berusia sekira 2 tahun. Saat itu mereka tinggal di Ambon bersama orangtua yang merupakan transmigran dari Pulau Jawa.

Saat itu orangtua Treni dan Trena terpaksa menitipkan anak kembarnya kepada tetangga lantaran harus mengurus keluarga yang sakit di kampung halaman.

Trena dan Treni kemudian diasuh oleh keluarga yang berbeda.

Setelah kerusuhan Ambon pada 1999, Trena dibawa kembali ke Tasikmalaya dan kemudian kembali bersama orangtua kandungnya.

Baca juga: Mantan Kapolri Dai Bachtiar Ungkap Keuntungan Bagi Daerah, Jika Putrinya Jadi Bupati Indramayu

Baca juga: Hidup Terpisah karena Kerusuhan di Ambon, Saudara Kembar Trena dan Treni Kaget Bisa Ketemu di TikTok

Baca juga: INI Daftar Mobil Bekas Murah Harga Rp 70 Jutaan, dari Kijang Innova hingga Toyota Agya

Sedangkan Treni dibawa keluarga yang mengasuhnya ke Blitar.

"Setelah saya dibawa ke Blitar, orangtua asuh lost contact dengan orangtua kandung, dari dulu dan baru ketemu sekarang," ungkap Treni.

Treni mengungkapkan, sejak kecil dia tidak tahu memiliki saudara kembar. Berbalik dengan Trena yang sejak kecil sudah diberi tahu memiliki saudara kembar.

"Karena ibu saya namanya juga tidak punya anak cewek dan tidak mau kehilangan, makanya menyimpan rahasia ini dengan rapat," ungkap Treni.

Treni sempat kaget saat bertemu dengan saudara kembarnya.

Diketahui Treni terlahir dengan nama Elis Treni Mustika, dan saudaranya Elis Trena Mustika.

"Kemudian orangtua asuh saya sudah meminta izin untuk mengganti nama menjadi Treni Fitri Yana," kata Treni. 

Treni menyebut Trena selama ini sudah berupaya mencarinya. "Dia (Trena) pernah cari saya di YouTube, di media sosial, bahkan juga di TV nasional tapi tidak ketemu, dan sekarang kita dipertemukan lewat TikTok," ungkapnya.

Awal Perjumpaan di TikTok

Treni awalnya menggunakan akun TikTok hanya untuk mengisi waktu luang. Informasi yang didapat Treni dari Trena, awalnya video TikTok Treni tidak sengaja dilihat oleh tetangga Trena.

"Tetangga Trena memuji Trena 'kok bikin TikTok bagus-bagus', padahal Trena jarang membuat video," ungkap Treni.

Saat itu Trena hanya menganggap jika itu hanya orang yang mirip dengannya.

"Kemudian ada tiga orang yang bilang ke Trena kalau ada yang bikin video mirip dia. Lalu tetangga-tetangga Trena ngecek media sosial aku, karena saya juga berjualan online, jadi ada kontak saya yang tercantum." kata Treni.

"Kemudian kakak-kakak dan Trena ngontak aku semua," sambung Treni.

Awalnya, kakak kandung Treni mengontak untuk bertanya soal produk.

"Setelah itu tanya lebih lanjut, dia tanya hal pribadi, tanya nama saya siapa, nama orangtua saya siapa. Saya awalnya hanya cuek, karena saya merasa tidak kenal dan takut kalau penipuan. Lalu kakak saya bilang nama orangtua (asuh) saya siapa, dan saya syok kok bisa tahu," jelas Treni.

Kemudian, kakak Treni mengirimkan foto KTP Trena. "Di situ saya lihat wajahnya sangat mirip dengan saya, tapi tanggal lahirnya berbeda. Saya masih nggak percaya, saya pikir hanya mirip, saya juga nyuekin saudara kembar saya," ungkapnya.

Kemudian, Treni diminta untuk memeriksa Facebook milik Trena. "Pas saya cek bener-bener mirip, dari gaya foto, cara berjilbab, dan lain-lain," kata Treni.

"Saya syok, kaget, ngerasa seneng iya, badan panas dingin, sama kakak-kakak dibilangin 'kamu itu adik aku'," ungkap Treni.

Hal itu dirasakan Treni karena rahasia tersebut tidak pernah disampaikan kepadanya. "Kemudian sama kakak disuruh konfirmasi sama ibu (asuh), karena saya tidak mau langsung bertanya dan takut kalau beliau syok, saya bilang ke kakak agar bapak (kandung) untuk bertanya langsung ke ibuk, orangtua ke orangtua," ungkap Treni.

"Akhirnya mereka komunikasi, ibuk juga kaget, syok, dan ibuk masih bilang saya enggak mau kehilangan anak," lanjutnya.

Namun, ayah Treni menjelaskan tidak bermaksud mengambil kembali anaknya. Treni tidak menaruh rasa kecewa kepada ibu asuh yang menyembunyikan kenyataan tersebut.

"Yang saya pikirkan sekarang adalah saya bahagia, seneng banget sampai ga bisa diungkapkan rasa senengnya," ungkap Treni. (firman suryaman)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved