Doa Sebelum Lakukan Hubungan Suami Istri, Lengkap Dengan Tata Cara Bersenggama Dalam Ajaran Islam
Dalam ajaran Islam, ada tata cara dan hal-hal yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum suami istri memulai hubungan.
Setelah melakukan foreplay dianggap cukup, maka ketika suami hendak melakukan senggama atau memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan istri, bacalah doa berikut:
اللهم جنبني الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا
Allahumma jannibnis syaithan wa jannibis syaithan ma razaqtana
Artinya: Ya Allah, jauhkanlah aku dari setan, dan jauhkanlah anak yang Engkau berikan kepada kami dari perilaku setan.
Saat suami atau istri sedikit lagi merasakan orgasme, maka dianjurkan membaca doa berikut di dalam hati tanpa menggerakkan kedua bibir, karena berbicara saat melakukan hubungan intim itu makruh.
Berikut doa yang dianjurkan tersebut:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسِبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيْرًا. أللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ خَلَقْتَ خَلْقًا فِيْ بَطْنِ هَذِهِ الْمَرْأَةِ فَكَوِّنْهُ ذَكَرًا وَسَمَّهُ اَحْمَدَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَاَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِيْنَ
Alhamdulillahilladzi khalaqa minal mai basyaran faja’alahu nasiban wa sihra wa kaana rabbuka qadiira. Allahumma in kunta khalaqta khalqan fi bathni hadzihi al-mar’ati fa kawwinhu dzakaran wa sammahu ahmad bi haqqi muhammadin Shallallahu alaihi wasallam. Rabbi laa tadzarni fardan wa anta khairul warisin.
“Segala puji milik Allah, yang telah menciptakan manusia dari air mani. lalu jadikan manusia itu punya keturunan dan musaharah dan Dia adalah Tuhanmu Maha Kuasa. Ya Allah, Ya Tuhan kami, jika Engkau takdirkan di dalam perut istriku ini tercipta seorang makhluk, maka jadikanlah ia seorang laki-laki yang akan keberikan nama Ahmad. Dengan hak yang ada pada Nabi Muhammad, Ya Allah Ya Tuhan kami, jangan biarkan aku sendirian (tanpa memiliki keturunan). Engkaulah (Tuhan) sebaik-baik zat yang mewarikan (yang mengkaruniai tinggalan keturunan)”.
Benarkah Hubungan Intim Malam Jumat Itu Sunah?
Sebagian masyarakat bercanda satu sama lain dengan ucapan, “Sudah hari Kamis lagi, sunah rasul,” “Jangan ganggu, malam ini sunah rasul,” “Malam Jumatan, sunah rasul,” atau sedikit rasial “Ayo membunuh Yahudi,” dan banyak istilah lain dengan makna serupa.
Semua istilah itu kerap diartikan sebagai aktivitas intim dalam hubungan suami-istri.
Canda atau guyon semacam ini menjadi sangat lazim didengar seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang mempercepat peredaran pesan.
Canda atau guyon sebenarnya tidak masalah dalam agama. Hanya saja kalau mau tahu kedudukan hukum agama sebenarnya, kita perlu mendapat penjelasan ahli hukum Islam terkait hubungan sunah rasul malam Jumat dan hubungan intim suami-istri.
وليس في السنة استحباب الجماع في ليال معينة كالاثنين أو الجمعة، ومن العلماء من استحب الجماع يوم الجمعة.
“Di dalam sunah tidak ada anjuran berhubungan seksual suami-istri di malam-malam tertentu, antara lain malam Senin atau malam Jumat. Tetapi ada segelintir ulama menyatakan anjuran hubungan seksual di malam Jumat,” (Lihat Syekh Wahbah Az-Zuhayli, Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, cetakan kedua, 1985 M/1305, Beirut, Darul Fikr, juz 3 halaman 556).