Makan Jamur Liar Hasil Nemu di Kebun, Sekeluarga di Cianjur Keracunan, Untung Segera ke Puskesmas
Sekeluarga di Kampung Pasirgoong RT 03/01, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, mengalami keracunan setelah mengonsumsi balado
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNCIREBON.COM, CIANJUR - Sekeluarga di Kampung Pasirgoong RT 03/01, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, mengalami keracunan setelah mengonsumsi balado jamur, Jumat (23/10/2020) malam.
Sekeluarga yang keracunan terdiri atas 7 orang itu langsung dibawa ke Puskesmas Ciranjang untuk mendapatkan penanganan medis, karena mengalami gejala seperti mual, dan pusing.
Atik (45), satu orang korban keracunan, mengatakan jamur yang dikonsumsi itu didapat dari kebun yang tak jauh dari rumahnya.
Baca juga: Dikata-katai Kasar di Video Ade Londok, Anak 8 Tahun Asal Nagreg Sempat Murung dan Terpukul
Baca juga: Awalnya Semua Tertawa Bahagia, Tiba-tiba Betrand Peto Ngambek pada Sarwendah dan Ruben Onsu, Kenapa?
Baca juga: TIPS Diet Ala Nagita Slavina, Asistennya Ikutan dan Berhasil Turunkan Berat Badan 3Kg Seminggu
Disebutkan Atik, jamur yang didapat di kebun itu memiliki ciri berwarna putih dan pada bagian batangnya memiliki gelang berwarna cokelat, ia tak mengetahui jika jamur tersebut bisa menimbulkan keracunan.
"Sore-sore saya ke kebun, setibanya di kebun terlihat ada jamur yang tumbuh tepat di bawah pohon melinjo. Langsung dipetik dan dibawa ke rumah untuk dimasak, tak tahu jenis jamurnya," kata Atik, Sabtu (24/10/2020).
Ia pun lantas memasak jamur tersebut dengan bumbu balado, semua anggota keluarganya juga mengonsumsi masakan jamur yang menyebabkan keracunan tersebut.
"Selang beberapa jam, hampir seluruh yang sudah mengkonsumsi jamur itu merasakan mual, pusing dan muntah - muntah seperti gejala keracunan. Beruntung kejadian itu diketahui tetangga yang langsung melaporkan ke kepala desa," katanya.
Kaur Kesra Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Rodiana, mengatakan para korban keracunan telah ditangani oleh tim medis dari Puskesmas Ciranjang.
"Para korban dibawa dengan menggunakan mobil ambulans desa. Semuanya sudah mendapatkan penanganan medis. Kini kondisinya sudah membaik dan lima korban sudah kembali ke rumah. Sementara dua lainnya harus menjalani rawat inap, tapi kondisinya pun cukup baik," katanya.
Kasus Keracunan di Tasikmalaya
Sebelumnya juga terjadi kasus keracunan dengan jumlah korban banyak di Tasikmalaya.
Jumlah korban keracunan makanan di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, hingga Jumat (9/10) petang mencapai 197 orang.
Namun begitu, jumlah korban yang sudah sembuh pun terus bertambah. Saat ini sudah dipulangkan sebanyak 105 orang, termasuk yang sudah bisa dirawat di rumah atau rawat jalan.
"Sejak awal kami memprediksi lebih dari 250 warga yang menyantap nasi kuning ulang tahun yang diduga sebagai sumber penyebabnya," kata Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Suryaningsari, di Puskesmas Mangkubumi.
Sebagian korban yang masih dirawat, ditempatkan di beberapa ruang kelas SD Puspasari di belakang Puskesmas Mangkubumi.
"Dengan upaya penanggulangan yang optimal, akhirnya banyak pasien yang bisa pulang. Selain sudah sembuh juga sebagian menjalani rawat jalan," ujar Titie.
Untuk mendukung penanggulangan serangan keracunan massal tersebut, pihak BPBD Kota membuat dapur umum serta memasok satu truk tangki air bersih.
Hal itu dilakukan karena banyak petugas yang terlibat dalam upaya penanggulangan. Tidak hanya petugas medis tetapi juga para relawan.
Hingga Jumat (9/10) masih saja ada korban yang datang walau jumlahnya hanya satu dua orang.
"Korban yang datang belakangan biasanya mereka masih punya imun bagus. Namun lama-lama juga racun menyebar dan akhirnya jatuh sakit," ujar Titie.
• Nathalie Holscher Kaget Rizky Febian Ajukan Satu Syarat Ini Jika Ingin Jadi Istri Sule
• Dulu Koar-koar Soal Kekhawatiran Omnibus Law, Sandiaga Uno Kini Belum Nongol, Netizen Auto Nyerbu
Penyebab Keracunan
Penyebab gejala keracunan massal di Kelurahan Karikil, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, dipastikan akibat keracunan makanan.
Hal itu disampaikan Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Suryaningsari, di lokasi perawatan para korban di SD Puspasari belakang Puskesmas Mangkubumi, Kamis (8/10) sore.
"Penyebabnya sudah bisa dipastikan yaitu keracunan makanan. Tapi makanan mana yang menjadi sumber penyebabnya, masih dalam proses laboratorium," kata Titie.
Salah satu indikator dari makanan, lanjut Titie, hal itu bisa terdeteksi lewat aroma tinja korban serta gejala lain yang ditimbulkan.
"Mereka katanya rata-rata sudah makan nasi kuning. Makanya kami ambil sampelnya untuk diperiksakan ke laboratorium. Tapi sebelum hasil laboratorium belum ada, belum bisa dipastikan dari makanan mana," ujar Titie.
Diberitakan sebelumnya, sedikitnya 126 warga Kelurahan Karikil mengalami gejala keracunan dan dilarikan ke Puskesmas setempat serta rumah sakit.
Mereka terserang sakit perut, mual lalu muntah dan diare. Awalnya mereka menyantap nasi kuning ulang tahun seorang anak di Kampung Cilange, Rabu (7/10) sore.
Malam hari hingga Kamis (8/10) dini hari, mereka dilanda gejala keracunan.
Satu per satu lalu dilarikan ke Puskesmas Mangkubumi dan Karanganyar. Hingga Kamis sore tercatat 126 warga terserang. (*)