Tsunami
Hadapi Potensi Tsunami 120 Desa di Selatan Jabar Sosialisasi Mitigasi Bencana Mulai Senin Besok
Informasi mengenai potensi tsunami 20 meter di selatan Jawa Barat, katanya, memang sudah lama diketahui masyarakat selatan Jawa Barat.
"Edukasi ke masyarakat, bahwa terdapat ancaman potensi gempa dan tsunami di zona megathrust, yaitu barat Sumatera, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara. Hal itu merupakan perkiraan skenario kemungkinan terburuk, adalah untuk mitigasi pengurangan risiko bencana, sehingga memiliki kesiapsiagaan lebih baik," katanya.
Langkah mitigasi, katanya, dapat dilakukan dengan penyiapan tempat evakuasi sementara sampai rambu jalur evakuasi.

Selain tentunya terus mengedukasi masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana ini.
Pada 6 Oktober 2020 , BMKG akan menggelar acara bertajuk "Indian Ocean Wave Exercise 20" (IOWave20).
Isinya adalah simulasi gempa bumi dan tsunami. Acara rutin ini sudah direncanakan sejak 2019 sebelum ada pandemi Covid-19.
"Sedianya bakal melibatkan banyak orang di lapangan. Namun, gara-gara ada pandemi Covid-19, acara akan dibikin sebagai geladi ruang. Secara virtual melalui aplikasi zoom," katanya.
Tony mengatakan pihaknya pun akan melakukan uji komunikasi karena sistem peringatan dini tsunami (InaTEWS/Indonesia Tsunami Early Warning System) perlu diuji. Pihaknya perlu melakukan uji diseminasi, termasuk dengan media.
Sebelumnya, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryoni mengatakan pihaknya mengapresiasi hasil kajian potensi gempa megathrust di selatan Pulau Jawa.
Adanga potensi gempa kuat di zona megathrust di selatan Pulau Jawa hasil kajian para ahli kebumian ITB yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Nature baru-baru ini, diharapkan dapat mendorong kita semua untuk lebih memperhatikan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.
"Perlu ada upaya serius dari berbagai pihak untuk mendukung dan memperkuat penerapan building code dalam membangun infrastruktur. Masyarakat juga diharapkan terus meningkatkan kemampuannya dalam memahami cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami," katanya.
BMKG dalam hal ini mengapresiasi hasil tersebut. Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk (worst case), dan ini dapat dijadikan acuan kita dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami.
"Kita akui, informasi potensi gempa kuat di zona megathrust memang rentan memicu keresahan akibat salah pengertian atau misleading.
Masyarakat ternyata lebih tertarik membahas kemungkin dampak buruknya daripada pesan mitigasi yang mestinya harus dilakukan," katanya.
• Sepasang Pelajar SMA di Kuningan Kepergok Asik Mesum di Semak-semak: Tadi Berpelukan Gitu
• Macam-macam Bacaan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Lengkap dengan Manfaat dan Keutamaannya
Informasi potensi gempa kuat selatan Jawa saat ini bergulir cepat menjadi berita yang sangat menarik.
Masyarakat awam pun menduga seolah dalam waktu dekat di selatan Pulau Jawa akan terjadi gempa dahsyat, padahal tidak demikian.
Meskipun kajian ilmiah mampu menentukan potensi magnitudo maksimum gempa megathrust dan scenario terburuk, akan tetapi hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan dan dimana gempa akan terjadi.