TKW Bunuh Majikan, Nyawa Ny Seow Kim Choo Berakhir di Tangan Daryati, Ungkap Hal Ini pada Hakim

Daryati, TKW yang bunuh majikan di Singapura, ungkap isi hati padahakim. Mengaku kerap benturkan kepala ke dinding, dampak psikis diperkosa kakak.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Istimewa
Rumah Ny Seow dibersihkan setelah kejadian pembunuhan. Inset: Daryati (kiri) dan Ny Seow (kanan). Dalam sidang terakhir, Daryati mengungkapkan sisi gelap kehidupannya, antara lain kerap diperkosa kakaknya saat masih remaja. 

Ia mengaku, waktu itu mengacungkan pisau dapur agar Ny Seow memberikan paspor-nya.

"Kalau saya memang berniat membunuh, mengapa saya lukai di banyak tempat? Mending saya langsung saja tusuk sekali atau dua kali di satu tempat yang membuatnya langsung meninggal," kata Daryati dalam sidang itu.

Hal lain yang membuat Daryati dikuasi kemarahan adalah ia tidak bisa menghubungi kekasihnya.

Ia mengakui telah menjalin hubungan asmara dengan dua perempuan saat masih berada di Indonesia.

Tentang pacarnya yang terakhir, Daryati bertemu dengannya saat masa pelatihan sebelum berangkat merantau.

Namun sejoli ini terpaksa berpisah, karena sang kekasih ditempatkan di Hongkong, sedangkan Daryati sendiri ke Singapura, bekerja di rumah Ny Seow.

Ia mengaku bekerja di luar negeri bukan keinginan sendiri, tetapi desakan orang tuanya agar dapat membantu keuangan keluarga.

"Bukan keinginan saya untuk bekerja di Singapura," kata Daryati.

Sebetulnya Ny Seow dan suaminya Ong Thiam Soon adalah orang baik.

Ini diakui sendiri oleh Daryati. Ia mengaku diperlakukan dengan baik, mendapat makanan yang memadai dan istirahat yang cukup.

Namun, bagi Daryati itu tidak cukup, karena ia tidak diizinkan keluar rumah. Ia hanya boleh keluar rumah saat membawa jalan-jalan anjing Ny Seow.

Ia juga mengeluh tidak punya ponsel sehingga tidak bisa berhubungan dengan kekasih dan keluarganya kapanpun ia mau.

Bahkan ia tidak boleh mempunyai televisi atau radio sehingga ia bisa menikmati tontonan atau mendengar lagu-lagu untuk menghibur hatinya yang kesepian.

Dua kali ia mendapat kesempatan menggunakan telepon rumah untuk menghubungi keluarganya selama 10 menit.

 

Setiap kali usai menelepon itu, Daryati minta izin Ny Seow untuk pulang, namun selalu ditolak.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved