Tulisan 'DPR TOLOL' Kotori Objek Sejarah Kota Tua Indramayu, Warga Kecewa Adanya Aksi Vandalisme

salah satunya di Kawasan Kota Tua Indramayu Blok Sekober. Dua lokasi lainnya berada di Jalan Veteran dan Taman Kota.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Coretan vandalisme pada dinding gudang keramik di Kawasan Kota Tua Indramayu di Blok Sekober, Selasa (13/10/2020). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Warga menyayangkan Kawasan Kota Tua Indramayu dijadikan sebagai objek pelampiasan vandalisme oleh orang tak bertanggung jawab.

Di sana, dinding-dinding bangunan dicoret-coret dengan kata bernada kasar sebagai ungkapan kekecewaan terhadap pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Ada tiga titik lokasi yang dicoret-coret, salah satunya di Kawasan Kota Tua Indramayu Blok Sekober.

Dua lokasi lainnya berada di Jalan Veteran dan Taman Kota.

Di sana, tertulis jelas coretan "DPR TOLOL!" dan "Negara Kesatuan Republik Investor" bertinta hitam.

Salah seorang warga, Nanang Suhendra (25) mengatakan, tidak mengetahui secara pasti siapa yang mencoret-coret Kawasan Kota Indramayu.

Coretan itu baru diketahui warga beberapa hari kebelakang seusai terjadinya aksi unjuk rasa besar-besaran.

"Di sini masuk kota tua, banyak bangunan tua china, saya sebagai masyarakat tentu menyayangkan ada coretan-coretan seperti ini, bikin kotor lah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Selasa (13/10/2020).

Nanang Suhendra mengatakan, seharusnya Kawasan Kota Tua Indramayu dirawat agar bisa dikenal publik, bahkan dunia.

Pemerintah pun, diharapkan warga bisa cepat tanggap agar aksi vandalisme ini tidak terjadi lagi di Kawasan Kota Tua Indramayu.

"Ini kota tua, kota bersejarah, harusnya dijaga dan dilestarikan," ujarnya.

Baca juga: Kawasan Kota Tua Indramayu Jadi Sasaran Vandalisme Tolak UU Cipta Kerja oleh Orang Tak Dikenal

Baca juga: Prabowo Ngaku Dukung UU Cipta Kerja: Ya Kita Mendukung Tetapi Juga Kita Menyaring

Dalam hal ini, Nanang Suhendra meminta kepada para pendemo jika ingin mengungkapkan aspirasi lakukan dengan cara yang sesuai aturan.

Jangan justru mencoret-coret objek bersejarah dan mencoreng muka kota Indramayu.

"Para pendemo boleh mengungkapkan aspirasi dengan pendapatnya masing-masing, tapi kan tidak harus mencoret-coret tembok seperti ini gak pantes kan mas," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved