Warga Buka Paksa Peti Jenazah

Kadinkes Cirebon: Ada Provokator Memanasi Warga hingga Peti Jenazah Pasien Covid-19 Dibuka Paksa

Pasalnya, keluarga pasien telah diberi penjelasan sehingga tidak keberatan mengenai proses pemakamannya sesuai protokol Covid-19.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni (kiri). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Insiden dibukanya peti jenazah pasien Covid-19 terjadi di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, pada Minggu (4/10/2020).

Bahkan, video berdurasi lebih dari lima menit tentang peristiwa itupun viral di media sosial.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, menduga hal itu disebabkan adanya provokasi terhadap warga.

Pasalnya, keluarga pasien telah diberi penjelasan sehingga tidak keberatan mengenai proses pemakamannya sesuai protokol Covid-19.

KRONOLOGI Peti Jenazah di Kabupaten Cirebon yang Dibuka Warga, Warga Memaksa, Petugas Kewalahan

Buruh di Indramayu Janji Tak Bakal Mogok Kerja, tapi Kompak Mau Lakukan Aksi Penolakan Omnibus Law

"Ini kemungkinan ulah provokator, sehingga warga tersulut dan membuka peti jenazah pasien," ujar Enny Suhaeni saat ditemui di Dinkes Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Muria, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (5/10/2020).

Ia mengatakan, pihak keluarga telah mengetahui bahwa berdasarkan hasil swab test pasien dinyatakan positif terpapar virus corona.

Namun, warga yang berkumpul di pemakaman justru memaksa untuk membuka peti jenazah pasien meski sebenarnya hal itu dilarang.

Dalam rekaman video yang beredar, tampak warga tidak memercayai bahwa pasien dinyatakan positif Covid-19.

Bahkan, warga juga membuka plastik yang membungkus jenazah pasien di dalam peti tersebut.

"Ada yang memprovokasi, akhirnya warga beramai-ramai meminta peti jenazah itu dan membukanya," kata Enny Suhaeni.

Ramalan Zodiak Besok Selasa 6 Oktober 2020: Gemini harus Percaya Diri, Taurus Introspeksi Dirimu

Sepasang Pelajar SMA di Kuningan Kepergok Asik Mesum di Semak-semak: Tadi Berpelukan Gitu

Pihaknya juga menyayangkan tindakan warga yang membuka paksa peti jenazah pasien itu.

Pasalnya, peti jenazah pasien tidak boleh dibuka dan harus langsung dikuburkan.

Selain itu, warga yang menguburkan juga harus mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat, sarung tangan, masker, dan lainnya.

Kronologi Peti Jenazah Dibuka Paksa

Insiden dibukanya peti jenazah pasien Covid-19 terjadi di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, pada Minggu (4/10/2020).

//

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, sebelum meninggal dunia pasien tersebut sempat menjalani perawatan di RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.

Karenanya, menurut dia, jenazah diantar ke pemakaman menggunakan mobil dari RSD Gunung Jati.

"Pasien dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (3/10/2020), dan langsung memberi tahu pihak keluarganya," ujar Enny Suhaeni saat ditemui di Dinkes Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Muria, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (5/10/2020).

Ia mengatakan, selanjutnya tim dokter forensik memulasarakan jenazah pasien itu dan rampung pada Sabtu malam.

Namun, pihak keluarga menginginkan pemakaman dilaksanakan pada Minggu pagi sehingga tidak langsung diantarkan.

"Minggu pagi petugas dari RSD Gunung Jati langsung membawa jenazah pasien ke pemakaman," kata Enny Suhaeni.

Enny menyampaikan, saat itu warga sekitar telah berkumpul untuk menguburkan jenazah pasien tersebut.

Petugas juga telah membawa alat pelindung diri (APD) untuk digunakan warga saat menguburkan pasien.

Pasalnya, petugas hanya mengantar jenazah sedangkan yang menguburkannya tetap warga setempat.

"Tiba-tiba warga mengambil paksa peti jenazah dan membukanya, petugas juga enggak bisa melawan," ujar Enny Suhaeni.

Bahkan, video pembukaan peti jenazah itupun sempat viral di media sosial.

Dalam video berdurasi lebih dari lima menit itu, sejumlah warga tampak berkerumun di kompleks pemakaman.

Di awal video, terlihat beberapa orang membuka peti jenazah berwarna putih tersebut.

Selanjutnya mereka pun berteriak bahwa pasien yang meninggal itu bukanlah pasien Covid-19.

Viral

Sebelumnya diberitakan, Video peti jenazah pasien Covid-19 di Kabupaten Cirebon dibuka warga viral di media sosial.

//

Diketahui pembukaan peti jenazah tersebut terjadi di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, pada Minggu (4/10/2020).

Dalam video itu, sejumlah warga tampak berkerumun di kompleks permakaman.

Di awal video, terlihat beberapa orang membuka peti jenazah berwarna putih tersebut.

Selanjutnya mereka pun berteriak bahwa pasien yang meninggal itu bukanlah pasien Covid-19.

Petugas yang mengenakan baju hazmat dan personel kepolisian yang berada di lokasi tampak tak bisa bertindak.

Pasalnya, warga tampak emosi dan memaksa untuk membawa jenazah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, membenarkan peristiwa itu terjadi di Desa Astana pada Minggu pagi.

"Iya benar, peristiwanya terjadi di pemakaman Desa Astana kemarin," kata Enny Suhaeni saat ditemui di Dinkes Kabupaten Cirebon, Jalan Sunan Muria, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, Senin (5/10/2020).

Ia menyayangkan perbuatan warga setempat yang membuka paksa peti jenazah tersebut.

Padahal, jenazah itu merupakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dan meninggal dunia pada Sabtu (3/10/2020).

Menurut dia, pasien yang dinyatakan positif terpapar virus corona harus dikubur sesuai protokol Covid-19 yang ditetapkan Kemenkes RI.

"Kami berharap, hal semacam ini tidak terjadi lagi di Kabupaten Cirebon," ujar Enny Suhaeni.

Ia menyampaikan, dalam prosesi pemakaman sesuai protokol Covid-19 warga tetap yang menguburkan peti jenazah tersebut.

Petugas hanya mengantar jenazah dari rumah sakit ke pemakaman. Namun, tetap menyiapkan alat pelindung diri (APD) untuk warga.

APD yang dibawa petugas untuk dibagikan ke warga terdiri dari baju hazmat, sarung tangan, masker, dan lainnya.

"APD juga sesuai standar protokol penguburan jenazah pasien Covid-19, sehingga warga terlindungi," kata Enny Suhaeni.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved